Sunday, February 14, 2010
Selembar Coretan Untuk Ibu
Dentang nafasmu menyeruak hari hingga senjaTak ada lelah tergores di wajah ayumuTak ada sesal kala semua harus kau laluiLangkah itu terus berjalan untuk Kami....Desa mimpimu berlarimengejar bintangBerharap Kami menjadi Mutiara terindahmuDalam semua peran yg kau mainkan d bumi ini peran terbaikmuDalam lelah kau rangkai kata bijak untk KamiMengurai senyum di setiap perjalanan KamiRelung hatimu begitu indahHingga Kami tak sanggup menggapai dalamnyaIbu...Jangn benci Kamijika Kami membuatmu menganisi love you bu...Puisi dari anaku tersayang(by. Nisa' 14 years old)
Tuesday, February 9, 2010
SYIAR ISLAM ( SURAT WASIAT PENTING DARI SYECH ACHMAD DI SAUDI ARABIA )
SURAT WASIAT PENTING SURAT INI DATANGNYA DARI SYECH ACHMAD DI SAUDI ARABIA “AKU BERSUMPAH DENGAN NAMA ALLAH SWT DAN NABI MUHAMMAD SAW ” WASIAT UNTUK SELURUH UMMAT ISLAM DARI SYECH ACHMAD SEORANG PENJAGA MAKAM RASULULLAH YAITU DI MASJID NABAWI SAUDI ARABIA Pada malam tatkala hamba membaca Al Qur’an di makam Rasulullah SAW dan hamba sampai tertidur. Lalu hamba bermimpi. Di dalam 60.000 orang yang meninggal dunia, diantara bilangan itu tidak seorang pun yang mati beriman dikarenakan : 1.Seorang istri tidak lagi mendengar kata - kata suaminya. 2.Orang yang kaya dan mampu, tidak lagi melambangkan / menimbangkan rasa welas asih kepada orang – orang miskin. 3.Sudah banyak orang yang tidak berzakat, tidak puasa, tidak sholat dan tidak menunaikan ibadah haji, padahal mereka termasuk orang yang mampu melaksanakan. “ Oleh sebab itu Syech Achmad, hendaklah engkau sabdakan kepada semua ummat manusia di dunia supaya berbuat kebajikan dan menyembah Allah SWT “. Demikian pesan Rasulullah kepada hamba. Maka berdasarkan pesan Rasulullah tersebut dan oleh karena hamba berpesan kepada segenap ummat islam di dunia : 1.Bersholawatlah kepada nabi Muhammad SAW. 2.Jangan bermalas – malasan mengerjakan sholat 5 waktu. 3.Bershodaqoh dan berzakatlah dengan segera, santuni anak – anak yatim piatu. 4.Berpuasalah di Bulan Ramadhan serta kalau mampu tunaikanlah ibadah haji. PERHATIAN : Bagi siapa saja yang membaca surat ini hendaklah menyalin / mengcopynya untuk disampaikan kepada orang – orang lain yang beriman kepada hari penghabisan / kiamat. Hari kiamat akan segera tiba dan batu bintang akan segera terbit, Al qur’an akan hilang dan matahari akan dekat diatas kepala. Saat itulah manusia akan panik akibat dari kelakuan mereka yang selalu menuruti hawa nafsu dalam jiwa. Dan barang siapa menyebarkan sebanyak 20 ( dua puluh ) lembar dan disebarkan kepada teman – teman / 2 (dua ) minggu kemudian. Telah terbukti pada salah seorang pengusaha di Bandung, setelah membaca dan menyalinnya juga menyebarkan sebanyak 20 lembar , maka dalam jangka waktu 2 ( dua ) minggu kemudian, dia mendapatkan keuntungan yang sangat luar biasa besarnya. Sedangkan terhadap orang yang menyepelekannya dan membuang surat ini, dia mendapat musibah yang besar yaitu kehilangan sesuatu / harta benda yang sangat dicintai / disayangi. Perlu diingat , kalau kita sangka tidak memberitahukan surat ini kepada orang lain, maka tunggulah saatnya nasib apa yang akan anda alami dan jangan menyesal apabila mendapat bencana secara tiba – tiba akan kerugian yang sangat besar . Sebaliknya jika anda segera menyalin / mengcopynya dan menyebarkan kepada orang lain, maka anda akan mendapatkan keuntungan besar atau rizki yang tidak disangka – sangka. Surat ini ditulis S.T STAVIA , sejak itu surat ini menjelajah dan mengelilingi dunia dan pada akhirnya sampai kepada anda . Percayalah beberapa hari lagi sesuatu akan datang kepada anda dan keluaga anda. KEJADIAN – KEJADIAN YANG TELAH TERBUKTI : 1.Tuan Mustofa , mantan menteri nasbah Malaysia , dipecat dari jabatannya karena beliau lupa setelah menerima surat ini tidak menyebarkannya, kemudian beliau ingat surat ini u menyalinnya dan menyebarkannya sebanyak 20 lembar, beberapa hari kemudian beliau dilantik kembali menjadi menteri kabinet. 2.Tuan Ghozali , mantan menteri Malaysia telah menerima surat ini , kemudian beliau menyalinnya 20 lembar dan menyebarkannya . Dan beberapa hari kemudian beliau mendapatkan keuntungan yang sangat luar biasa besarnya. 3.Tuan Abdul Gafur , mantan menteri Indonesia. Beliau lupa menyebarkan surat itu . Tidak lama kemudian , beliau dipecat dari jabatannya , dan ketika ingat lalu menyebarkan surat ini dan tidak lama lagi menduduki jabatan lama susunan kabinet pembangunan . 4.Tuan Ali Buto , mantan Presiden Pakistan juga menerima surat ini , tetapi tidak mengindahkannya sehingga beliau memikul akibatnya yaitu digulingkan dari jabatannya dan beliau akhirnya dihukum mati. Dengan adanya kejadian – kejadian tersebut diatas sebagai bukti, untuk itu saya sarankan agar anda merahasiakannya dan Anda segeralah menyalin / mengcopynya sebanyak 20 lembar , kemudian segeralah menyebarkannya untuk teman – teman atau rekan – rekan anda. Tunggu kabar baik dalam waktu 2 minggu setelah anda menyebarkan surat ini. Allah SWT meridhoi niat baik Anda. Selamat bertugas dan berkarya. DARI PENJAGA MAKAM RASULULLAH SAW “ SYECH AHMAD – MADINAH “
Monday, February 8, 2010
Refleksi Mencintai Perempuan..;D
Subhanallah… ternyata mencintai perempuan itu suci dan agung.Sachiko Murata mengatakan bahwa menyaksikan atau merenungkan Tuhan dalam diri wanita merupakan jenis kesaksian paling sempurna yang diberikan kepada manusia.[1] Bagaimana kita tidak mencintai perempuan, kalau manusia termulia pun begitu mencintai perempuan. Dalam sebuah hadis, rasulullah Muhammad Saw berkata, “Tiga hal dari dunia ini dibuat memikat padaku: kaum wanita, parfum dan kesejukan mataku ketika shalat.”
