Friday, January 29, 2010
Menikah Dgn Non Muslim
Termasuk perkara yang telah dimaklumi bahwa al-Qur`an menghalalkan sembelihan ahli kitab dan wanita mereka bagi kaum muslimin, dihalalkannya sembelihan mereka adalah pengkhususan dari hukum umum yaitu diharamnya sembelihan orang-orang kafir atau musyrik, begitu pula dihalalkannya wanita mereka adalah pengkhususan dari hukum umum yaitu diharamkannya wanita-wanita kafir dan musyrik. Allah Ta’ala berfirman, “Dan janganlah kamu menikahi wanita-wanita musyrik.”(Al-Baqarah: 221). Allah berfirman, “Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir.” (Al-Mumtahanah: 10). Larangan menikahi wanita-wanita kafir atau musyrik yang bersifat umum dalam dua ayat di atas dikhususkan dengan ayat lain yang menetapkan kehalalan menikahi wanita ahli kitab. Firman Allah, “Dan dihalalkan mangawini wanita yang menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi al-Kitab sebelum kamu.” (Al-Maidah: 5). Imam Ibnu Taimiyah menggabungkan ayat yang melarang menikahi wanita musyrik atau kafir dengan ayat yang membolehkan menikahi wanita ahli kitab, karena seperti kita ketahui bahwa wanita ahli kitab adalah wanita musyrik dan kafir. Beliau berkata, jawabannya terdiri dari tiga segi: Pertama, Ahli kitab tidak termasuk ke dalam syirik mutlak yang tercantum di dalam al-Qur`an, akan tetapi mereka termasuk ke dalam syirik muqayyad, hal ini karena dasar agama mereka tidak berisi syirik, syirik pada agama mereka hadir setelah itu yang disusupkan oleh para perusak.. Kedua, Dengan asumsi bahwa wanita ahli kitab termasuk wanita-wanita musyrik dalam surat Al-Baqarah dan termasuk wanita-wanita kafir dalam surat al-Mumtahanah, maka ayat dalam al-Maidah bersifat khusus dan ia turun belakangan setelah al-Baqarah dan al-Mumtahanah, jadi ayat dalam al-Maidah lebih layak didahulukan. Ketiga, Dengan asumsi bahwa kedua ayat, ayat yang melarang menikahi wanita ahli kitab karena yang bersangkutan termasuk musyrik atau kafir dan ayat yang membolehkan, sama-sama khusus maka ayat yang membolehkan wajib dikedepankan karena dua alasan: 1- Ayat yang membolehkan terdapat dalam al-Maidah yang turun belakangan dengan kesepakatan para ahli tafsir, jadi ia menasakh ayat sebelumnya. 2- Telah terbukti kehalalan makanan (baca: sembelihan) ahli kitab dengan al-Qur`an, sunnah dan ijma’, dan pembahasan tentang wanita ahli kitab adalah seperti pembahasan tentang sembelihan mereka, jika salah satunya halal maka yang lain juga halal dan tidak ada dalil yang menentang kehalalan sembelihan ahli kitab. Hudzaefah bin al-Yaman menikahi wanita Yahudi dan tidak seorang pun dari kalangan sahabat yang mempersoalkannya. (Fatwa-Fatwa Ibnu Taimiyah tentang Khilafah, memerangi pemberontak dan seterusnya, hal. 228-232, Pustaka Sahifa, Jakarta). Pertanyaan selanjutnya, siapa yang dimaksud dengan ahli kitab yang sembelihan dan wanitanya dihalalkan dalam al-Maidah? Imam Ibnu Taimiyah dalam buku yang sama memaparkan masalah ini, beliau berkata, apakah yang dimaksud dengan ayat ini –yakni ayat 5 surat al-Maidah- adalah orang-orang yang memeluk agama ahli kitab setelah ayat ini turun, ataukah yang dimaksud dengannya adalah orang-orang di mana nenek moyang mereka telah masuk ke dalam agama ahli kitab sebelum nasakh dan penggantian? Ada dua pendapat di kalangan para ulama: Pendapat pertama adalah pendapat jumhur kaum muslimin dari salaf dan khalaf, ia adalah madzhab Abu Hanifah, Malik dan salah satu pendapat dalam madzhab Ahmad bahkan ia dinyatakan secara jelas dari Ahmad. Pendapat kedua adalah pendapat asy-Syafi'i dan sekelompok orang dari kawan-kawan Ahmad. Lalu Imam Ibnu Taimiyah menjelaskan sebab perbedaan ini, beliau berkata, asal-usul pendapat ini adalah bahwa Ali dan Ibnu Abbas berselisih tentang sembelihan Bani Taghlib. Ali berkata, “Sembelihan dan wanita mereka tidak halal karena mereka tidak berpegang kepada agama Nasrani kecuali dalam perkara minum khamar.” Diriwayatkan dari Ali bahwa dia berkata, “Kita memerangi mereka karena mereka tidak melaksanakan syarat-syarat yang diambil oleh Usman atas mereka, karena (Usman) mensyaratkan atas mereka … dan syarat-syarat lainnya.” Ibnu Abbas berkata, “Ia dibolehkan berdasarkan firman Allah, ‘Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.’ (Al-Maidah: 51).” Kebanyakan kaum muslimin dari kalangan para sahabat dan lainnya tidak mengharamkan sembelihan mereka dan hal itu tidak diketahui kecuali hanya dari Ali. Ucapan senada dengan ucapan Ibnu Abbas diriwayatkan dari Umar bin al-Khattab. (Hal. 233 - 234). Selanjutnya Imam Ibnu Taimiyah menshahihkan pendapat pertama, yaitu pendapat jumhur ulama, beliau memaparkan beberapa segi yang mendukung pendapat jumhur, di antara segi-segi yang beliau sebutkan adalah: Pertama, Diriwayatkan secara shahih bahwa di antara anak-anak Anshar terdapat sekelompok orang yang masuk ke dalam agama Yahudi sesaat sebelum diutusnya Nabi saw, pada saat Nabi saw diutus, ada beberapa orang Anshar yang beragama Yahudi, ini berarti mereka masuk ke dalamnya sebelum Islam dan setelah diutusnya al-Masih dan ini berarti pula bahwa mereka masuk ke dalamnya setelah nasakh dan penggantian, dan mereka diperlakukan sebagai ahli kitab walaupun bapak mereka adalah orang-orang Anshar yang beriman kepada Nabi saw. Kedua, Beberapa orang Yahudi yang hidup di Madinah dan sekitarnya adalah orang-orang Arab dan mereka masuk ke dalam agama Yahudi, meskipun begitu Nabi saw tidak membedakan dalam perkara memakan makanan mereka, kehalalan wanita mereka dan pemberlakuan akad dzimmah kepada mereka antara orang-orang yang kedua orang tuanya masuk setelah diutusnya Isa as dengan orang-orang yang masuk sebelum itu, tidak pula antara orang-orang yang diragukan nasabnya apakah kedua orang tuanya termasuk ahli kitab, akan tetapi beliau menetapkan hukum pada semua dengan satu hukum yang umum. Ketiga, Bahwa seseorang itu Muslim atau Yahudi atau Nasrani dan nama-nama agama lainnya merupakan hukum yang terkait dengan dirinya karena keyakinannya, keinginannya, ucapan dan amal perbuatannya, dia tidak menyandang nama ini hanya karena nenek moyangnya menyandangnya, meskipun anak kecil hukumnya di dunia mengikuti hukum bapaknya karena dia belum mandiri dengan sendirinya, akan tetapi jika anak tersebut baligh lalu dia berikrar masuk Islam atau menjadi kafir maka hukumnya berpijak kepada dirinya dengan kesepakatan kaum muslimin. Seandainya kedua orang tuanya Yahudi atau Nasrani lalu anaknya masuk Islam maka anak tersebut termasuk kaum muslimin dengan kesepakatan kaum muslimin. Seandainya kedua orang tuanya muslim lalu anaknya kafir maka dia kafir dengan kesepakatan kaum muslimin. Keempat, Firman Allah, “Orang-orang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang musyrik.” (Al-Bayyinah: 1). Firman Allah, “Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi. ‘Apakah kamu (mau) masuk Islam.’ Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk.” (Ali Imran: 20). Dan ayat-ayat yang sepertinya merupakan pemberitahuan tentang ahli kitab yang ada dan pembicaraannya diarahkan kepada mereka, dan yang dimaksud dengan kitab adalah kitab yang mereka pegang di mana kitab tersebut telah mengalami nasakh dan penggantian apa yang ia alami, bukan yang dimaksud dengannya adalah orang-orang yang berpegang kepadanya sebelum nasakh dan penggantian karena mereka ini bukan orang-orang kafir. (Diringkas dari buku yang sama hal. 236 – 239). Masih tersisa beberapa segi yang mendukung pendapat jumhur yang dipaparkan oleh Imam Ibnu Taimiyah, penulis akan melanjutkannya pada makalah mendatang sekaligus pertimbangan terkait pernikahan dengan wanita ahli kitab. Wallahu a'lam.
Wednesday, January 20, 2010
I love u (defa)
Love used to be at the back of my mind.Dead and lifeless like the sun with no shine.Then you came along and showed me love is beautiful.You brought me to life, so strong and spiritual.The day that I saw you, my heart melted.It was true love, because I felt it.You changed my life in so many ways.Some of them I can't even explain.When I think of you, the world just leaves.From my mind and from my dreams.I see someone that is caring and full of heart.Someone daring, someone special, someone to share my heart.I made this poem only for you.To think of me when you're feeling blue.I Love You!
Tuesday, January 19, 2010
9ivin9
You give but little when you give of your possessions.It is when you give of yourself that you truly give.For what are your possessions but things you keep and guard for fear you may need them tomorrow?And tomorrow, what shall tomorrow bring to the overprudent dog burying bones in the trackless sand as he follows the pilgrims to the holy city?And what is fear of need but need itself?Is not dread of thirst when your well is full, the thirst that is unquenchable?
There are those who give little of the much which they have–and they give it for recognition and their hidden desire makes their gifts unwholesome.And there are those who have little and give it all.These are the believers in life and the bounty of life, and their coffer is never empty.There are those who give with joy, and that joy is their reward.And there are those who give with pain, and that pain is their baptism.And there are those who give and know not pain in giving, nor do they seek joy, nor give with mindfulness of virtue;They give as in yonder valley the myrtle breathes its fragrance into space.Through the hands of such as these God speaks, and from behind their eyes He smiles upon the earth.
It is well to give when asked, but it is better to give unasked, through understanding;And to the open-handed the search for one who shall receive is joy greater than giving.And is there aught you would withhold?All you have shall some day be given;Therefore give now, that the season of giving may be yours and not your inheritors’.
You often say, “I would give, but only to the deserving.”The trees in your orchard say not so, nor the flocks in your pasture.They give that they may live, for to withhold is to perish.Surely he who is worthy to receive his days and his nights, is worthy of all else from you.And he who has deserved to drink from the ocean of life deserves to fill his cup from your little stream.And what desert greater shall there be, than that which lies in the courage and the confidence, nay the charity, of receiving?And who are you that men should rend their bosom and unveil their pride, that you may see their worth naked and their pride unabashed?See first that you yourself deserve to be a giver, and an instrument of giving.For in truth it is life that gives unto life while you, who deem yourself a giver, are but a witness.
And you receivers… and you are all receivers… assume no weight of gratitude, lest you lay a yoke upon yourself and upon him who gives.Rather rise together with the giver on his gifts as on wings;For to be overmindful of your debt, is to doubt his generosity who has the freehearted earth for mother, and God for father.
There are those who give little of the much which they have–and they give it for recognition and their hidden desire makes their gifts unwholesome.And there are those who have little and give it all.These are the believers in life and the bounty of life, and their coffer is never empty.There are those who give with joy, and that joy is their reward.And there are those who give with pain, and that pain is their baptism.And there are those who give and know not pain in giving, nor do they seek joy, nor give with mindfulness of virtue;They give as in yonder valley the myrtle breathes its fragrance into space.Through the hands of such as these God speaks, and from behind their eyes He smiles upon the earth.
It is well to give when asked, but it is better to give unasked, through understanding;And to the open-handed the search for one who shall receive is joy greater than giving.And is there aught you would withhold?All you have shall some day be given;Therefore give now, that the season of giving may be yours and not your inheritors’.
You often say, “I would give, but only to the deserving.”The trees in your orchard say not so, nor the flocks in your pasture.They give that they may live, for to withhold is to perish.Surely he who is worthy to receive his days and his nights, is worthy of all else from you.And he who has deserved to drink from the ocean of life deserves to fill his cup from your little stream.And what desert greater shall there be, than that which lies in the courage and the confidence, nay the charity, of receiving?And who are you that men should rend their bosom and unveil their pride, that you may see their worth naked and their pride unabashed?See first that you yourself deserve to be a giver, and an instrument of giving.For in truth it is life that gives unto life while you, who deem yourself a giver, are but a witness.