Menurut Sachiko, cinta yang dirasakan Nabi terhadap kaum wanita adalah wajib bagi semua pria sebab nabi adalah contoh kesempurnaan yang harus ditiru. Seperti kita tahu, Nabi takkan melakukan suatu perbuatan yang dapat menjauhkan dirinya dari Allah. Karena itulah perempuan dibuat memikat bagi Nabi. Kecintaan pada perempuan itu Ilahiah, karena perbuatan ini adalah warisan Nabi dan kecintaan Ilahi.
Seorang pencari tuhan, untuk dapat menyingkap makna kedekatan dengan Tuhan harus melalui jalan ini, mencintai perempuan. Tanpa ini, perjalanan pencari tuhan akan menemui titik buntu. Di sini berarti, para wanita membantu para pencari Tuhan untuk memahami hakikat penyingkapan.
Tentu saja, pernikahan menjadi sunah dalam perjalanan setiap hamba-Nya. dalam keindahan perkawinan, manusia dikuasai oleh kekuatan akan kesenangan, dan dengan jalan itu dapat mecicipi kebahagiaan dari hubungan surgawi dengan Tuhan. Kesenangan ini mewujudkan kekuatan Tuhan (qahr), yang biasanya disejajarkan dengan kelembutan-Nya (luthf). Hubungan antara keduanya adalah hubungan antara kebesaran dan keindahan, kemurkaan dan belas kasih. Sebagaimana Islam yang menuntut kepasrahan kepada Tuhan sebagai syarat kesempurnaan seorang manusia, maka, dalam perkawinan, penyerahan diri total pada kekuatan tidak menuntut pada pemisahan dan kemurkaan, melainkan pada kegembiraan yang tiada tara.
Walau begitu, ada juga orang-orang yang menganggap perkawinan adalah nafsu hewani. Berkebalikan dengan para kekasih allah, yang memandang perkawinan sebagai suatu yang terpuji dan sangat surgawi.
Dalam Islam, hubungan seksual adalah salah satu bentuk kesenangan terbesar di surga. Para Nabi Saw dan kekasih Tuhan telah mengalami kesenangan surgawi ini di kehidupan dunia. Perkawinan manusia di dunia adalah cetak biru perkawinan orang-orang saleh di surga. Bahkan, melahirkan anak-anak dalam aktivitas seksual bukan tujuan utama. Tujuan utama dari aktivitas seksual adalah kesenangan, jika kebetulan anak-anak dilahirkan sebagai akibatnya, tidak menjadi masalah.
So, mengapa kita bisa mencintai perempuan? Ibn Al-‘Arabi mengatakan bahwa kaum wanita adalah bagian dari Rasul, yang paling sempurna di antara semua pria. Maka, “Kaum wanita dibuat memikat baginya –maka dia merindukan mereka—hanya karena keseluruhan merindukan bagian-bagiannya.”
Bagi Ibn Al-‘Arabi, kerinduan pria kepada wanita merupakan cermin kerinduan Tuhan kepada manusia. Akar kerinduan Ilahi kepada manusia terdapat dalam firman-Nya, “Aku tiupkan ke dalam dirinya ruh-Ku sendiri.” (QS 15: 29). Dalam kenyataan, Allah merindukan diri-Nya sendiri dalam diri manusia.
Pada hakikatnya, wanita terwujud dari pria, maka dia seperti menjadi bagian darinya. Wanita terpisah dan terwujud dalam bentuk feminim. Maka, kerinduan Nabi kepada mereka merupakan jenis kerinduan dari keseluruhan kepada bagiannya.
Sampai di titik ini, aku merenungkan tentang dua kutub penafsiran cinta yang menurutku salah kaprah. Pertama, golongan yang sangat protektif terhadap rasa cinta. Golongan ini bahkan menabukan pengikutnya untuk jatuh cinta. Dan yang Kedua, golongan yang sangat bebas dan sangat hewani dalam menyalurkan rasa cinta ini. Menurutku, Kedua-duanya tidak tepat.
Kita harus mampu menempatkan rasa cinta dan rindu ini dalam proporsi yang diharapkan oleh Allah. Jangan membuat patokan sendiri. Karena, formasi ini demi keseimbangan jalinan cinta yang sangat Robbaniah tersebut. Kalau digambarkan, jalinan cinta itu membentuk segitiga tiga cinta, masing-masing sudut menunjukkan hubungan yang tak dapat dipisah-pisahkan antara Allah, Pria, dan Wanita.
Allah Swt adalah eksistensi cinta tertinggi. Kemudian, allah menciptakan Adam dari ruh-Nya yang ditiupkan. Adam adalah bagian yang merindukan keseluruhan (Allah Swt). Kemudian, Allah Swt menciptakan Hawa sebagai bagian dari Adam. Maka, hawa pun merindukan Adam sebagai bagian merindukan keseluruhan. Adam merindukan Hawa sebagaimana keseluruhan merindukan bagian. Wanita menjadi manifestasi Allah Swt yang akan membawa kesempurnaan pengenalan pada Allah Swt jika keduanya bersatu.
Itulah sepotong pengungkapan risalah cinta dan rindu. Semoga kau dapat menangkap makna ini. Jazakillah jika mau merenungkannya. Maka, sejak awal aku katakan bahwa mencintai adalah aktivitas Rabbaniyah para Nabi Saw dan orang-orang saleh. Mengikuti jalan ini adalah sesuatu yang wajib bagi setiap insan. Semoga kita dapat memahami hal ini. Dan semoga, kita juga dijaga Allah Swt dari tipu daya syaitan yang terkutuk. Wallahua’lam
Tulisan ini saya kutip dari tausiah Assyrkhan, yg sumbernya dari Sachiko Murata.
var addthis_pub = '';
var addthis_language = 'en';var addthis_options = 'email, favorites, digg, delicious, myspace, google, facebook, reddit, live, more';
Menurut Sachiko, cinta yang dirasakan Nabi terhadap kaum wanita adalah wajib bagi semua pria sebab nabi adalah contoh kesempurnaan yang harus ditiru. Seperti kita tahu, Nabi takkan melakukan suatu perbuatan yang dapat menjauhkan dirinya dari Allah. Karena itulah perempuan dibuat memikat bagi Nabi. Kecintaan pada perempuan itu Ilahiah, karena perbuatan ini adalah warisan Nabi dan kecintaan Ilahi.
Seorang pencari tuhan, untuk dapat menyingkap makna kedekatan dengan Tuhan harus melalui jalan ini, mencintai perempuan. Tanpa ini, perjalanan pencari tuhan akan menemui titik buntu. Di sini berarti, para wanita membantu para pencari Tuhan untuk memahami hakikat penyingkapan.
Tentu saja, pernikahan menjadi sunah dalam perjalanan setiap hamba-Nya. dalam keindahan perkawinan, manusia dikuasai oleh kekuatan akan kesenangan, dan dengan jalan itu dapat mecicipi kebahagiaan dari hubungan surgawi dengan Tuhan. Kesenangan ini mewujudkan kekuatan Tuhan (qahr), yang biasanya disejajarkan dengan kelembutan-Nya (luthf). Hubungan antara keduanya adalah hubungan antara kebesaran dan keindahan, kemurkaan dan belas kasih. Sebagaimana Islam yang menuntut kepasrahan kepada Tuhan sebagai syarat kesempurnaan seorang manusia, maka, dalam perkawinan, penyerahan diri total pada kekuatan tidak menuntut pada pemisahan dan kemurkaan, melainkan pada kegembiraan yang tiada tara.
Walau begitu, ada juga orang-orang yang menganggap perkawinan adalah nafsu hewani. Berkebalikan dengan para kekasih allah, yang memandang perkawinan sebagai suatu yang terpuji dan sangat surgawi.
Dalam Islam, hubungan seksual adalah salah satu bentuk kesenangan terbesar di surga. Para Nabi Saw dan kekasih Tuhan telah mengalami kesenangan surgawi ini di kehidupan dunia. Perkawinan manusia di dunia adalah cetak biru perkawinan orang-orang saleh di surga. Bahkan, melahirkan anak-anak dalam aktivitas seksual bukan tujuan utama. Tujuan utama dari aktivitas seksual adalah kesenangan, jika kebetulan anak-anak dilahirkan sebagai akibatnya, tidak menjadi masalah.
So, mengapa kita bisa mencintai perempuan? Ibn Al-‘Arabi mengatakan bahwa kaum wanita adalah bagian dari Rasul, yang paling sempurna di antara semua pria. Maka, “Kaum wanita dibuat memikat baginya –maka dia merindukan mereka—hanya karena keseluruhan merindukan bagian-bagiannya.”
Bagi Ibn Al-‘Arabi, kerinduan pria kepada wanita merupakan cermin kerinduan Tuhan kepada manusia. Akar kerinduan Ilahi kepada manusia terdapat dalam firman-Nya, “Aku tiupkan ke dalam dirinya ruh-Ku sendiri.” (QS 15: 29). Dalam kenyataan, Allah merindukan diri-Nya sendiri dalam diri manusia.
Pada hakikatnya, wanita terwujud dari pria, maka dia seperti menjadi bagian darinya. Wanita terpisah dan terwujud dalam bentuk feminim. Maka, kerinduan Nabi kepada mereka merupakan jenis kerinduan dari keseluruhan kepada bagiannya.