And you receivers… and you are all receivers… assume no weight of gratitude, lest you lay a yoke upon yourself and upon him who gives.Rather rise together with the giver on his gifts as on wings;For to be overmindful of your debt, is to doubt his generosity who has the freehearted earth for mother, and God for father.
s3nd m3 4ng3l
send me an angelwhen i far away from peoplesend me an angel to erase my long sad
im fall down, from the skyim fall down from love worldim fall down from peace
raising meim diedraising only my heart, thats enoughi need youi need lovei need everything ebout you
i just imaginesomeday in somewhere at somtimei hope i can see your face,i dont care if it is only a minute or only a secondi just care, it is youmy belovedthas you, my gone beloved( defa)
im fall down, from the skyim fall down from love worldim fall down from peace
raising meim diedraising only my heart, thats enoughi need youi need lovei need everything ebout you
i just imaginesomeday in somewhere at somtimei hope i can see your face,i dont care if it is only a minute or only a secondi just care, it is youmy belovedthas you, my gone beloved( defa)
My love or my friend???
the day just like as usualyou comeyou goi comei go
but, something happens in my heartwhen i look at youi know i have my heart to youbut my friend also love youwhat should ido?what should i do?
God, is this your way for me?I Love himi love himbot my friend does tooGod…is he for meor for her?
Is that wrong if i miss himbut he never miss meis that wrong if i love him?but he… never care to meis he love me?but i think he love my friend
god….
at the firsti wanna fight to my selfthat i never love himi wll never miss him
and then, i feel nothing
i know, i lie to myself
God.. i accept..accept to suffer…i cryinf because of himbecause he never see at mewish he were know my feeling
but i acceptaccept to suffer…
maybe just the way to make me stronger again, and again..i accept to love himwhom my friend love too
my friend, my Godi am sorry to love him
but, something happens in my heartwhen i look at youi know i have my heart to youbut my friend also love youwhat should ido?what should i do?
God, is this your way for me?I Love himi love himbot my friend does tooGod…is he for meor for her?
Is that wrong if i miss himbut he never miss meis that wrong if i love him?but he… never care to meis he love me?but i think he love my friend
god….
at the firsti wanna fight to my selfthat i never love himi wll never miss him
and then, i feel nothing
i know, i lie to myself
God.. i accept..accept to suffer…i cryinf because of himbecause he never see at mewish he were know my feeling
but i acceptaccept to suffer…
maybe just the way to make me stronger again, and again..i accept to love himwhom my friend love too
my friend, my Godi am sorry to love him
T3rh3mp45
betapa kejam dunia initiada tara sakit kurasaketika luka menoreh dibadantanpa seorangpun tau
Tuhanku””aku dilaknat,dicerca,dan dibantaisekumpulan manusia yang berkata benciyang tiada mengerti rahasia kebenaran
lunglai diriku diatas bara apicoba memanggilMu meminta pertolonganyang tidak pernah kulakukan kapanpunkini mereka meminta pengakuanku…..
Tuhanku……sampai mati aku akan berkata “tidak”karena aku bukan “mereka”yang dituduhkan sekumpulan manusia
sakit sampai kini dan entahlah…kupasrahkan semua itu…kuhilangkan dendamku atas Merekaaku lebih percaya KuasaMU ya,Tuhan…
biarkan mereka mencibirku…tak kan kuberpaling selainMu, Tuhankusetiap ucapan mereka adalah dosadan aku lebih percaya PadaMu,Tuhankun
Tuhanku””aku dilaknat,dicerca,dan dibantaisekumpulan manusia yang berkata benciyang tiada mengerti rahasia kebenaran
lunglai diriku diatas bara apicoba memanggilMu meminta pertolonganyang tidak pernah kulakukan kapanpunkini mereka meminta pengakuanku…..
Tuhanku……sampai mati aku akan berkata “tidak”karena aku bukan “mereka”yang dituduhkan sekumpulan manusia
sakit sampai kini dan entahlah…kupasrahkan semua itu…kuhilangkan dendamku atas Merekaaku lebih percaya KuasaMU ya,Tuhan…
biarkan mereka mencibirku…tak kan kuberpaling selainMu, Tuhankusetiap ucapan mereka adalah dosadan aku lebih percaya PadaMu,Tuhankun
53Bu4h p3ngh4r4p4n
nafasku hidupku adalah milikMupasang surut imanku jadi kelemahansegala upaya telah kulakukanhanya padaMU aku meminta pertolongan
aku adalah hambaMu yang berdosaterlepas dari pelukan kasihMuampuni aku telah menodai kuasaMUaku manusia yang lemah
setiap perkataanku adalah janjikusetiap pandanganku adalah jiwakusetiap doaku adalah kesusahankutapi Kau tak pernah lelah mendengarnya
saat malam menjelang….kumerenung atas semua tindakanmerenung atas semua ucapanmerenung atas semua kesalahanku
ampuni hambaMU yang berdosa iniaku takut akan murkaMuaku hanya ingin jalani hidup dijalanMudan penuhi kewajibanku sebelum ajalku
aku adalah hambaMu yang berdosaterlepas dari pelukan kasihMuampuni aku telah menodai kuasaMUaku manusia yang lemah
setiap perkataanku adalah janjikusetiap pandanganku adalah jiwakusetiap doaku adalah kesusahankutapi Kau tak pernah lelah mendengarnya
saat malam menjelang….kumerenung atas semua tindakanmerenung atas semua ucapanmerenung atas semua kesalahanku
ampuni hambaMU yang berdosa iniaku takut akan murkaMuaku hanya ingin jalani hidup dijalanMudan penuhi kewajibanku sebelum ajalku
Sunday, January 17, 2010
Untuk Para istri
Suami yang menikahimutidaklah semulia Muhammad SAW,tidaklah setaqwa Ibrahim,pun tidak setabah Ayub.Suamimu hanya pria akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang shaleh dan shaleha.Pernikahan mengajarkan kita untuk saling menjaga.Suami adalah nahkoda kapal dan kamu penumpangnya.Seandainya suamimu lupa, bersabarlah untuk mengingatkannya
Untuk Para Suami
Istri yang kamu nikahi tidaklah semulia Khadijah, tidaklah setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah.Istrimu hanya wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi shalihah. Pernikahan mengajarkan kita untuk saling menjaga. Istri menjadi tanah dan kamu langit penaungnya. Istri ladang tanaman dan kamu pemagarnya. Seandainya istrimu tulang yang bengkok, berhati-hatilah kamu meluruskannya.
Saturday, January 16, 2010
Cint4 & rindu
Berbicara tentang rindu dan cinta, tidak dapat lari daripada soal hati dan rasa. Ya, rindu dan cinta letaknya di hati - raja dalam kerajaan diri manusia.Sabda Rasulullah saw: "Bahawasanya di dalam jasad anak Adam ada seketul daging. Apabila baik daging itu, baiklah seluruh anggotanya. Sebaliknya, jika jahat daging itu, jahatlah seluruh anggotanya. Ketahuilah daging itu ialah hati." Riwayat Al-Bukhari
Ini bermakna, rindu dan cinta yang harus bersemi di hati mestilah rindu dan cinta yang ‘baik'. Barulah hati akan menjadi baik, dan seluruh anggota jadi baik. Tapi jika rindu dan cinta itu ‘jahat' maka jahatlah hati. Akibatnya jahatlah seluruh anggota. Kata orang, "berhati-hatilah menjaga hati." Jangan dibiarkan hati itu penuh dengan rindu dan cinta yang salah... akibatnya terlalu buruk.
Umpama menyerahkan kepimpinan negara kepada seorang yang jahat. Kita tentu tahu apa akibatnya bukan? Pemimpin yang jahat akan melakukan kemungkaran, penzaliman, rasuah dan lain-lain kejahatan yang akan menghancurkan sebuah negara. Maka begitulah hati yang jahat, akan menyebabkan seluruh diri kita terarah kepada kejahatan. Jadi, berhati-hatilah menjaga hati dengan berhati-hati memberi cinta dan rindu.
Sebenarnya, pada siapa kita harus cinta? Pada siapa kita mesti rindu? Mungkin ada diantara kita yang tertanya-tanya. Pada kekasih hati? Atau si dia yang sentiasa diingati. Oh, bukan, bukan... Sebenarnya hati setiap manusia secara fitrahnya mencintai dan merindui Allah. Kenapa dikatakan begitu? Dan benarkah begitu? Baiklah, mari kita fikirkan dan renungkan bersama...
Setiap hati inginkan kasih-sayang, keadilan, kekayaan, keindahan dan lain-lain sifat yang mulia, baik dan sempurna. Tidak ada seorang manusiapun yang tidak inginkan kebaikan, kemuliaan dan kesempurnaan. Ketika dilanda kemiskinan, manusia inginkan kekayaan. Ketika dipinggirkan, kita inginkan kasih-sayang. Ketika dizalimi, kita inginkan keadilan. Baiklah, hakikat itulah bukti yang sebenarnya manusia cinta dan rindukan Tuhan. Justeru, Tuhan sahaja yang memiliki segala-gala yang diingini oleh manusia.
Bukankah Allah memiliki kekayaan yang diingini oleh si miskin? Allah mempunyai kasih sayang yang diidamkan oleh mereka yang terpinggir. Allah Maha Adil dan mampu memberi keadilan yang didambakan oleh yang tertindas. Oleh kerana itulah Tuhan mempunyai nama-nama yang baik (Asmaul Husna), yang menggambarkan keindahan, keadilan, kasih-sayang yang segala sifat kesempurnaan-Nya. Diantara nama-nama Allah itu ialah Al Adil (Yang Maha Adil)? Al Ghani (Maha Kaya)? Ar Rahman (Maha Pengasih)? Dan Ar Rahim (Maha Penyayang)?
Sebutlah... apa sahaja keinginan manusia tentang kebaikan dan kesempurnaan, maka di situ sebenarnya (secara langsung ataupun tidak), manusia sedang merindui dan mencintai Allah. Inilah rasa yang tidak dapat dihapuskan. Selagi manusia punya hati dan perasaan. Rasa bertuhan inilah yang menurut Imam Ghazali, tidak akan dapat dinafikan oleh hati sekalipun kerap dinafikan oleh sifat keegoan manusia.
Inilah benih rindu dan cinta yang telah dibina (‘install') secara fitrah (tabie) dalam diri setiap manusia sejak di alam roh lagi.
Firman Allah: "Bukankah aku ini Tuhanmu? Maka semua (roh manusia) menjawab: ‘Benar, kami (Engkaulah Tuhan kami) menjadi saksi." Al-A'raf : 172
Bahkan, pakar-pakar psikologi manusia juga turut mengakui. Manusia sebenarnya mempunyai keinginan kepada suatu kuasa yang dapat mengatasi segala kekurangan dan kelemahan. Ini memang satu naluri yang semulajadi.
Prof Dr Ramachandran dari California University misalnya, telah menemui ‘Titik Tuhan' - ‘God Spot' dalam sistem otak manusia yang sentiasa mencari makna kehidupan - asal-usulnya, apa maksud kedatangannya ke dunia, dan ke mana akan pergi selepas mati. Dan di hujung semua persoalan itu pasti manusia akan menemui kewujudan Tuhan. Inilah hakikatnya pencarian dan kembara manusia. Inilah asas segala kerinduan dan cinta!
Jadi sedarlah. Apabila hati kita resah dan gelisah inginkan pembelaan, hakikatnya pada ketika itu hati kita sedang merindui yang Maha Adil. Ketika kasih-sayang terputus atau cinta terkandas, kita inginkan sambungan... maka ketika itu sebenarnya kita sedang merindui Ar Rahman dan Ar Rahim (Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang). Ketika bersalah, kita merintih inginkan keampunan dan kemaafan, maka pada saat itu kita sebenarnya merindui Al Ghafar (Pengampun) dan mencintai Al Latif (Maha Lembut).
Semua keinginan itu hanya akan dapat dipenuhi apabila manusia merapatkan dirinya kepada Allah. Allah yang punya segala-galanya itu. Allah sentiasa mahu dan mampu memberi apa yang diinginkan oleh setiap manusia.
Firman Allah: "Dan Tuhan kamu berfirman: Berdoalah kepada-Ku nescaya Aku akan perkenankan. Sesungguhnya orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepada-Ku, akan dimasukkan neraka Jahanam dalam keadaan hina." Al-Mukmin : 60
Menerusi nama-nama Allah yang baik inilah seharusnya kita merintih, merayu dan memohon kepada Allah.
Firman Allah: "Allah memiliki Asmaa' ulHusna, maka memohonlah kepadaNya dengan menyebut nama-nama yang baik itu..." Al A'raaf : 180
Manusia hakikatnya tidak punya apa-apa yang diingini oleh manusia lain. Mereka mungkin mahu memberi, tetapi tidak mampu. Ada pula yang mampu memberi tetapi tidak mahu melakukannya. Mungkin hartawan punya harta, tetapi dia tidak punya sifat pemurah. Mugkin ada si miskin punya hati yang pemurah, tetapi tidak memiliki harta yang dipinta oleh si miskin yang lain. Tegasnya, manusia tidak sempurna. Hanya Tuhan yang mempunyai segala apa yang diinginkan oleh seluruh manusia.