Sampai di titik ini, aku merenungkan tentang dua kutub penafsiran cinta yang menurutku salah kaprah. Pertama, golongan yang sangat protektif terhadap rasa cinta. Golongan ini bahkan menabukan pengikutnya untuk jatuh cinta. Dan yang Kedua, golongan yang sangat bebas dan sangat hewani dalam menyalurkan rasa cinta ini. Menurutku, Kedua-duanya tidak tepat.
Kita harus mampu menempatkan rasa cinta dan rindu ini dalam proporsi yang diharapkan oleh Allah. Jangan membuat patokan sendiri. Karena, formasi ini demi keseimbangan jalinan cinta yang sangat Robbaniah tersebut. Kalau digambarkan, jalinan cinta itu membentuk segitiga tiga cinta, masing-masing sudut menunjukkan hubungan yang tak dapat dipisah-pisahkan antara Allah, Pria, dan Wanita.
Allah Swt adalah eksistensi cinta tertinggi. Kemudian, allah menciptakan Adam dari ruh-Nya yang ditiupkan. Adam adalah bagian yang merindukan keseluruhan (Allah Swt). Kemudian, Allah Swt menciptakan Hawa sebagai bagian dari Adam. Maka, hawa pun merindukan Adam sebagai bagian merindukan keseluruhan. Adam merindukan Hawa sebagaimana keseluruhan merindukan bagian. Wanita menjadi manifestasi Allah Swt yang akan membawa kesempurnaan pengenalan pada Allah Swt jika keduanya bersatu.
Itulah sepotong pengungkapan risalah cinta dan rindu. Semoga kau dapat menangkap makna ini. Jazakillah jika mau merenungkannya. Maka, sejak awal aku katakan bahwa mencintai adalah aktivitas Rabbaniyah para Nabi Saw dan orang-orang saleh. Mengikuti jalan ini adalah sesuatu yang wajib bagi setiap insan. Semoga kita dapat memahami hal ini. Dan semoga, kita juga dijaga Allah Swt dari tipu daya syaitan yang terkutuk. Wallahua’lam
Tulisan ini saya kutip dari tausiah Assyrkhan, yg sumbernya dari Sachiko Murata.
var addthis_pub = '';
var addthis_language = 'en';var addthis_options = 'email, favorites, digg, delicious, myspace, google, facebook, reddit, live, more';
Kebahagia'an seorng Perjaka.......
Pada zaman Rasulullah SAW hiduplah seorang pemuda yang bernama Zahid yang berumur 35 tahun namun belum juga menikah. Dia tinggal di Suffah masjid Madinah. Ketika sedang memperkilat pedangnya tiba-tiba Rasulullah SAW datang dan mengucapkan salam. Zahid kaget dan menjawabnya agak gugup.
"Wahai saudaraku Zahid….selama ini engkau sendiri saja," Rasulullah SAW menyapa.
"Allah bersamaku ya Rasulullah," kata Zahid.
"Maksudku kenapa engkau selama ini engkau membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah…," kata Rasulullah SAW.
Zahid menjawab, "Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek, siapa yang mau denganku ya Rasulullah?"
" Asal engkau mau, itu urusan yang mudah!" kata Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawah ke rumah Zahid dan oleh Zahid dibawa kerumah Said. Karena di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.
"Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasul yang mulia diberikan untukmu saudaraku."
Said menjawab, "Adalah suatu kehormatan buatku."
Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi Arab perkawinan yang selama ini biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.
Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, "Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah?"
Zahid menjawab, "Apakah engkau pernah melihat aku berbohong…."
Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, "Wahai ayah, kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini…. bukankah lebih disuruh masuk?"
"Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya," kata ayahnya.
Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya dan berkata, "Wahai ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya semuanya menginginkan aku, aku tak mau ayah…..!" dan Zulfah merasa dirinya terhina.
Maka Said berkata kepada Zahid, "Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mau…bukan aku menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak."
Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, "Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama rasul?"
Akhirnya Said berkata, "Ini yang melamarmu adalah perintah Rasulullah."
Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah, kenapa sejak tadi ayah berkata bahwa yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera aku harus dikawinkan dengan pemuda ini. Karena ingat firman Allah dalam Al-Qur’an surat 24 : 51. “Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. Kami mendengar, dan kami patuh/taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 24:51)"
Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang ke angkasa dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada tara dan segera pamit pulang. Sampai di masjid ia bersujud syukur. Rasul yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.
"Bagaimana Zahid?"
"Alhamdulillah diterima ya rasul," jawab Zahid.
"Sudah ada persiapan?"
Zahid menundukkan kepala sambil berkata, "Ya Rasul, kami tidak memiliki apa-apa."
Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar, Ustman, dan Abdurrahman bi Auf. Setelah mendapatkan uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam kondisi itulah Rasulullah SAW menyerukan umat Islam untuk menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.
Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah siap-siap dengan perlengkapan senjata, Zahid bertanya, "Ada apa ini?"
Sahabat menjawab, "Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, maka apakah engkau tidak mengerti?".
Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, "Wah kalau begitu perlengkapan kawin ini akan aku jual dan akan kubelikan kuda yang terbagus."
Para sahabat menasehatinya, "Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang?"
Zahid menjawab dengan tegas, "Itu tidak mungkin!"
Lalu Zahid menyitir ayat sebagai berikut, “Jika bapak-bapak, anak-anak, suadara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. 9:24).
Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran dan mati syahid di jalan Allah.
Rasulullah berkata, "Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah."
Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur’an surat 3 : 169-170 dan 2:154). “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.(QS 3: 169-170).
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. 2:154).
Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata dan Zulfahpun berkata, "Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak bisa mendampinginya di dunia izinkanlah aku mendampinginya di akhirat."
var addthis_pub = '';
var addthis_language = 'en';var addthis_options = 'email, favorites, digg, delicious, myspace, google, facebook, reddit, live, more';
"Wahai saudaraku Zahid….selama ini engkau sendiri saja," Rasulullah SAW menyapa.
"Allah bersamaku ya Rasulullah," kata Zahid.
"Maksudku kenapa engkau selama ini engkau membujang saja, apakah engkau tidak ingin menikah…," kata Rasulullah SAW.
Zahid menjawab, "Ya Rasulullah, aku ini seorang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap dan wajahku jelek, siapa yang mau denganku ya Rasulullah?"
" Asal engkau mau, itu urusan yang mudah!" kata Rasulullah SAW.
Kemudian Rasulullah SAW memerintahkan sekretarisnya untuk membuat surat yang isinya adalah melamar kepada wanita yang bernama Zulfah binti Said, anak seorang bangsawan Madinah yang terkenal kaya raya dan terkenal sangat cantik jelita. Akhirnya, surat itu dibawah ke rumah Zahid dan oleh Zahid dibawa kerumah Said. Karena di rumah Said sedang ada tamu, maka Zahid setelah memberikan salam kemudian memberikan surat tersebut dan diterima di depan rumah Said.
"Wahai saudaraku Said, aku membawa surat dari Rasul yang mulia diberikan untukmu saudaraku."
Said menjawab, "Adalah suatu kehormatan buatku."
Lalu surat itu dibuka dan dibacanya. Ketika membaca surat tersebut, Said agak terperanjat karena tradisi Arab perkawinan yang selama ini biasanya seorang bangsawan harus kawin dengan keturunan bangsawan dan yang kaya harus kawin dengan orang kaya, itulah yang dinamakan SEKUFU.
Akhirnya Said bertanya kepada Zahid, "Wahai saudaraku, betulkah surat ini dari Rasulullah?"
Zahid menjawab, "Apakah engkau pernah melihat aku berbohong…."
Dalam suasana yang seperti itu Zulfah datang dan berkata, "Wahai ayah, kenapa sedikit tegang terhadap tamu ini…. bukankah lebih disuruh masuk?"
"Wahai anakku, ini adalah seorang pemuda yang sedang melamar engkau supaya engkau menjadi istrinya," kata ayahnya.
Disaat itulah Zulfah melihat Zahid sambil menangis sejadi-jadinya dan berkata, "Wahai ayah, banyak pemuda yang tampan dan kaya raya semuanya menginginkan aku, aku tak mau ayah…..!" dan Zulfah merasa dirinya terhina.
Maka Said berkata kepada Zahid, "Wahai saudaraku, engkau tahu sendiri anakku tidak mau…bukan aku menghalanginya dan sampaikan kepada Rasulullah bahwa lamaranmu ditolak."
Mendengar nama Rasul disebut ayahnya, Zulfah berhenti menangis dan bertanya kepada ayahnya, "Wahai ayah, mengapa membawa-bawa nama rasul?"
Akhirnya Said berkata, "Ini yang melamarmu adalah perintah Rasulullah."
Maka Zulfah istighfar beberapa kali dan menyesal atas kelancangan perbuatannya itu dan berkata kepada ayahnya, "Wahai ayah, kenapa sejak tadi ayah berkata bahwa yang melamar ini Rasulullah, kalau begitu segera aku harus dikawinkan dengan pemuda ini. Karena ingat firman Allah dalam Al-Qur’an surat 24 : 51. “Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan Rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) diantara mereka ialah ucapan. Kami mendengar, dan kami patuh/taat”. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. 24:51)"
Zahid pada hari itu merasa jiwanya melayang ke angkasa dan baru kali ini merasakan bahagia yang tiada tara dan segera pamit pulang. Sampai di masjid ia bersujud syukur. Rasul yang mulia tersenyum melihat gerak-gerik Zahid yang berbeda dari biasanya.
"Bagaimana Zahid?"
"Alhamdulillah diterima ya rasul," jawab Zahid.
"Sudah ada persiapan?"
Zahid menundukkan kepala sambil berkata, "Ya Rasul, kami tidak memiliki apa-apa."
Akhirnya Rasulullah menyuruhnya pergi ke Abu Bakar, Ustman, dan Abdurrahman bi Auf. Setelah mendapatkan uang yang cukup banyak, Zahid pergi ke pasar untuk membeli persiapan perkawinan. Dalam kondisi itulah Rasulullah SAW menyerukan umat Islam untuk menghadapi kaum kafir yang akan menghancurkan Islam.
Ketika Zahid sampai di masjid, dia melihat kaum Muslimin sudah siap-siap dengan perlengkapan senjata, Zahid bertanya, "Ada apa ini?"
Sahabat menjawab, "Wahai Zahid, hari ini orang kafir akan menghancurkan kita, maka apakah engkau tidak mengerti?".
Zahid istighfar beberapa kali sambil berkata, "Wah kalau begitu perlengkapan kawin ini akan aku jual dan akan kubelikan kuda yang terbagus."
Para sahabat menasehatinya, "Wahai Zahid, nanti malam kamu berbulan madu, tetapi engkau hendak berperang?"
Zahid menjawab dengan tegas, "Itu tidak mungkin!"
Lalu Zahid menyitir ayat sebagai berikut, “Jika bapak-bapak, anak-anak, suadara-saudara, istri-istri kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih baik kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya (dari) berjihad di jalan-Nya. Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.” (QS. 9:24).