Ya, ditegaskan sekali lagi bahawa keinginan manusia kepada satu kuasa yang Maha sempurna ini adalah lanjutan daripada ‘perkenalan' dan ‘percintaan' manusia dengan Allah di Alam Roh lagi (yakni alam sebelum alam dunia ini) . Bukankah sejak di alam roh lagi manusia telah mengetahui dan mengakui akan kewujudan dan keagungan Allah.
Firman Allah: "Bukankah aku ini Tuhanmu? Maka semua (roh manusia) menjawab: ‘Benar, kami (Engkaulah Tuhan kami) menjadi saksi." Al-A'raf : 172
Itulah pertanyaan Allah sekaligus keakuran roh manusia atas pertanyaan itu. Ya, ketika itu semua roh manusia telah mengenali Allah. Bukan itu sahaja, bahkan roh manusia telah mengakui Allah sebagai pemilik, pentadbir dan pengatur alam ini. Inilah yang dimaksudkan cintakan Allah itu adalah fitrah setiap hati. Tetapi soalnya, mampukah cinta itu terus suci dan abadi di dalam hati setiap manusia?
Sungguhpun begitu, perkenalan dan percintaan manusia dengan Allah di alam roh itu kerap tercemar. Sebaik sahaja lahir ke alam dunia, manusia yang dulunya begitu mengenali dan mencintai Allah mula dipisahkan daripada kecintaan dan kerinduannya itu. Yang sejati luntur, yang ilusi muncul. Perkenalan dengan Allah mula dicemari. Manusia mula dipisahkan dari Tuhan. Dan amat malang, kerapkali yang memisahkan anak-anak daripada Allah ialah ibu-bapa anak-anak itu sendiri.
"Setiap anak-anak dilahirkan putih bersih, kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Majusi atau Nasrani."
Justeru, untuk mengelakkan agar cinta yang suci itu tidak terus dikotori... maka awal-awal lagi apabila seorang bayi dilahirkan, dia terlebih dahulu diazankan dan diiqamatkan. Inilah usaha awal untuk meneruskan perkenalan bayi itu dengan Allah. Tidak cukup sekadar itu sahaja, malah para ibu-bapa juga wajib mengenalkan kepada anak-anak mereka segala sifat kesempurnaan Allah secara mudah tetapi konsisten.
Sabda Rasululah: "Awal-awal agama ialah mengenal Allah."
Alangkah indahnya jika semua itu berjalan lancar. Sejak kecil lagi putik cinta dan rindu Allah itu tumbuh, berbunga dan akhirnya berbuah apabila menjelang dewasa. Malangnya, ramai anak tidak diperkenalkan kepada Allah oleh ibu-bapanya. Sebaliknya, didedahkan kepada unsur-unsur yang melindungi kebesaran Allah. Seringkali, didikan, ajaran, malah lagu, filem, bahan bacaan yang didedahkan kepada anak-anak menggugat perkenalannya dengan Allah.
Akibatnya, kerinduan dan kecintaan yang sedia ada di alam roh itu tidak bersambung, bahkan tercemar. Cinta terputus di tengah jalan. Setiap manusia memiliki hanya satu hati, tidak dua, tidak tiga. Bila cinta Allah dicemari, cinta yang lain datang mengganti. Dua cinta tidak akan berkumpul di dalam satu hati. Hanya satu cinta akan bertakhta di dalam satu jiwa. Bila cinta Allah terpinggir maka terpinggir jugalah segala kebaikan dan kesuciannya. Maka yang tumbuh selepas itu ialah cinta selain Allah seiring suburnya segala kejahatan dan kekejiannya!
Bagaimanakah caranyanya membersihkan semula hati yang telah dicemari dan diracuni? Cukupkah hanya dengan ucapan dan penyesalan? Ya, usaha untuk membersihkan hati adalah usaha yang sukar. Tetapi hanya itulah satu-satunya jalan. Tidak ada jalan mudah untuk mendapat cinta itu semula. Setiap cinta menagih pengorbanan. Begitulah jua cinta Allah.
Sabda Rasulullah: "Iman itu bukanlah angan-angan, bukan pula ucapan, tetapi sesuatu yang menetap di dalam dada, lalu dibuktikan dengan perbuatan."
Perjuangan itu pahit, kerana syurga itu manis. Kecintaan kepada Allah terlalu mahal. Bayangkan untuk mendapat cinta seorang wanita yang rupawan, jejaka yang hartawan, putera yang bangsawan, itupun sudah terlalu sukar, maka apatah lagi untuk mendapat cinta Allah zat yang Maha Agung dan Maha Sempurna itu.
Siapa tidak inginkan kecantikan, harta, nama dan kuasa? Semua itu mahal harganya. Namun semua itu tidak ada nilainya jika dibandingkan dengan cinta Allah - sumber segala kekayaan, kecantikan, kuasa dan keagungan. Cintakan gadis yang cantik, kecantikan akan luntur. Cintakan harta yang banyak, harta akan musnah atau ditinggalkan. Cinta pada kuasa, suatu hari pasti dijatuhkan atau berakhir dengan kematian.
Namun cinta Allah, adalah cinta yang hakiki, sejati dan abadi. Keindahan Pencipta (Khalik) tidak akan dapat ditandingi oleh ciptaannya (makhluk). Keagungan, kekuasaan dan kekayaan Allah akan kekal abadi selamanya. Bila kekasih di kalangan manusia sudah berpaling, maka sedarilah bahawa Allah tetap melihat dengan pandangan rahmat-Nya. Apabila kita mencintai Allah, kita hakikatnya akan memiliki segala-galanya. Inilah cinta yang tidak akan terpisah oleh kejauhan, kematian dan kemiskinan. Sebaliknya bila kita kehilangan cinta Allah, kita sebenarnya telah kehilangan segala-galanya.
Sekiranya kita telah disukai oleh seorang raja, maka anda akan turut disukai oleh pelayan-pelayannya, dikurniakan pangkat, dijamin makan-minum, bebas di bergerak di istananya dan macam-macam lagi kurniaannya. Maka begitulah sekiranya seorang yang mencintai Allah. Para malaikat akan menjaganya. Orang-orang soleh turut mendoakannya. Rezkinya akan dipenuhi dengan segala kecukupan dan keberkatan. Apa nak dihairankan? Bukankah ‘talian hayat' kekasih-kekasih Allah ini sentiasa terhubung kepada satu kuasa yang tiada tolok bandingnya!
Hadis Qudsi: Allah swt berfirman: "Aku menurut sangkaan hamba kepada-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia ingat kepada-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dan dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil. (Sahih Bukhari)
Namun begitu, seperti yang ditegaskan sebelumnya, cinta Allah yang begitu agung dan suci, pasti ada tagihannya. Jalan mencintai Allah tidak semudah yang disangkakan. Sudah adat, setiap yang mahal, sukar mendapatkannya. Bandingannya seperti pasir dengan permata. Pasir, murah harganya... kerana ia boleh dicari di merata-rata. Sebaliknya, permata begitu tinggi nilainya, maka perlu menyelam ke dasar lautan untuk mendapatkannya.
Tidak ada kesukaran, tidak ada ganjaran. Begitulah jua dengan cinta Allah yang hakikatnya jauh lebih tinggi nilainya daripada intan atau permata. Justeru, pasti ada ‘harga' atau mahar yang mahal terpaksa dibayar untuk mendapatkannya.
Untuk mendapat cinta Allah kita perlu berkorban. Cinta dan pengorbanan sudah sinonim dan tidak sekali-kali dapat dipisahkan. Kita perlu membayar harga cinta itu dengan segala yang ada pada kita - masa, tenaga, harta bahkan nyawa. Namun apa yang lebih penting bukanlah masa, tenaga atau sesuatu yang berbentuk lahiriah. Itu cuma lambang sahaja. Yang lebih penting ialah hati di sebalik pengorbanan itu.
Lihat sahaja hati yang dimiliki oleh Habil berbanding Qabil dalam pengorbanannya untuk Allah. Hati yang bersih akan mengorbankan sesuatu yang terbaik untuk Allah. Lalu kerana ketulusan hatinya, Habil mengorbankan hasil ternakannya yang terbaik untuk Allah. Manakala Qabil pula menyerahkan hasil pertanian yang kurang bermutu untuk membuktikan cintanya yang tidak seberapa. Lalu ini menjadi sebab, Allah menolak pengorbanan Qabil, sebaliknya menerima pengorbanan Habil.
Kita bagaimana? Sudahkah kita mengorbankan segala yang terbaik hasil dorongan hati yang baik? Ke manakah kita luangkan masa, usia, tenaga, harta kita yang terbaik? Untuk kebaikan yang disuruh oleh Allah atau ke arah kejahatan yang dilarang-Nya? Tepuk dada tanyalah hati, apakah ada cinta yang mendalam di dalam hati itu?
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya ALLAH tidak melihat gambaran lahir amalan kamu dan rupa kamu tapi ALLAH melihat hati kamu". Riwayat Muslim
Pengabdian kita kepada Tuhan adalah bukti cinta kepada-nya. Pepatah Arab mengatakan:"Setiap orang menjadi hamba kepada apa yang dicintanya."
Maksudnya, pengabdian adalah umpama ‘hadiah' yang kita ingin berikan kepada Allah sebagai bukti cinta kita. Ia mesti didorong oleh hati yang bersih. Tidak dicemari riyak dan syirik. Maha suci Allah daripada dipersekutukan oleh hamba-Nya dengan sesuatu. Jika amal itu dicemari oleh kekotoran hati - riyak (syirik kecil), sifat menunjuk-nunjuk, syirik besar - mempersekutukan Allah) maka amalan itu tidak bernilai walaupun ia seluas lautan atau setinggi gunung.
Sebaliknya, jika hati seseorang itu ikhlas, amalnya yang sekecil manapun akan menjadi besar dan bernilai di sisi Allah. Insya-Allah, ‘hadiah' itu akan diterima oleh Allah.
Firman Allah: "Barang siapa yang ingin menemui Tuhannya, hendaklah dia beramal soleh dan tidak mempersekutukan Allah dengan amalannya itu." Surah Al-Kahfi: 110
Hakikatnya Allah Maha Kaya dan DIA tidak mengkehendaki apa jua manfaat daripada hamba-hamba-Nya sekalipun amalan dan kebaikan yang mereka lakukan. Maha Suci Allah daripada bersifat miskin - punya keinginan untuk mendapat manfaat daripada para hamba-Nya. Amalan dan kebaikan yang dilakukan oleh manusia bukan untuk Allah tetapi manfaat itu kembali kepada manusia semula.
Bila kita solat misalnya, solat itu manfaatnya akan dirasai oleh kita juga. Firman Allah:"Sesungguhnya sembahyang itu akan mencegah daripada kemungkaran dan kejahatan." Surah Al-Ankabut: 45
Ya, solat akan menyebabkan kita terhalang daripada melakukan kejahatan dan kemungkaran. Itulah manfaat solat. Itu amat berguna kepada diri manusia. Manusia yang baik akan dikasihi oleh manusia lain. Hidup yang selamat daripada kemungkaran dan kejahatan, adalah hidup yang tenang, aman dan bahagia.
Begitu juga apabila Allah menyuruh kita melakukan sesuatu atau melarang kita melakukannya, itu adalah kerana Allah ingin berikan kebaikan kepada kita bukan untuk-Nya. Inilah rasionalnya di sebalik pengharaman riba, arak, zina, pergaulan bebas, pendedahan aurat dan lain-lain. Susah atau senangnya untuk manusia bukan untuk Allah. Tegasnya, jika patuh, manfaatnya untuk manusia. Jika engkar, mudaratnya juga untuk manusia.
Namun, walau sesukar mana sekalipun kita berusaha menghampirkan diri kepada Allah, kita akan merasa mudah jika Allah sendiri memberi bantuan-Nya. Jika Allah sudah permudahkan, walaupun seberat mana sekalipun, kita akan mampu mengatasinya. Allah akan permudahkan kita dengan mengurniakan sifat sabar, istiqamah, syukur dan redha kepada-Nya. Lihatlah sejarah perjuangan para Rasul dan nabi serta sahabat-sahabat Rasulullah... kita akan tertanya-tanya mengapa mereka sanggup menderita, tersiksa bahkan terkorban nyawa untuk mendapat cinta Allah?
Renungilah betapa Sumayyah rela mengorbankan nyawanya. Begitu juga Mus'ab bin Umair, Hanzalah, Jaafar bin Abi Talib, Abdullah ibnu Rawahah... mereka semuanya telah syahid di jalan Allah. Apakah itu susah buat mereka? Mereka sangat menghayati apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW:
"Jagalah Allah, nescaya engkau akan temukan DIA di hadapanmu. Kenalilah Allah ketika dalam keadaan lapang nescaya DIA akan mengenalmu dalam keadaan sempit. Ketahuilah segala sesuatu yang luput daripadamu tidak akan menimpamu dan sesuatu yang menimpamu tidak akan dapat luput darimu. Ketahuilah bahawa kemenangan itu menyertai kesabaran, kelapangan itu menyertai kesempitan dan kemudahan itu menyertai kesukaran." Riwayat Ahmad, Hakim, Thabrani, Ibnu Sunni, Ajiri dan Dhiya'agal
Mereka sesungguhnya merasa bahagia dalam mengharungi penderitaan, merasa mulia dengan mengorbankan nyawa. Ini semua mudah buat mereka kerana Allah telah melembutkan hati-hati mereka. Benarlah bila hendak seribu daya, bila mahu sejuta cara. Kemahuan dan keinginan mereka itu hakikat didorong oleh Allah. Untuk itu, mintalah simpati dari Allah untuk memudahkan kita mendekatkan diri kepada-Nya.