Akhirnya Zahid (Aswad) maju ke medan pertempuran dan mati syahid di jalan Allah.
Rasulullah berkata, "Hari ini Zahid sedang berbulan madu dengan bidadari yang lebih cantik daripada Zulfah."
Lalu Rasulullah membacakan Al-Qur’an surat 3 : 169-170 dan 2:154). “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur dijalan Allah itu mati, bahkan mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapat rizki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal dibelakang yang belum menyusul mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”.(QS 3: 169-170).
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.” (QS. 2:154).
Pada saat itulah para sahabat meneteskan air mata dan Zulfahpun berkata, "Ya Allah, alangkah bahagianya calon suamiku itu, jika aku tidak bisa mendampinginya di dunia izinkanlah aku mendampinginya di akhirat."
var addthis_pub = '';
var addthis_language = 'en';var addthis_options = 'email, favorites, digg, delicious, myspace, google, facebook, reddit, live, more';
Dont Forget It !!!
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorangwanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaianya yangserba hitam menandakan bahwa ia berada dalamdukacita yang mencekam. Kerudungnyamenangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpahias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya.
Kulit yang bersih, badan yang ramping dan romanmukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesankepedihan yang tengah meruyakhidupnya. Iamelangkah terseret-seret mendekati kediamanrumah Nabi Musaa.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam. Makaterdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”.Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambilkepalanya terus merunduk. Air matanya berderaitatkala ia berkata, “Wahai Nabi Allah. Tolonglahsaya. Doakan saya agar Tuhan berkenanmengampuni dosa keji saya.”
“Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya NabiMusa a.s. terkejut. “Saya takutmengatakannya.”jawab wanitacantik. “Katakanlah jangan ragu-ragu!” desakNabi Musa.
Maka perempuan itupun terpatahbercerita, “Saya… telah berzina.” Kepala NabiMusa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itumeneruskan, “Dari perzinaan itu saya pun… lantashamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya…cekik lehernya sampai… tewas,” ucap wanita ituseraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musaberapi-api matanya. Dengan muka berang iamengherdik, “Perempuan bejad, enyah kamu darisini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalamrumahku karena perbuatanmu. Pergi!”… teriakNabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikankaca membentur batu, hancur luluh segera bangkitdan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluardari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnyaamat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagihendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawakemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi sajasudah menolaknya, bagaimana pula manusia lainbakal menerimanya? Terbayang olehnya betapabesar dosanya, betapa jahat perbuatannya; Iatidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibrilturun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul AminJibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolakseorang wanita yang hendak bertaubat daridosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebihbesar daripadanya?”
Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebihbesar dari kekejian wanita pezina dan pembunuhitu?” Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingintahu bertanya kepada Jibril. “Betulkah ada dosayang lebih besar daripada perempuan yang nistaitu?” “Ada!” jawab Jibril dengan tegas. “Dosaapakah itu?” tanya Musa kian penasaran.”Orangyang meninggalkan sholat dengan sengaja dantanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besardari pada seribu kali berzina”
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudianmemanggil wanita tadi untuk menghadap kembalikepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusukuntuk memohonkan ampunan kepada Allah untukperempuan tersebut.Nabi Musa menyadari, orangyang meninggalkan sembahyang dengan sengajadan tanpa penyesalan adalah sama saja sepertiberpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajibdan tidak perlu atas dirinya.
Berarti ia seakan-akan menganggap remehperintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggapTuhan tidak punya hak untuk mengatur danmemerintah hamba-Nya.
Sedang orang yang bertobat dan menyesalidosanya dengan sungguh-sungguh berarti masihmempunyai iman di dadanya dan yakin bahwaAllah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya.Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerimakedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisahteladan - KH Abdurrahman Arroisy)
Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yangmeninggalkan sholat lebih besar dosanyadibanding dengan orang yang membakar 70 buahAl-Qur’an, membunuh 70 nabi dan bersetubuhdengan ibunya di dalam Ka’bah. Dalam hadisyang lain disebutkan bahwa orang yangmeninggalkan sholat sehingga terlewat waktu,kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksadalam neraka selama satu huqub. Satu huqubadalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari360 hari, sedangkan satu hari diakheratperbandingannya adalah seribu tahun di dunia.
Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezinadan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadipegajaran bagi kita dan timbul niat untukmelaksanakan kewajiban sholat denganistiqomah. Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolonganumat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruhkepada yang ma’ruf dan mencegah dari yngmunkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali Imran 104:105) “Qul, Amantu bil-Lahi,tsumnas-taqim” Katakanlah! Aku percaya kepadaAllah dan kemudian pegang teguhlah pendirianitu.
var addthis_pub = '';
var addthis_language = 'en';var addthis_options = 'email, favorites, digg, delicious, myspace, google, facebook, reddit, live, more';
Kulit yang bersih, badan yang ramping dan romanmukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesankepedihan yang tengah meruyakhidupnya. Iamelangkah terseret-seret mendekati kediamanrumah Nabi Musaa.s. Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan uluk salam. Makaterdengarlah ucapan dari dalam “Silakan masuk”.Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambilkepalanya terus merunduk. Air matanya berderaitatkala ia berkata, “Wahai Nabi Allah. Tolonglahsaya. Doakan saya agar Tuhan berkenanmengampuni dosa keji saya.”
“Apakah dosamu wahai wanita ayu?” tanya NabiMusa a.s. terkejut. “Saya takutmengatakannya.”jawab wanitacantik. “Katakanlah jangan ragu-ragu!” desakNabi Musa.
Maka perempuan itupun terpatahbercerita, “Saya… telah berzina.” Kepala NabiMusa terangkat,hatinya tersentak. Perempuan itumeneruskan, “Dari perzinaan itu saya pun… lantashamil. Setelah anak itu lahir, langsung saya…cekik lehernya sampai… tewas,” ucap wanita ituseraya menangis sejadi-jadinya. Nabi Musaberapi-api matanya. Dengan muka berang iamengherdik, “Perempuan bejad, enyah kamu darisini! Agar siksa Allah tidak jatuh ke dalamrumahku karena perbuatanmu. Pergi!”… teriakNabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik.
Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikankaca membentur batu, hancur luluh segera bangkitdan melangkah surut. Dia terantuk-antuk keluardari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnyaamat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagihendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau dibawakemana lagi kaki-kakinya. Bila seorang Nabi sajasudah menolaknya, bagaimana pula manusia lainbakal menerimanya? Terbayang olehnya betapabesar dosanya, betapa jahat perbuatannya; Iatidak tahu bahwa sepeninggalnya, Malaikat Jibrilturun mendatangi Nabi Musa. Sang Ruhul AminJibril lalu bertanya, “Mengapa engkau menolakseorang wanita yang hendak bertaubat daridosanya? Tidakkah engkau tahu dosa yang lebihbesar daripadanya?”
Nabi Musa terperanjat. “Dosa apakah yang lebihbesar dari kekejian wanita pezina dan pembunuhitu?” Maka Nabi Musa dengan penuh rasa ingintahu bertanya kepada Jibril. “Betulkah ada dosayang lebih besar daripada perempuan yang nistaitu?” “Ada!” jawab Jibril dengan tegas. “Dosaapakah itu?” tanya Musa kian penasaran.”Orangyang meninggalkan sholat dengan sengaja dantanpa menyesal. Orang itu dosanya lebih besardari pada seribu kali berzina”
Mendengar penjelasan ini Nabi Musa kemudianmemanggil wanita tadi untuk menghadap kembalikepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusukuntuk memohonkan ampunan kepada Allah untukperempuan tersebut.Nabi Musa menyadari, orangyang meninggalkan sembahyang dengan sengajadan tanpa penyesalan adalah sama saja sepertiberpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajibdan tidak perlu atas dirinya.
Berarti ia seakan-akan menganggap remehperintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggapTuhan tidak punya hak untuk mengatur danmemerintah hamba-Nya.
Sedang orang yang bertobat dan menyesalidosanya dengan sungguh-sungguh berarti masihmempunyai iman di dadanya dan yakin bahwaAllah itu berada di jalan ketaatan kepada-Nya.Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerimakedatangannya. (Dikutip dari buku 30 kisahteladan - KH Abdurrahman Arroisy)
Dalam hadis Nabi SAW disebutkan : Orang yangmeninggalkan sholat lebih besar dosanyadibanding dengan orang yang membakar 70 buahAl-Qur’an, membunuh 70 nabi dan bersetubuhdengan ibunya di dalam Ka’bah. Dalam hadisyang lain disebutkan bahwa orang yangmeninggalkan sholat sehingga terlewat waktu,kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksadalam neraka selama satu huqub. Satu huqubadalah delapan puluh tahun. Satu tahun terdiri dari360 hari, sedangkan satu hari diakheratperbandingannya adalah seribu tahun di dunia.
Demikianlah kisah Nabi Musa dan wanita pezinadan dua hadis Nabi, mudah-mudahan menjadipegajaran bagi kita dan timbul niat untukmelaksanakan kewajiban sholat denganistiqomah. Tolong sebarkan kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahui.Subhanakallahumma wabihamdika asyhadu allaailaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubuilaiik.
Dan hendaklah ada di antara kamu segolonganumat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruhkepada yang ma’ruf dan mencegah dari yngmunkar; merekalah orang-orang yang beruntung.(QS. Ali Imran 104:105) “Qul, Amantu bil-Lahi,tsumnas-taqim” Katakanlah! Aku percaya kepadaAllah dan kemudian pegang teguhlah pendirianitu.
var addthis_pub = '';
var addthis_language = 'en';var addthis_options = 'email, favorites, digg, delicious, myspace, google, facebook, reddit, live, more';
Sunday, February 7, 2010
Pria Dan W4nit4..