Bagaimana memohon simpati daripada Allah? Tidak lain dengan cara berdoa kepada-Nya. Doa itu adalah senjata orang mukmin. Maksudnya, doa ialah alat atau ubat yang paling mustajab dan mujarab untuk mendapat hati yang lunak dengan Allah. Namun harus diingat, doa bukanlah usaha ‘pemberitahuan' kehendak-kehendak kita kepada Allah ( kerana tanpa diberitahupun Allah sedia mengetahui), namun doa hakikatnya usaha ‘penyerahan' diri kita kepada-Nya.
Orang yang berdoa ialah orang yang mengakui segala sifat kehambaannya di hadapan kekuasaan Allah. Apakah sifat-sifat kehambaan itu? Antaranya, rasa lemah, hina, jahil, miskin, berdosa, hodoh dan segala sifat-sifat kekurangan. Berdoa ertinya kita menyerah pasrah kepada Allah. Kita nafikan segala kelebihan diri. Yang kita akui hanya sifat keagungan dan kebesaran Allah. Lalu kita inginkan hanya bantuan-Nya. Kita tagihkan simpati, kasihan dan keampunan-Nya sahaja.
Hanya dengan mengaku lemah di hadapan Allah kita akan memperolehi kekuatan. Hanya dengan mengaku miskin di hadapan Allah kita akan dikayaka-Nya. Tegasnya, hanya dengan merasai segala sifat kehambaan barulah kita akan mendapat kekuatan, kemuliaan dan kelebihan dalam mengharungi hidup yang penuh cabaran ini.
Bila Allah telah hadiahkan kasih dan rindu-Nya kepada kita, kita akan merasa kebahagiaan dan ketenangan yang tiada taranya lagi. Dalam apa jua keadaan kita akan mendapat ketenagan. Susah, kita sabar. Senang, kita syukur. Kita bersalah, mudah meminta maaf. Jika orang meminta maaf, kita sedia dan rela pula memaafkan. Alangkah bahagianya punya keikhlasan hati yang sebegini?
Itulah hakikatnya syukur - pada lidah, hati dan amalan. Syukur dengan lidah, mengucapkan tahmid (pujian) kepada Allah. Syukur dengan hati, merasakan segala nikmat hakikatnya daripada Allah bukan daripada usaha atau ikhktiar diri kita. Tadbir kita tidak punya apa-apa kesan berbanding takdir Allah. Dan akhirnya syukur dengan tindakan, yakni menggunakan segala nikmat daripada Allah selaras dengan tujuan Allah mengurniakan nikmat itu.
Jika Allah berikan harta, kita gunakan ke arah kebaikan dan kebajikan. Jika diberi ilmu, kita mengajar orang lain. Diberi kuasa, kita memimpin dengan adil dan saksama! Syukur itulah tujuan utama kita dikurniakan nikmat. Ertinya, kita kembalikan nikmat kepada yang Empunya nikmat (Allah).
Ini bermakna, rindu dan cinta yang harus bersemi di hati mestilah rindu dan cinta yang ‘baik'. Barulah hati akan menjadi baik, dan seluruh anggota jadi baik. Tapi jika rindu dan cinta itu ‘jahat' maka jahatlah hati. Akibatnya jahatlah seluruh anggota. Kata orang, "berhati-hatilah menjaga hati." Jangan dibiarkan hati itu penuh dengan rindu dan cinta yang salah... akibatnya terlalu buruk.
Umpama menyerahkan kepimpinan negara kepada seorang yang jahat. Kita tentu tahu apa akibatnya bukan? Pemimpin yang jahat akan melakukan kemungkaran, penzaliman, rasuah dan lain-lain kejahatan yang akan menghancurkan sebuah negara. Maka begitulah hati yang jahat, akan menyebabkan seluruh diri kita terarah kepada kejahatan. Jadi, berhati-hatilah menjaga hati dengan berhati-hati memberi cinta dan rindu.
Sebenarnya, pada siapa kita harus cinta? Pada siapa kita mesti rindu? Mungkin ada diantara kita yang tertanya-tanya. Pada kekasih hati? Atau si dia yang sentiasa diingati. Oh, bukan, bukan... Sebenarnya hati setiap manusia secara fitrahnya mencintai dan merindui Allah. Kenapa dikatakan begitu? Dan benarkah begitu? Baiklah, mari kita fikirkan dan renungkan bersama...
Setiap hati inginkan kasih-sayang, keadilan, kekayaan, keindahan dan lain-lain sifat yang mulia, baik dan sempurna. Tidak ada seorang manusiapun yang tidak inginkan kebaikan, kemuliaan dan kesempurnaan. Ketika dilanda kemiskinan, manusia inginkan kekayaan. Ketika dipinggirkan, kita inginkan kasih-sayang. Ketika dizalimi, kita inginkan keadilan. Baiklah, hakikat itulah bukti yang sebenarnya manusia cinta dan rindukan Tuhan. Justeru, Tuhan sahaja yang memiliki segala-gala yang diingini oleh manusia.
Bukankah Allah memiliki kekayaan yang diingini oleh si miskin? Allah mempunyai kasih sayang yang diidamkan oleh mereka yang terpinggir. Allah Maha Adil dan mampu memberi keadilan yang didambakan oleh yang tertindas. Oleh kerana itulah Tuhan mempunyai nama-nama yang baik (Asmaul Husna), yang menggambarkan keindahan, keadilan, kasih-sayang yang segala sifat kesempurnaan-Nya. Diantara nama-nama Allah itu ialah Al Adil (Yang Maha Adil)? Al Ghani (Maha Kaya)? Ar Rahman (Maha Pengasih)? Dan Ar Rahim (Maha Penyayang)?
Sebutlah... apa sahaja keinginan manusia tentang kebaikan dan kesempurnaan, maka di situ sebenarnya (secara langsung ataupun tidak), manusia sedang merindui dan mencintai Allah. Inilah rasa yang tidak dapat dihapuskan. Selagi manusia punya hati dan perasaan. Rasa bertuhan inilah yang menurut Imam Ghazali, tidak akan dapat dinafikan oleh hati sekalipun kerap dinafikan oleh sifat keegoan manusia.
Inilah benih rindu dan cinta yang telah dibina (‘install') secara fitrah (tabie) dalam diri setiap manusia sejak di alam roh lagi.
Firman Allah: "Bukankah aku ini Tuhanmu? Maka semua (roh manusia) menjawab: ‘Benar, kami (Engkaulah Tuhan kami) menjadi saksi." Al-A'raf : 172
Bahkan, pakar-pakar psikologi manusia juga turut mengakui. Manusia sebenarnya mempunyai keinginan kepada suatu kuasa yang dapat mengatasi segala kekurangan dan kelemahan. Ini memang satu naluri yang semulajadi.
Prof Dr Ramachandran dari California University misalnya, telah menemui ‘Titik Tuhan' - ‘God Spot' dalam sistem otak manusia yang sentiasa mencari makna kehidupan - asal-usulnya, apa maksud kedatangannya ke dunia, dan ke mana akan pergi selepas mati. Dan di hujung semua persoalan itu pasti manusia akan menemui kewujudan Tuhan. Inilah hakikatnya pencarian dan kembara manusia. Inilah asas segala kerinduan dan cinta!
Jadi sedarlah. Apabila hati kita resah dan gelisah inginkan pembelaan, hakikatnya pada ketika itu hati kita sedang merindui yang Maha Adil. Ketika kasih-sayang terputus atau cinta terkandas, kita inginkan sambungan... maka ketika itu sebenarnya kita sedang merindui Ar Rahman dan Ar Rahim (Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang). Ketika bersalah, kita merintih inginkan keampunan dan kemaafan, maka pada saat itu kita sebenarnya merindui Al Ghafar (Pengampun) dan mencintai Al Latif (Maha Lembut).
Semua keinginan itu hanya akan dapat dipenuhi apabila manusia merapatkan dirinya kepada Allah. Allah yang punya segala-galanya itu. Allah sentiasa mahu dan mampu memberi apa yang diinginkan oleh setiap manusia.
Firman Allah: "Dan Tuhan kamu berfirman: Berdoalah kepada-Ku nescaya Aku akan perkenankan. Sesungguhnya orang yang sombong takbur daripada beribadat dan berdoa kepada-Ku, akan dimasukkan neraka Jahanam dalam keadaan hina." Al-Mukmin : 60
Menerusi nama-nama Allah yang baik inilah seharusnya kita merintih, merayu dan memohon kepada Allah.
Firman Allah: "Allah memiliki Asmaa' ulHusna, maka memohonlah kepadaNya dengan menyebut nama-nama yang baik itu..." Al A'raaf : 180
Manusia hakikatnya tidak punya apa-apa yang diingini oleh manusia lain. Mereka mungkin mahu memberi, tetapi tidak mampu. Ada pula yang mampu memberi tetapi tidak mahu melakukannya. Mungkin hartawan punya harta, tetapi dia tidak punya sifat pemurah. Mugkin ada si miskin punya hati yang pemurah, tetapi tidak memiliki harta yang dipinta oleh si miskin yang lain. Tegasnya, manusia tidak sempurna. Hanya Tuhan yang mempunyai segala apa yang diinginkan oleh seluruh manusia.
Ya, ditegaskan sekali lagi bahawa keinginan manusia kepada satu kuasa yang Maha sempurna ini adalah lanjutan daripada ‘perkenalan' dan ‘percintaan' manusia dengan Allah di Alam Roh lagi (yakni alam sebelum alam dunia ini) . Bukankah sejak di alam roh lagi manusia telah mengetahui dan mengakui akan kewujudan dan keagungan Allah.
Firman Allah: "Bukankah aku ini Tuhanmu? Maka semua (roh manusia) menjawab: ‘Benar, kami (Engkaulah Tuhan kami) menjadi saksi." Al-A'raf : 172
Itulah pertanyaan Allah sekaligus keakuran roh manusia atas pertanyaan itu. Ya, ketika itu semua roh manusia telah mengenali Allah. Bukan itu sahaja, bahkan roh manusia telah mengakui Allah sebagai pemilik, pentadbir dan pengatur alam ini. Inilah yang dimaksudkan cintakan Allah itu adalah fitrah setiap hati. Tetapi soalnya, mampukah cinta itu terus suci dan abadi di dalam hati setiap manusia?
Sungguhpun begitu, perkenalan dan percintaan manusia dengan Allah di alam roh itu kerap tercemar. Sebaik sahaja lahir ke alam dunia, manusia yang dulunya begitu mengenali dan mencintai Allah mula dipisahkan daripada kecintaan dan kerinduannya itu. Yang sejati luntur, yang ilusi muncul. Perkenalan dengan Allah mula dicemari. Manusia mula dipisahkan dari Tuhan. Dan amat malang, kerapkali yang memisahkan anak-anak daripada Allah ialah ibu-bapa anak-anak itu sendiri.
"Setiap anak-anak dilahirkan putih bersih, kedua orang tuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Majusi atau Nasrani."
Justeru, untuk mengelakkan agar cinta yang suci itu tidak terus dikotori... maka awal-awal lagi apabila seorang bayi dilahirkan, dia terlebih dahulu diazankan dan diiqamatkan. Inilah usaha awal untuk meneruskan perkenalan bayi itu dengan Allah. Tidak cukup sekadar itu sahaja, malah para ibu-bapa juga wajib mengenalkan kepada anak-anak mereka segala sifat kesempurnaan Allah secara mudah tetapi konsisten.
Sabda Rasululah: "Awal-awal agama ialah mengenal Allah."
Alangkah indahnya jika semua itu berjalan lancar. Sejak kecil lagi putik cinta dan rindu Allah itu tumbuh, berbunga dan akhirnya berbuah apabila menjelang dewasa. Malangnya, ramai anak tidak diperkenalkan kepada Allah oleh ibu-bapanya. Sebaliknya, didedahkan kepada unsur-unsur yang melindungi kebesaran Allah. Seringkali, didikan, ajaran, malah lagu, filem, bahan bacaan yang didedahkan kepada anak-anak menggugat perkenalannya dengan Allah.
Akibatnya, kerinduan dan kecintaan yang sedia ada di alam roh itu tidak bersambung, bahkan tercemar. Cinta terputus di tengah jalan. Setiap manusia memiliki hanya satu hati, tidak dua, tidak tiga. Bila cinta Allah dicemari, cinta yang lain datang mengganti. Dua cinta tidak akan berkumpul di dalam satu hati. Hanya satu cinta akan bertakhta di dalam satu jiwa. Bila cinta Allah terpinggir maka terpinggir jugalah segala kebaikan dan kesuciannya. Maka yang tumbuh selepas itu ialah cinta selain Allah seiring suburnya segala kejahatan dan kekejiannya!