Wahai sekalian manusia, bertakwalah kepada Rabb-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu sal...ing meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. QS. an-Nisa' (4) : 11. Yaa ayyuhaannaasu. Allah menyeru kepada seluruh manusia agar bertakwa kepada-Nya, baik yang mukmin maupun yang kafir. Bertakwa untuk mengakui Allah sebagai Ar Rabb, sebagai Sang Pencipta, Yang Menciptakan manusia.2. Pada mulanya manusia hanya berjenis/berkelamin laki-laki (Adam), kemudian diciptakanlah perempuan untuk menjadi istri (Siti Hawa) bagi laki-laki.3. ATAS IZIN ALLAH, berkembanglah manusia yang terdiri dari dua jenis itu, laki-laki dan perempuan.4. Bertakwa kepada Allah dengan menggunakan nama-Nya (Bismi Allah Ar-Rahman Ar-Rahim). BUKAN ATAS NAMA-NAMA SELAIN ALLAH. Bukan dengan nama Tuhan Bapak, Jesus, Sang Hyang Widi, Dewa Langit, Dewa Bumi, Dewa Bujana, dsb. Mengapa hanya dengan nama Allah? Karena hanya Allah adalah Ar Rabb. Ketika kita membeli buku maka disitu tertulis nama pengarangnya, untuk menginformasi kepada kita siapa sih pengarang bukunya. Begitupun dengan ayat ini Allah ingin menginformasikan kepada kita, siapa sih yang menciptakan manusia? Bahwa Dia-lah yang telah menciptakan diri kita dan manusia seluruhnya.5. Allah mengatakan bahwa manusia-sebagai makhluk sosial-saling meminta satu sama lain, saling membutuhkan. Maka manusia diperintahkan agar saling bersilahturahim, saling menjaga hubungan baik sebagai realisasi ketakwaan. Waal arhaama (dan bersilahturahim-lah). Ar Rahm atau ar Rahim berasal dari kata Rahima-Yarhamu-Rahmun/Rahmatan, yang artinya lembut dan kasih sayang. Orang yang senang bersilahturahim adalah orang yang yang lembut dan senang berkasih sayang. Kenapa kita sesama orang bertakwa harus bersilahturahim? Ar Rahm atau ar Rahim juga mempunya arti peranakan (rahim) atau kekerabatan yang masih ada pertalian darah (persaudaraan), jadi karena pada dasarnya manusia itu berasal dari satu rahim (Siti Hawa).6. Allah selalu menjaga dan mengawasi manusia. Apakah orang kafir dijaga juga? Ya karena sifat Ar Rahman dan Ar Rahim berlaku bagi seluruh manusia dan selama orang kafir tersebut masih hidup maka masih ada kesempatan baginya untuk bertaubat. Kecuali ketika orang kafir tersebut menjadi kafir Harbi (kafir yang wajib diperangi), karena ia memerangi umat muslim atau terlibat pertempuran dengan umat muslim. Wallahu`alam bishawab.Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seoranglaki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. QS. al-Hujurat (49) : 131. Manusia diciptakan dari jenis laki-laki dan perempuan.2. Manusia berkembang menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku sebagai identitas diri, jadi ada perbedaan suku dan bangsa di antara manusia atau manusia sebagai makhluk budaya. Agar dapat berta`aruf, saling mengenal antara satu bangsa dengan bangsa yang lainnya, antara satu suku dengan suku yang lainnya.3. Dari keragaman suku dan bangsa di antara manusia yang paling mulia kedudukannya di sisi Allah, ialah orang yang paling bertaqwa di antara kamu (atqaakum), di antara kita sebagai bangsa Indonesia, atau di antara suku kita, atau di antara lingkungan tempat tinggal kita, atau di antara yang ada di rumah kita. Di antara itu semua yang paling mulia kedudukannya DI SISI ALLAH ialah yang paling bertakwa. Namun DI SISI MANUSIA kebanyakan yang paling mulia bukanlah yang paling bertakwa, yang paling berduit, yang paling berpangkat, yang paling pintar, yang paling cantik/tampan, dsb.Kenapa Allah mengangkat seorang hamba-Nya menjadi Nabi dan Rasul? Karena ia yang paling bertakwa di antara kaumnya, di antara sukunya, di antara bangsanya. Nah di sini? Jelas-jelas jauh dari kata iman-apalagi takwa-masih ada aja yang mengakui sebagai pemimpin umat islam, udah gitu yang mengakui mengaku sebagai ahlus sunnah, mengaku sebagai ahlus salaf, sebagai ahlul ilmi!? Celananya cingkrang-cingkrang, jenggotnya panjang-panjang, jilbabnya lebar-lebar, setiap hari pake gamis.. tapi diajak berhukum kepada hukum Allah nggak mau, malah duduk satu parlemen sama thogut bikin hukum buat ngatur manusia, diajak jihad malah dituduh khawarij, dinasehati jangan bid`ah malah dianggap ibadah?? Lha gimana?? Bisa dibilang bertakwa?? Tapi masih mengharap surga? Jangankan yang bergamis yang setengah telanjang pake tank top kalo dibilang mengharap surga juga berharap, tukang judi tukang mabok juga sama kepengen surga. Tapi akidahnya gimana? Ya islamnya islam taklid, islam ikut-ikutan.4. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal, mana di antaranya hamba-Nya yang bertakwa, mana diantara hamba-Nya YANG MAU MENGIKUTI PETUNJUK AL-QURAN dan mana YANG TIDAK MAU MENGIKUTI PETUNJUK AL-QURAN, dari setiap bangsa-bangsa dan suku-suku.KesimpulanKetika seorang laki/perempuan yang fitrahnya ingin berpasang-pasangan (menikah), terjadilah ta`aruf atau perkenalan dari sekian miliyaran manusia yang berbangsa-bangsa dan bersuku-suku. Maka pilihan terbaik terletak pada derajat takwanya; yang mengenal Rabb-Nya (Pencipta-Nya), yang lembut dan berkasih sayang, yang menjaga hubungan silahturahim, dan yang konsisten serta komitmen terhadap ad-dinnya (agamanya).Jangan pula silau dari segi ilmunya. Wah ini titelnya Phd, MM, Lc, Prof, dsb. Wah yang ini lulusan pesantren, bisa baca kitab kuning, kitab hijau, kitab merah, dsb. APALAGI: wah al-islam ilmunya dalam kaya kolam renang. Silau-lah kepada akidahnya, ilmu bukan jaminan bahwa orang itu bertakwa.DAN keputusan ada di tangan anda semua. Jangan lihat casing, lihat fiture dan kartu garansinya (ori atau tidak) ^_^Semoga bermanfaat.. Barakallahu fikum..
by:Al Islam..
by:Al Islam..
Subscribe to:
Posts (Atom)