Bagaimanakah caranyanya membersihkan semula hati yang telah dicemari dan diracuni? Cukupkah hanya dengan ucapan dan penyesalan? Ya, usaha untuk membersihkan hati adalah usaha yang sukar. Tetapi hanya itulah satu-satunya jalan. Tidak ada jalan mudah untuk mendapat cinta itu semula. Setiap cinta menagih pengorbanan. Begitulah jua cinta Allah.
Sabda Rasulullah: "Iman itu bukanlah angan-angan, bukan pula ucapan, tetapi sesuatu yang menetap di dalam dada, lalu dibuktikan dengan perbuatan."
Perjuangan itu pahit, kerana syurga itu manis. Kecintaan kepada Allah terlalu mahal. Bayangkan untuk mendapat cinta seorang wanita yang rupawan, jejaka yang hartawan, putera yang bangsawan, itupun sudah terlalu sukar, maka apatah lagi untuk mendapat cinta Allah zat yang Maha Agung dan Maha Sempurna itu.
Siapa tidak inginkan kecantikan, harta, nama dan kuasa? Semua itu mahal harganya. Namun semua itu tidak ada nilainya jika dibandingkan dengan cinta Allah - sumber segala kekayaan, kecantikan, kuasa dan keagungan. Cintakan gadis yang cantik, kecantikan akan luntur. Cintakan harta yang banyak, harta akan musnah atau ditinggalkan. Cinta pada kuasa, suatu hari pasti dijatuhkan atau berakhir dengan kematian.
Namun cinta Allah, adalah cinta yang hakiki, sejati dan abadi. Keindahan Pencipta (Khalik) tidak akan dapat ditandingi oleh ciptaannya (makhluk). Keagungan, kekuasaan dan kekayaan Allah akan kekal abadi selamanya. Bila kekasih di kalangan manusia sudah berpaling, maka sedarilah bahawa Allah tetap melihat dengan pandangan rahmat-Nya. Apabila kita mencintai Allah, kita hakikatnya akan memiliki segala-galanya. Inilah cinta yang tidak akan terpisah oleh kejauhan, kematian dan kemiskinan. Sebaliknya bila kita kehilangan cinta Allah, kita sebenarnya telah kehilangan segala-galanya.
Sekiranya kita telah disukai oleh seorang raja, maka anda akan turut disukai oleh pelayan-pelayannya, dikurniakan pangkat, dijamin makan-minum, bebas di bergerak di istananya dan macam-macam lagi kurniaannya. Maka begitulah sekiranya seorang yang mencintai Allah. Para malaikat akan menjaganya. Orang-orang soleh turut mendoakannya. Rezkinya akan dipenuhi dengan segala kecukupan dan keberkatan. Apa nak dihairankan? Bukankah ‘talian hayat' kekasih-kekasih Allah ini sentiasa terhubung kepada satu kuasa yang tiada tolok bandingnya!
Hadis Qudsi: Allah swt berfirman: "Aku menurut sangkaan hamba kepada-Ku, dan Aku bersamanya apabila dia ingat kepada-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dan dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diri-Ku. Jika dia ingat kepada-Ku dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika dia mendekat kepada-Ku sejengkal maka Aku mendekat kepadanya sehasta. Jika dia mendekat kepada-Ku sehasta maka Aku mendekat kepadanya sedepa. Jika dia datang kepada-Ku dengan berjalan maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil. (Sahih Bukhari)
Namun begitu, seperti yang ditegaskan sebelumnya, cinta Allah yang begitu agung dan suci, pasti ada tagihannya. Jalan mencintai Allah tidak semudah yang disangkakan. Sudah adat, setiap yang mahal, sukar mendapatkannya. Bandingannya seperti pasir dengan permata. Pasir, murah harganya... kerana ia boleh dicari di merata-rata. Sebaliknya, permata begitu tinggi nilainya, maka perlu menyelam ke dasar lautan untuk mendapatkannya.
Tidak ada kesukaran, tidak ada ganjaran. Begitulah jua dengan cinta Allah yang hakikatnya jauh lebih tinggi nilainya daripada intan atau permata. Justeru, pasti ada ‘harga' atau mahar yang mahal terpaksa dibayar untuk mendapatkannya.
Untuk mendapat cinta Allah kita perlu berkorban. Cinta dan pengorbanan sudah sinonim dan tidak sekali-kali dapat dipisahkan. Kita perlu membayar harga cinta itu dengan segala yang ada pada kita - masa, tenaga, harta bahkan nyawa. Namun apa yang lebih penting bukanlah masa, tenaga atau sesuatu yang berbentuk lahiriah. Itu cuma lambang sahaja. Yang lebih penting ialah hati di sebalik pengorbanan itu.
Lihat sahaja hati yang dimiliki oleh Habil berbanding Qabil dalam pengorbanannya untuk Allah. Hati yang bersih akan mengorbankan sesuatu yang terbaik untuk Allah. Lalu kerana ketulusan hatinya, Habil mengorbankan hasil ternakannya yang terbaik untuk Allah. Manakala Qabil pula menyerahkan hasil pertanian yang kurang bermutu untuk membuktikan cintanya yang tidak seberapa. Lalu ini menjadi sebab, Allah menolak pengorbanan Qabil, sebaliknya menerima pengorbanan Habil.
Kita bagaimana? Sudahkah kita mengorbankan segala yang terbaik hasil dorongan hati yang baik? Ke manakah kita luangkan masa, usia, tenaga, harta kita yang terbaik? Untuk kebaikan yang disuruh oleh Allah atau ke arah kejahatan yang dilarang-Nya? Tepuk dada tanyalah hati, apakah ada cinta yang mendalam di dalam hati itu?
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya ALLAH tidak melihat gambaran lahir amalan kamu dan rupa kamu tapi ALLAH melihat hati kamu". Riwayat Muslim
Pengabdian kita kepada Tuhan adalah bukti cinta kepada-nya. Pepatah Arab mengatakan:"Setiap orang menjadi hamba kepada apa yang dicintanya."
Maksudnya, pengabdian adalah umpama ‘hadiah' yang kita ingin berikan kepada Allah sebagai bukti cinta kita. Ia mesti didorong oleh hati yang bersih. Tidak dicemari riyak dan syirik. Maha suci Allah daripada dipersekutukan oleh hamba-Nya dengan sesuatu. Jika amal itu dicemari oleh kekotoran hati - riyak (syirik kecil), sifat menunjuk-nunjuk, syirik besar - mempersekutukan Allah) maka amalan itu tidak bernilai walaupun ia seluas lautan atau setinggi gunung.
Sebaliknya, jika hati seseorang itu ikhlas, amalnya yang sekecil manapun akan menjadi besar dan bernilai di sisi Allah. Insya-Allah, ‘hadiah' itu akan diterima oleh Allah.
Firman Allah: "Barang siapa yang ingin menemui Tuhannya, hendaklah dia beramal soleh dan tidak mempersekutukan Allah dengan amalannya itu." Surah Al-Kahfi: 110
Hakikatnya Allah Maha Kaya dan DIA tidak mengkehendaki apa jua manfaat daripada hamba-hamba-Nya sekalipun amalan dan kebaikan yang mereka lakukan. Maha Suci Allah daripada bersifat miskin - punya keinginan untuk mendapat manfaat daripada para hamba-Nya. Amalan dan kebaikan yang dilakukan oleh manusia bukan untuk Allah tetapi manfaat itu kembali kepada manusia semula.
Bila kita solat misalnya, solat itu manfaatnya akan dirasai oleh kita juga. Firman Allah:"Sesungguhnya sembahyang itu akan mencegah daripada kemungkaran dan kejahatan." Surah Al-Ankabut: 45
Ya, solat akan menyebabkan kita terhalang daripada melakukan kejahatan dan kemungkaran. Itulah manfaat solat. Itu amat berguna kepada diri manusia. Manusia yang baik akan dikasihi oleh manusia lain. Hidup yang selamat daripada kemungkaran dan kejahatan, adalah hidup yang tenang, aman dan bahagia.
Begitu juga apabila Allah menyuruh kita melakukan sesuatu atau melarang kita melakukannya, itu adalah kerana Allah ingin berikan kebaikan kepada kita bukan untuk-Nya. Inilah rasionalnya di sebalik pengharaman riba, arak, zina, pergaulan bebas, pendedahan aurat dan lain-lain. Susah atau senangnya untuk manusia bukan untuk Allah. Tegasnya, jika patuh, manfaatnya untuk manusia. Jika engkar, mudaratnya juga untuk manusia.
Namun, walau sesukar mana sekalipun kita berusaha menghampirkan diri kepada Allah, kita akan merasa mudah jika Allah sendiri memberi bantuan-Nya. Jika Allah sudah permudahkan, walaupun seberat mana sekalipun, kita akan mampu mengatasinya. Allah akan permudahkan kita dengan mengurniakan sifat sabar, istiqamah, syukur dan redha kepada-Nya. Lihatlah sejarah perjuangan para Rasul dan nabi serta sahabat-sahabat Rasulullah... kita akan tertanya-tanya mengapa mereka sanggup menderita, tersiksa bahkan terkorban nyawa untuk mendapat cinta Allah?
Renungilah betapa Sumayyah rela mengorbankan nyawanya. Begitu juga Mus'ab bin Umair, Hanzalah, Jaafar bin Abi Talib, Abdullah ibnu Rawahah... mereka semuanya telah syahid di jalan Allah. Apakah itu susah buat mereka? Mereka sangat menghayati apa yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW:
"Jagalah Allah, nescaya engkau akan temukan DIA di hadapanmu. Kenalilah Allah ketika dalam keadaan lapang nescaya DIA akan mengenalmu dalam keadaan sempit. Ketahuilah segala sesuatu yang luput daripadamu tidak akan menimpamu dan sesuatu yang menimpamu tidak akan dapat luput darimu. Ketahuilah bahawa kemenangan itu menyertai kesabaran, kelapangan itu menyertai kesempitan dan kemudahan itu menyertai kesukaran." Riwayat Ahmad, Hakim, Thabrani, Ibnu Sunni, Ajiri dan Dhiya'agal
Mereka sesungguhnya merasa bahagia dalam mengharungi penderitaan, merasa mulia dengan mengorbankan nyawa. Ini semua mudah buat mereka kerana Allah telah melembutkan hati-hati mereka. Benarlah bila hendak seribu daya, bila mahu sejuta cara. Kemahuan dan keinginan mereka itu hakikat didorong oleh Allah. Untuk itu, mintalah simpati dari Allah untuk memudahkan kita mendekatkan diri kepada-Nya.
Bagaimana memohon simpati daripada Allah? Tidak lain dengan cara berdoa kepada-Nya. Doa itu adalah senjata orang mukmin. Maksudnya, doa ialah alat atau ubat yang paling mustajab dan mujarab untuk mendapat hati yang lunak dengan Allah. Namun harus diingat, doa bukanlah usaha ‘pemberitahuan' kehendak-kehendak kita kepada Allah ( kerana tanpa diberitahupun Allah sedia mengetahui), namun doa hakikatnya usaha ‘penyerahan' diri kita kepada-Nya.
Orang yang berdoa ialah orang yang mengakui segala sifat kehambaannya di hadapan kekuasaan Allah. Apakah sifat-sifat kehambaan itu? Antaranya, rasa lemah, hina, jahil, miskin, berdosa, hodoh dan segala sifat-sifat kekurangan. Berdoa ertinya kita menyerah pasrah kepada Allah. Kita nafikan segala kelebihan diri. Yang kita akui hanya sifat keagungan dan kebesaran Allah. Lalu kita inginkan hanya bantuan-Nya. Kita tagihkan simpati, kasihan dan keampunan-Nya sahaja.
Hanya dengan mengaku lemah di hadapan Allah kita akan memperolehi kekuatan. Hanya dengan mengaku miskin di hadapan Allah kita akan dikayaka-Nya. Tegasnya, hanya dengan merasai segala sifat kehambaan barulah kita akan mendapat kekuatan, kemuliaan dan kelebihan dalam mengharungi hidup yang penuh cabaran ini.
Bila Allah telah hadiahkan kasih dan rindu-Nya kepada kita, kita akan merasa kebahagiaan dan ketenangan yang tiada taranya lagi. Dalam apa jua keadaan kita akan mendapat ketenagan. Susah, kita sabar. Senang, kita syukur. Kita bersalah, mudah meminta maaf. Jika orang meminta maaf, kita sedia dan rela pula memaafkan. Alangkah bahagianya punya keikhlasan hati yang sebegini?
Itulah hakikatnya syukur - pada lidah, hati dan amalan. Syukur dengan lidah, mengucapkan tahmid (pujian) kepada Allah. Syukur dengan hati, merasakan segala nikmat hakikatnya daripada Allah bukan daripada usaha atau ikhktiar diri kita. Tadbir kita tidak punya apa-apa kesan berbanding takdir Allah. Dan akhirnya syukur dengan tindakan, yakni menggunakan segala nikmat daripada Allah selaras dengan tujuan Allah mengurniakan nikmat itu.
Jika Allah berikan harta, kita gunakan ke arah kebaikan dan kebajikan. Jika diberi ilmu, kita mengajar orang lain. Diberi kuasa, kita memimpin dengan adil dan saksama! Syukur itulah tujuan utama kita dikurniakan nikmat. Ertinya, kita kembalikan nikmat kepada yang Empunya nikmat (Allah).
Monday, January 11, 2010
My Allah, My Life
This earth, this duniya, is a drop of a seaThe final destination, The Akhirra, which is beyond infinity
This test and trial makes me blueFighting shaytaan is the hardest thing I ever had to do
Years and days will quickly go byTo Allah alone I cry, who will always stay close by my side
Allah has commanded us to give Zakah and Pray,This Deen is of Allah and his Messenger, not some playSo let us repent for the sins we commit night & day
My days are lonely and they are cold,My goal is to obey Allah as my days grow old & he takes my soul
Allah is present everywhere, Allhamdu lillah my connection with him is strongHe lives in my heart, his mercy and blessings are enormous & beyond
When I sacrifice and give up something for his sake,In return he rewards me with something better in its place
My life is corrupted and my days are rough,Sometimes my tests and trials get so tough,But for the sake of Allah, it's never enough
Allah & his Quran is my guideIf he wasn't there for me, I'd break, swelter & die
My mother is gone far & away,A visitor has descended upon her grave,Comforting her & soothing her endless pain
She was in her Jahalliya days, Ya Allah only if she prayed!Her Salaat & good Am'als would have saved her on this day
I know my mother is gone, and Jannah lies in her feetShe is distant from me, buried in too deepIf not in this world, then in the next we will surely meet
This test and trial makes me blueFighting shaytaan is the hardest thing I ever had to do
Years and days will quickly go byTo Allah alone I cry, who will always stay close by my side
Allah has commanded us to give Zakah and Pray,This Deen is of Allah and his Messenger, not some playSo let us repent for the sins we commit night & day
My days are lonely and they are cold,My goal is to obey Allah as my days grow old & he takes my soul
Allah is present everywhere, Allhamdu lillah my connection with him is strongHe lives in my heart, his mercy and blessings are enormous & beyond
When I sacrifice and give up something for his sake,In return he rewards me with something better in its place
My life is corrupted and my days are rough,Sometimes my tests and trials get so tough,But for the sake of Allah, it's never enough
Allah & his Quran is my guideIf he wasn't there for me, I'd break, swelter & die
My mother is gone far & away,A visitor has descended upon her grave,Comforting her & soothing her endless pain
She was in her Jahalliya days, Ya Allah only if she prayed!Her Salaat & good Am'als would have saved her on this day
I know my mother is gone, and Jannah lies in her feetShe is distant from me, buried in too deepIf not in this world, then in the next we will surely meet
God is One
God is One, there is no otherHe has no father and no motherHe never had a wife or sonNot 2 or 3 or 4 He is One
We will not cannot be dividedHe is not what they have decided"Jesus is god," they say over and overBut in reading the Bible from cover to cover
The triune god I cannot findNor comprehend it with my mindThe innocent Jesus they deifyWas Paul the one who told the lie?
Taught the gentiles God's Law is a curseMade man a god that dies, that's worse"Forget the Law, he paid the price,"Mercy? Justice? Would God be nice
to change the rules of game?Must we worship another name?Worship Jesus? But did God command it?Worship my God and your God is what Jesus demanded
The Bible they have is quite explicitWith an open mind you cannot miss itThe creation of Jesus without a fatherFor Almighty God, could it be a bother?
No mother or father for Adam and EveNot such a miracle are we to believe?For God all is easy, he just says "Be"And He controls all, even Jesus, you see
Jesus was but His messengerHe ate and slept like those beforeHe fasted, prayed, and supplicatedTo whom? Himself? Can it be debated?
"MY God, My God," was Jesus' Plea"Why have you forsaken me?"I don't understand it and I think it's oddCan a god be a god if he has a God?
All prophets of God were in submissionPerforming miracles by His permissionGod called every one of themTo love and worship none but Him
From Noah, Abraham, Jacob and MosesAll taught the same, including JesusYour God is One, they declared to allWorship Him only and obey His Law!!!
We will not cannot be dividedHe is not what they have decided"Jesus is god," they say over and overBut in reading the Bible from cover to cover
The triune god I cannot findNor comprehend it with my mindThe innocent Jesus they deifyWas Paul the one who told the lie?
Taught the gentiles God's Law is a curseMade man a god that dies, that's worse"Forget the Law, he paid the price,"Mercy? Justice? Would God be nice
to change the rules of game?Must we worship another name?Worship Jesus? But did God command it?Worship my God and your God is what Jesus demanded
The Bible they have is quite explicitWith an open mind you cannot miss itThe creation of Jesus without a fatherFor Almighty God, could it be a bother?
No mother or father for Adam and EveNot such a miracle are we to believe?For God all is easy, he just says "Be"And He controls all, even Jesus, you see
Jesus was but His messengerHe ate and slept like those beforeHe fasted, prayed, and supplicatedTo whom? Himself? Can it be debated?
"MY God, My God," was Jesus' Plea"Why have you forsaken me?"I don't understand it and I think it's oddCan a god be a god if he has a God?
All prophets of God were in submissionPerforming miracles by His permissionGod called every one of themTo love and worship none but Him
From Noah, Abraham, Jacob and MosesAll taught the same, including JesusYour God is One, they declared to allWorship Him only and obey His Law!!!
If Rock Could Talk………
I am created by nails and hammers,I am painted with artificial colors.To look good I need to be furbished,To last for a while I need to be nourished.
You have to create me, so that I can be,I was never your creator, I can never ever be,The truth which you can’t but Abraham can see,I am not worth worshiping, there's nothing I can feel.
I am like a doll which can never grow tall,I break into pieces if I ever fall,I can neither hear you call nor can see you all.
I cannot help you breathe, I cannot help you succeed.I am not the one to feed you, I am not the one to lead you,I am neither the one to make you, nor the one to take you.
Why should you kneel me if I can’t heal you?Why should you worship me if I can’t feel you?
You have me in your house to make your life better,What will I profit you Instead I've always been your debtor.I was never your creator, I can never ever be.The truth which you cant but Sohail can see,I am not worth worshiping, there's nothing I can feel
You have to create me, so that I can be,I was never your creator, I can never ever be,The truth which you can’t but Abraham can see,I am not worth worshiping, there's nothing I can feel.
I am like a doll which can never grow tall,I break into pieces if I ever fall,I can neither hear you call nor can see you all.
I cannot help you breathe, I cannot help you succeed.I am not the one to feed you, I am not the one to lead you,I am neither the one to make you, nor the one to take you.
Why should you kneel me if I can’t heal you?Why should you worship me if I can’t feel you?
You have me in your house to make your life better,What will I profit you Instead I've always been your debtor.I was never your creator, I can never ever be.The truth which you cant but Sohail can see,I am not worth worshiping, there's nothing I can feel
FORGIVE ME
Not a lake of shimmering gold or a mountain of divine ruby stones could change how I feel about you.
Not a thousand years of life or a hundred suns and moons can change what I did to you.
Not an army,beast or miracle could make you take me back.Not the sweetest air or mans merciful care could give me what I lack.
By the book of my creator and all He gave to mankind.I swear to you,my love so true,I pray that happiness you will find.
Keep me with you and in your prayers and hold the good times tight.Know that I'm sorry and you will see,everything will be alright.
Not a thousand years of life or a hundred suns and moons can change what I did to you.
Not an army,beast or miracle could make you take me back.Not the sweetest air or mans merciful care could give me what I lack.
By the book of my creator and all He gave to mankind.I swear to you,my love so true,I pray that happiness you will find.
Keep me with you and in your prayers and hold the good times tight.Know that I'm sorry and you will see,everything will be alright.
Lost
Tonight I sit and wonderWhy the things that happen do
I want so badly to deny themBut sadly they are true.
So much pain and hate around usI don't know what to do
I want to close my eyes and disappearBut of course that wouldn't do.
But now I know, why a hermitChose the life in which he leads
There are too many things around usThat begs our hearts to bleed.
The world is too much with us,And no matter how far away
We still hear his desperate cryAnd feel him pleading us to go astray
Ya Allah, My LordPlease help me in what I do
Am I to really believeThat all these things are true?
Please my Lord, Guide meIn everything that is true
I am lost in this worldAnd I don't know what to do
My Lord, My LordPlease guide me, in everything that true
This world is too much with usAnd I don't know what to do
I want so badly to deny themBut sadly they are true.
So much pain and hate around usI don't know what to do
I want to close my eyes and disappearBut of course that wouldn't do.
But now I know, why a hermitChose the life in which he leads
There are too many things around usThat begs our hearts to bleed.
The world is too much with us,And no matter how far away
We still hear his desperate cryAnd feel him pleading us to go astray
Ya Allah, My LordPlease help me in what I do
Am I to really believeThat all these things are true?
Please my Lord, Guide meIn everything that is true
I am lost in this worldAnd I don't know what to do
My Lord, My LordPlease guide me, in everything that true
This world is too much with usAnd I don't know what to do
THERE IS LOVE
Love is when your lust is fed.When your dreams come true outside your head.When the sun above you smiles and nods.And you've found real peace against the odds.Love is when your heart is tumbling,when you feel the earth beneath you rumbling,when you pray and light shines down upon you,and you sparkle with hope to all around you.Love is when you found a place,where you filled with joy an empty space.when your words are true and you speak with pride,And you leave spies mouths open wide.Love is what you breath and eat,when you feel it tingle down to your feet.When you look in ones eyes and you see your fate,and know from now that life will be great.Love is when the angels smile,when you dream of mermaids in the Nile.When anything you doubted is suddenly clear,and peace of mind replaces your fear.Love is what we dream upon,when we're stuck and don't know how to move on.When its your very hands that shake,and you know the next move you should make.Love is here in front of your eyes,just look,you'll see I speak no lies.Love's all around you ,inside and out,cuz if God is there then love is about!
Dream Husband(InshaAllah!!!)
as'salaamu alaikum wa Rahamatullahi ta'ala wa Barakutuh beloved brothers and sisters in Islam here is yet again another poem i would like to share with you guys inshaAllah Ta'ala and I hope this message reachs you guys in the highest Iman and in good health inshaAllah Ta'ala Ma'Salaam......
If had to imagine a guy that I would spend the rest on my life with without doubt I would choose you have passed all the test for the best husband in the world it's time we start to bulid our nest of love we both live in the west where we are surounded with tempatation everywhere you go you see woman clothed but naked,showing off their body without any shame at all,so they can trap men with it and let them be amused by it But you lower your gaze and just walk away brush those womans off as if they were dust you hold yourself back and control your lust I know every muslim girlz has a guy like you in mind,you are one of kind,that is hard to find The one who follows the deen is better than then the one who smokes weed and kicks back and relaxs in this dunya that will melt away like ice creame you fear Allah subanahu wa ta'ala so much you break into tears just thinking about the blazing Hellfire you get so sad when you hear that someone passed away as if you know your death was so near in life you went through so much pain but it's cool though Alhamduillah you gained so much as well it drives me insane justing thinking about how much I LOOOOOOOVE YOU
If had to imagine a guy that I would spend the rest on my life with without doubt I would choose you have passed all the test for the best husband in the world it's time we start to bulid our nest of love we both live in the west where we are surounded with tempatation everywhere you go you see woman clothed but naked,showing off their body without any shame at all,so they can trap men with it and let them be amused by it But you lower your gaze and just walk away brush those womans off as if they were dust you hold yourself back and control your lust I know every muslim girlz has a guy like you in mind,you are one of kind,that is hard to find The one who follows the deen is better than then the one who smokes weed and kicks back and relaxs in this dunya that will melt away like ice creame you fear Allah subanahu wa ta'ala so much you break into tears just thinking about the blazing Hellfire you get so sad when you hear that someone passed away as if you know your death was so near in life you went through so much pain but it's cool though Alhamduillah you gained so much as well it drives me insane justing thinking about how much I LOOOOOOOVE YOU
its benn to long
Wounded with grief but not for display,it’s been a year since I last saw you today,At first it was hard then I realised the truth,Allah has perfected my love for you,
I pray as much as one can bare,make dua for every second I spare,To bring us closer and open our breasts,to fit two hearts inside of one chest,
Is It worth the pain to know your away,away so far for me to convey,love, passion, emotion and envy,a wife so beautiful, makes a husband feel weak,But I do have hope, as Allah says,With hardship comes ease and as long as your there,I have all the hope that one can dream,The dream of having just you and me,When I hear you voice my eyes draw tears,it something I haven’t done, truly for years,I can only pray to be a good man for you,something our Prophet strived to do,
A righteous husband light and kind,to live with you honourably all the time,Whether it’s your anger, pain or fears,to take them away as soon as they appear,
To see you smile and enjoy the world,for every moment, is a moment of gold,To have your children share their love,To grow old with you forever as one,
I never forget the day that we met,which felt like a year through the feelings we felt,which takes me back to the start of the page,it’s been a year since I last saw you today,
I see you soon, InshaAllah
I pray as much as one can bare,make dua for every second I spare,To bring us closer and open our breasts,to fit two hearts inside of one chest,
Is It worth the pain to know your away,away so far for me to convey,love, passion, emotion and envy,a wife so beautiful, makes a husband feel weak,But I do have hope, as Allah says,With hardship comes ease and as long as your there,I have all the hope that one can dream,The dream of having just you and me,When I hear you voice my eyes draw tears,it something I haven’t done, truly for years,I can only pray to be a good man for you,something our Prophet strived to do,
A righteous husband light and kind,to live with you honourably all the time,Whether it’s your anger, pain or fears,to take them away as soon as they appear,
To see you smile and enjoy the world,for every moment, is a moment of gold,To have your children share their love,To grow old with you forever as one,
I never forget the day that we met,which felt like a year through the feelings we felt,which takes me back to the start of the page,it’s been a year since I last saw you today,
I see you soon, InshaAllah
true love
It's as though your eyes have skies within,As though a starry night has formed.You look at me and all I can see is ......
It's as though your lips are blowing outa perfume, a song and breeze.You speak to me and all I can hear is ......
Its as though your hands hold all my pain,Open but still crushing all my fears.You hold my hand and all I feel is ......
It's as though your heart is a magnet,pulling me closer, letting me know.You hug me tight and all I feel is ......
Love
There is no such thing as love at first sight, looks will fade along with energy, but the heart remains the same.Love can only ever come after tests and hardships, most of us are still yet to witness true love(that includes me), many of us wont witness it ever. Love does not mean living with someone and having kids, responsibilities and duties.It doesn't mean jealousy, control or possessiveness. It doesn't mean cuddles or endless gifts and flowers.No, Love means...admiration of one's soul and strength, pride and honor in who you are yourself, it means complete and doubtless trust and it only ever becomes real, when you marry and love for the sake of Allah(SWT
It's as though your lips are blowing outa perfume, a song and breeze.You speak to me and all I can hear is ......
Its as though your hands hold all my pain,Open but still crushing all my fears.You hold my hand and all I feel is ......
It's as though your heart is a magnet,pulling me closer, letting me know.You hug me tight and all I feel is ......
Love
There is no such thing as love at first sight, looks will fade along with energy, but the heart remains the same.Love can only ever come after tests and hardships, most of us are still yet to witness true love(that includes me), many of us wont witness it ever. Love does not mean living with someone and having kids, responsibilities and duties.It doesn't mean jealousy, control or possessiveness. It doesn't mean cuddles or endless gifts and flowers.No, Love means...admiration of one's soul and strength, pride and honor in who you are yourself, it means complete and doubtless trust and it only ever becomes real, when you marry and love for the sake of Allah(SWT
memories of you
We were the peopleNeither strong or feebleYour heart became stoneAnd you left me all alone
Why did you go?Always wanted to knowYou were once someone closeYou’re now among the ghosts
It doesn’t matter to meWhat you may beOur souls entwined like laceBut I’ll never see your face
You were soon to disappearNow in my life is only fearThis I have to tell;Memories of you are gone as well
Why did you go?Always wanted to knowYou were once someone closeYou’re now among the ghosts
It doesn’t matter to meWhat you may beOur souls entwined like laceBut I’ll never see your face
You were soon to disappearNow in my life is only fearThis I have to tell;Memories of you are gone as well
i love u (defa)
I am yours,Forever true,Will my heart always desire you,For I can see your beautiful heart,Your eyes, your ears, Your lips, A spark,Of this true love,A love divine,Have our eyes met a thousand times,Yet waiting here,A soul untouched,Thats wishing for your every love,A small embrace,The slightest kiss,From my cheek,...onto your lips,A soul thats covered by another,Protection is the greatest cover,So I dont fear this restless place,For I have you...My love...My faith...
love for ALLAH
If my love is attached to TheeThen from sin I will be free
Each time my heart will beatYour name will resound with heat
With your name shivers my each limbThey seek to be released from whim
Allah, Allah, is my hearts speechYour Mercy is what I beseech
The Most Merciful keep me contentWith all that You have sent
Keep in my heart Your remembranceAnd in Your deen and love allow me to advance
Help me in my questPermit me to pass the ultimate test
Save me from the clutches of SatanGive me death upon Imaan.
Each time my heart will beatYour name will resound with heat
With your name shivers my each limbThey seek to be released from whim
Allah, Allah, is my hearts speechYour Mercy is what I beseech
The Most Merciful keep me contentWith all that You have sent
Keep in my heart Your remembranceAnd in Your deen and love allow me to advance
Help me in my questPermit me to pass the ultimate test
Save me from the clutches of SatanGive me death upon Imaan.
love of ALLAH
The love of the Belovedmust be unconditionally returned.
If you claim loveyet oppose the Beloved,then your love is but a pretence.You love the enemies of your Belovedand still seek love in return.
You fight the beloved of your Beloved.
Is this Love or the following of shaytaan?
True devotion is nothingbut total submissionof body and soulto One Love.
We have seen humans claim to submit,yet their loyalties are many.
They put their trust here, and their hope there,and their love is without consequence.
If you claim loveyet oppose the Beloved,then your love is but a pretence.You love the enemies of your Belovedand still seek love in return.
You fight the beloved of your Beloved.
Is this Love or the following of shaytaan?
True devotion is nothingbut total submissionof body and soulto One Love.
We have seen humans claim to submit,yet their loyalties are many.
They put their trust here, and their hope there,and their love is without consequence.
Senyum Nabi Muhammad SAW
Turunnya Islam dalam kehidupan ini paling tidak memiliki dua tujuan, sebagaimana terdapat di dalam Al Quran yaitu sebagai rahmat bagi semesta alam dan untuk memperbaiki akhlak manusia melalui media dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw. Dan inti dari kedua tujuan tersebut pada dasarnya adalah sama, yaitu untuk memperbaiki kehidupan umat manusia di dunia dan akhirat.
“Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al Anbiya : 107)
“Bahwasanya aku diutus Allah swt untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad)
Mengingat tujuan diturunkannya Al Islam yang begitu tinggi dan mulia, sementara Allah swt tidak akan menurunkan hidayah kepada seluruh manusia serta merta (spontan), sebagaimana telah diturunkan kepada para Nabi-Nya, maka dakwah pun memiliki peranan yang sangat besar. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw sepanjang hidupnya merupakan satu sejarah perjuangan yang sangat panjang dan penting. Melalui dakwah beliaulah, akhirnya Islam dengan segala ajarannya dapat diteriman oleh umat manusia, terus berkembang, dan akhirnya menjadi satu agama dengan pengikut yang terbesar di dunia.
Perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menyebarkan ajaran Allah swt bukanlah sebuah perjuangan yang mudah. Sebaliknya, ia adalah perjuangan yang teramat berat yang kemungkinan besar tidak akan mampu ditempuh oleh orang-orang atau bahkan Nabi-Nabi selain beliau. Beliau harus menghadapi orang-orang yang luar biasa liciknya, orang-orang yang kejam, orang-orang yang ingin membunuhnya, dan para penguasa yang zalim, hingga kerasnya medah dakwah pun sempat menjatuhkan gigi beliau. Berbagai hinaan, cacian, makian, fitnah, sumpah serapah, dan ejekan pun harus beliau terima, hingga ludah hinaan pun sempat mendarat di wajahnya. Luar biasanya, semua itu beliau lalui dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Seolah beliau tidak merasakan beban dan perjuangan yang sangat berat tersebut.
Ketika matahari tengah teriknya, Nabi Muhammad saw mendatangi kota Thoif untuk mengabarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah swt. Namun apa yang terjadi? Sebelum beliau selesai menyampaikan risalahnya, langsung saja para penduduk Thoif melempari beliau dengan batu. Nabi Muhammad saw pun berlari dengan menderita luka cukup parah. Giginya patah dan berdarah terkena lemparan batu.
Malaikat Jibril pun segera turun dan menawarkan bantuan kepada Nabi Muhammad saw. Malaikat Jibril berkata, “Wahai kekasih Allah, apa yang kau ingin aku lakukan terhadap mereka. Jika kau mau aku akan membalikkan tanah yang menopang mereka sehingga mereka hilang tertelan bumi?”
Andaipun Nabi Muhammad saw menyetujui tawaran Malaikat Jibril tersebut, niscaya habislah sudah kemaksiatan dan kejahatan yang ada di muka bumi ini dalam sekejap dan selesailah beban beliau. Dan andaipun Nabi Muhammad saw menyetujui tawaran Malaikat Jibril tersebut, mungkin secara logika pun itu adalah hal yang wajar. Namun tidak demikian bagi beliau, Nabi Muhammad saw kemudian menjawab:
“Jangan wahai Jibril. Mereka melakukan itu karena mereka belum tahu. Mungkin hari ini mereka menolak ajaranku, tapi aku berharap anak cucu mereka di kemudian hari akan menjadi pengemban risalahku.”
Luar biasa memang akhlak Nabi Muhammad saw, dalam terpaan hinaan, cacian, fitnah, sumpah serapah, dan ejekan, salah satu metode dakwah beliau yang paling mendasar dan menyentuh tidak pernah terlupakan. Kehangatan senyum senantiasa membasahi bibir beliau dalam aktivitas kehidupan dan dakwahnya. Senyum yang akan menyejukkan setiap mata yang melihatnya. Senyum yang senantiasa menggetarkan hati para sahabat dan umatnya. Senyum itulah yang selalu menghiasi menu pembuka, menu utama, dan menu penutup dalam dakwah Nabi Muhammad saw.
Dari Jabir ra., ia berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak salah memang jika Aisya ra. menggambarkan bahwa akhlak Nabi Muhammad saw adalah Al Quran. Bahkan dengan perlakuan kasar dari orang-orang yang hendak ia selamatkan dari murka Allah swt pun beliau senantiasa menunjukkan kesabaran dan keikhlasannya, dengan senyum yang senantiasa menghiasai bibirnya yang selalu terisi oleh kata-kata mulia.
Ketika Aisyah RA ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad saw, ia menjawab: “Akhlaknya adalah Al Quran.” (HR,.Ahmad dan Muslim)
Marilah sejenak kita perhatikan kisah berikut yang menunjukkan betapa Nabi Muhammad saw tak pernah lelah atau pun enggan untuk tersenyum.
Anas bin Malik bertutur: “Suatu hari aku berjalan bersama Rasulullah saw, saat itu beliau memakai selimut dari daerah Najran yang ujungnya sangat kasar. Tiba-tiba ia ditemui seorang Arab dusun. Tanpa basa basi, laki-laki dusun itu langsung menarik selimut kasar Rasulullah saw itu keras-keras sehingga aku melihat bekas merah di pundak Rasulullah saw.
Laki-laki dusun tersebut berkata, ‘Suruh orang-orangmu untuk memberikan harta Allah kepadaku yang kau miliki sekarang.’ Rasulullah saw lalu berpaling kepada laki-laki tadi. Sambil tersenyum, beliau bersabda, ‘Berilah laki-laki ini makanan apa saja’.” (HR Bukhari)
Lihatlah betapa Nabi Muhammad senantiasa menebarkan senyumnya dalam setiap perjalanan dakwah beliau. Dan dengan senyum itulah, tak terhitung sudah hati yang tersentuh olehnya. Tak terhitung sudah kesombongan yang telah luluh karenanya. Tak terhitung sudah jiwa yang senantiasa merindukannya.
Dengan senyum hangatnya itulah Nabi Muhammad saw telah banyak menyentuh hati para sahabat, isteri-isteri, dan para pengikutnya. Dan dengan senyum itu pulalah dakwah beliau terus merangsek ke setiap jengkal bumi Allah swt.
Bahkan mengenai senyum ini Nabi Muhammad saw telah bersabda, “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” Hadits Riwayat At Tirmidzi dalam sahihnya.
Demikian Nabi Muhammad saw telah menggambarkan kepada kita mengenai arti pentingnya senyum dalam kehidupan manusia. Dan sebagai umatnya, kenapa kita tidak berusaha untuk mengikuti jejak beliau yang satu ini? Menjalani kehidupan ini dengan selalu tersenyum. Dan berjuang dalam dakwah Islam inipun tanpa melupakan senyum.
Hiasi perjuangan dakwah Islam kita dengan senyum yang hangat, karena senyum itulah yang pertama kali akan menyentuh hati saudara-saudara kita. Hilangkan kekarasan dan wajah masam dari dakwah kita yang justru akhirnya akan membuat mereka lari dari ajakan kita, dan bahkan membenci kita.
Mari, kita menjaring umat dengan senyum yang senantiasa tersemat!
“Dan sesunguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qalam: 4)
“Dan tiadalah kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al Anbiya : 107)
“Bahwasanya aku diutus Allah swt untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Ahmad)
Mengingat tujuan diturunkannya Al Islam yang begitu tinggi dan mulia, sementara Allah swt tidak akan menurunkan hidayah kepada seluruh manusia serta merta (spontan), sebagaimana telah diturunkan kepada para Nabi-Nya, maka dakwah pun memiliki peranan yang sangat besar. Dakwah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad saw sepanjang hidupnya merupakan satu sejarah perjuangan yang sangat panjang dan penting. Melalui dakwah beliaulah, akhirnya Islam dengan segala ajarannya dapat diteriman oleh umat manusia, terus berkembang, dan akhirnya menjadi satu agama dengan pengikut yang terbesar di dunia.
Perjuangan Nabi Muhammad saw dalam menyebarkan ajaran Allah swt bukanlah sebuah perjuangan yang mudah. Sebaliknya, ia adalah perjuangan yang teramat berat yang kemungkinan besar tidak akan mampu ditempuh oleh orang-orang atau bahkan Nabi-Nabi selain beliau. Beliau harus menghadapi orang-orang yang luar biasa liciknya, orang-orang yang kejam, orang-orang yang ingin membunuhnya, dan para penguasa yang zalim, hingga kerasnya medah dakwah pun sempat menjatuhkan gigi beliau. Berbagai hinaan, cacian, makian, fitnah, sumpah serapah, dan ejekan pun harus beliau terima, hingga ludah hinaan pun sempat mendarat di wajahnya. Luar biasanya, semua itu beliau lalui dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Seolah beliau tidak merasakan beban dan perjuangan yang sangat berat tersebut.
Ketika matahari tengah teriknya, Nabi Muhammad saw mendatangi kota Thoif untuk mengabarkan bahwa tiada Tuhan selain Allah swt. Namun apa yang terjadi? Sebelum beliau selesai menyampaikan risalahnya, langsung saja para penduduk Thoif melempari beliau dengan batu. Nabi Muhammad saw pun berlari dengan menderita luka cukup parah. Giginya patah dan berdarah terkena lemparan batu.
Malaikat Jibril pun segera turun dan menawarkan bantuan kepada Nabi Muhammad saw. Malaikat Jibril berkata, “Wahai kekasih Allah, apa yang kau ingin aku lakukan terhadap mereka. Jika kau mau aku akan membalikkan tanah yang menopang mereka sehingga mereka hilang tertelan bumi?”
Andaipun Nabi Muhammad saw menyetujui tawaran Malaikat Jibril tersebut, niscaya habislah sudah kemaksiatan dan kejahatan yang ada di muka bumi ini dalam sekejap dan selesailah beban beliau. Dan andaipun Nabi Muhammad saw menyetujui tawaran Malaikat Jibril tersebut, mungkin secara logika pun itu adalah hal yang wajar. Namun tidak demikian bagi beliau, Nabi Muhammad saw kemudian menjawab:
“Jangan wahai Jibril. Mereka melakukan itu karena mereka belum tahu. Mungkin hari ini mereka menolak ajaranku, tapi aku berharap anak cucu mereka di kemudian hari akan menjadi pengemban risalahku.”
Luar biasa memang akhlak Nabi Muhammad saw, dalam terpaan hinaan, cacian, fitnah, sumpah serapah, dan ejekan, salah satu metode dakwah beliau yang paling mendasar dan menyentuh tidak pernah terlupakan. Kehangatan senyum senantiasa membasahi bibir beliau dalam aktivitas kehidupan dan dakwahnya. Senyum yang akan menyejukkan setiap mata yang melihatnya. Senyum yang senantiasa menggetarkan hati para sahabat dan umatnya. Senyum itulah yang selalu menghiasi menu pembuka, menu utama, dan menu penutup dalam dakwah Nabi Muhammad saw.
Dari Jabir ra., ia berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah saw tidak pernah menghindar dariku. Dan beliau tidak melihatku kecuali beliau pasti tersenyum kepadaku.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tidak salah memang jika Aisya ra. menggambarkan bahwa akhlak Nabi Muhammad saw adalah Al Quran. Bahkan dengan perlakuan kasar dari orang-orang yang hendak ia selamatkan dari murka Allah swt pun beliau senantiasa menunjukkan kesabaran dan keikhlasannya, dengan senyum yang senantiasa menghiasai bibirnya yang selalu terisi oleh kata-kata mulia.
Ketika Aisyah RA ditanya tentang akhlak Nabi Muhammad saw, ia menjawab: “Akhlaknya adalah Al Quran.” (HR,.Ahmad dan Muslim)
Marilah sejenak kita perhatikan kisah berikut yang menunjukkan betapa Nabi Muhammad saw tak pernah lelah atau pun enggan untuk tersenyum.
Anas bin Malik bertutur: “Suatu hari aku berjalan bersama Rasulullah saw, saat itu beliau memakai selimut dari daerah Najran yang ujungnya sangat kasar. Tiba-tiba ia ditemui seorang Arab dusun. Tanpa basa basi, laki-laki dusun itu langsung menarik selimut kasar Rasulullah saw itu keras-keras sehingga aku melihat bekas merah di pundak Rasulullah saw.
Laki-laki dusun tersebut berkata, ‘Suruh orang-orangmu untuk memberikan harta Allah kepadaku yang kau miliki sekarang.’ Rasulullah saw lalu berpaling kepada laki-laki tadi. Sambil tersenyum, beliau bersabda, ‘Berilah laki-laki ini makanan apa saja’.” (HR Bukhari)
Lihatlah betapa Nabi Muhammad senantiasa menebarkan senyumnya dalam setiap perjalanan dakwah beliau. Dan dengan senyum itulah, tak terhitung sudah hati yang tersentuh olehnya. Tak terhitung sudah kesombongan yang telah luluh karenanya. Tak terhitung sudah jiwa yang senantiasa merindukannya.
Dengan senyum hangatnya itulah Nabi Muhammad saw telah banyak menyentuh hati para sahabat, isteri-isteri, dan para pengikutnya. Dan dengan senyum itu pulalah dakwah beliau terus merangsek ke setiap jengkal bumi Allah swt.
Bahkan mengenai senyum ini Nabi Muhammad saw telah bersabda, “Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” Hadits Riwayat At Tirmidzi dalam sahihnya.
Demikian Nabi Muhammad saw telah menggambarkan kepada kita mengenai arti pentingnya senyum dalam kehidupan manusia. Dan sebagai umatnya, kenapa kita tidak berusaha untuk mengikuti jejak beliau yang satu ini? Menjalani kehidupan ini dengan selalu tersenyum. Dan berjuang dalam dakwah Islam inipun tanpa melupakan senyum.
Hiasi perjuangan dakwah Islam kita dengan senyum yang hangat, karena senyum itulah yang pertama kali akan menyentuh hati saudara-saudara kita. Hilangkan kekarasan dan wajah masam dari dakwah kita yang justru akhirnya akan membuat mereka lari dari ajakan kita, dan bahkan membenci kita.
Mari, kita menjaring umat dengan senyum yang senantiasa tersemat!
“Dan sesunguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. Al Qalam: 4)
Hal Terindah Dalam Hidup
Hal terindah dalam hidup ini adalah disaat kita bahagia. Banyak hal yang bisa membuat seseorang itu merasa bahagia, apakah itu karena kenaikan gaji, promosi, atau berkat-berkat lain yang bisa membuat seseorang itu tersenyum dan tertawa. Tapi banyak hal pula yang bisa membuat seseorang itu sedih. Mungkin dikarenakan ditinggal oleh orang terkasih, mengalami kecelakaan, diPHK dan banyak lagi segudang masalah yang bisa membuat seseorang itu murung dan menangis. Itulah hidup, yang harus dijalani oleh setiap umat manusia. Seberat apapun permasalahan yang ia hadapi, tetap harus terus dijalani karena hidup tidak berhenti hanya karena sebuah masalah.
Jika kita amati, dewasa ini banyak orang yang menderita. Apakah itu karena tingginya tingkat kebutuhan hidup secara materi, apakah itu karena adanya isu dan sejumlah permasalahan di Negara saat ini ataukah permasalahan intern dalam masyarakat dan keluarga. Memang masalah tidak akan pernah luput dari kehidupan kita, ia akan selalu ada, berjalan beriiringan dan selalu mengusik ketenangan hidup kita. Pasalnya sekarang, apakah kita bisa menghadapi tiap hal yang mengusik ketentraman hidup kita ini? Tidak setiap orang mampu bertahan dalam setiap masalah yang ia gumuli. Seseorang yang ingin cepat kaya, rela mengambil jalan pintas dengan cara korupsi. Suami yang tidak bekerja, dengan mudah mencuri demi untuk menghidupi keluarganya. Sebuah keluarga harus tinggal terpisah hanya karena masalah ekonomi yang mereka hadapi. Seorang lulusan smu mengorbankan dirinya jatuh dalam “dunia gelap” hanya karena ingin sekedar mendapatkan rupiah. Apakah ini sebenarnya hidup yang merupakan anugerah besar dari Sang Khalik?
Apakah hal-hal demikian dianggap sebagai sebuah kehidupan umat manusia masa kini? Disadari atau tidak emang inilah fakta yang kalau kita perhatikan banyak sekali terjadi dalam masyarakat kita. Begitu banyak manusia di luar sana yang harus menjalani hidup sangat memprihatinkan. Sebagai contoh, keluarga yang harus hidup terpisah. Mereka tidak lagi bisa merasakan kehangatan kumpul bersama keluarga. Anak merindukan perhatian dan cinta kasih orang tua nya yang selama masih bersama dapat ia rasakan setiap waktu, sang istri/suami tidak bisa lagi saling memperhatikan dan berbagi cerita setiap saat. Karena jarak yang terlalu jauh memisahkan mereka. Terkadang sempat terbersit, “sampai kapan kita harus seperti ini? Tidah kah kau ingin melihat anak-anak ini tumbuh?” tidak jarang para istri mengeluh demikian. Dan tidak sedikit pula suami-suami yang berbisik “aku ingin berada didekat anak dan istriku”
Adapula anak yang harus berjauhan dari orang tua karena ingin mengejar cita-cita. Dia sanggup melakukan apasaja asalkan keinginan untuk melanjutkan sekolah terwujud. Dilemma anak-anak jalanan yang harus bekerja siang dan malam,dari menjual Koran, asongan, bahkan mengemis. Keberadaan mereka terkadang mengganggu tetapi ini juga suatu tuntuan hidup buat mereka. Diusia belia, mereka harus bekerja, bermandikan terik matahari dan dinginnya malam. Sepintas tersirat dibenak kita, dimanakah orang tua mereka? Mengapa begitu tega membiarkan anak-anak ini bertungkus lumus siang dan malam?
Apakah ini sudah menjadi jalan hidup mereka? Yah begitulah hidup. Kita dituntut untuk melakukannya, kita dipaksa untuk mengikuti alurnya. Bahkan mau tidak mau, jalan kehidupan itu memang sudah seharusnya dilalui. Tapi apakah kita hanya menyerah begitu saja pada hidup? Tidak adakah jalan lain yang dapat kita lakukan untuk mengubahnya? Tetapi adapula yang berkata” ini sudah takdir saya, jadi mau apalagi yah..harus dijalani”. Hidup manusia berasal dari Yang Maha Kuasa. Kita adalah milikNYA. Apapun yang IA ingin perbuat terhadap kita pasti akan DIA lakukan. Namun, sesungguhnya tidak ada yang buruk yang pernah DIA berikan pada kita,hanya yang terbaik dan selalu yang terbaik. Terkadang kita yang tidak pernah mengerti SANG PENCIPTA. Sebagi contoh, seorang karyawan pada sebuah perusahaan swasta katakanlah sebuah bank, sanggup menggelapkan uang perusahaan hanya karena alasan ingin menjadi orang terpandang dilingkungannya. Padahal semula ia hidup tenang bersama keluarganya disebuah rumah sederhana yang ia beli dari hasil usahanya yang halal. Hanya sekejap saja, buah perbuatan jahatnya dapat ia petik, selanjutnya sisa hidupnya ia habiskan dengan merenungi nasibnya di balik jeruji tahanan sambil bergumam” yah, sudah takdir saya masuk penjara
Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa SANG KUASA tidak pernah mengabaikan kita, DIA tahu mana yang terbaik untuk kita. Tapi tetap saja manusia ciptaanNYA menghujat DIA bila problema mendekat. Tidak adakah kata-kata manis yang seharusnya kita panjatkan kepadaNYA selain daripada hujatan dan caci maki atas setiap penderitaan yang kita alami, yang sudah jelas kitalah pelaku untuk setiap derita yang ada pada kita saat ini?
Maka jalanilah hidup ini dengan apa adanya, apa yang kita miliki yang merupakan pemberian dari Sang Pencipta. Tidak perlu terlalu mengejar hal yang sifatnya sementara, karena hanya sesaat kita menikmatinya. Materi yang kita miliki saat ini merupakan pinjaman dari Sang Pemberi. Untuk apa terlalu mencintai sesuatu yang tidak memiliki nilai keabadian yang absolute. Carilah kasih dan damai sejahtera dalam hidup, kelak apa pun yang kita perbuat akan senantiasa terberkati dan berkat itu pasti akan selalu tercurah tanpa kita minta. Sesuatu yang sudah Tuhan rencanakan akan terjadi untuk kita, kelak akan terlaksana. Tinggal lagi kita harus membekali diri dengan kesabaran ekstra untuk menunggu waktuNYA tiba. Kapan? Kita juga tidak tahu, tidak mampu untuk memprediksikannya. Tidak pula sanggup untuk mengetahui alur cerita yang telah DIA berikan buat kita. Lantas apa yang seharusnya kita lakukan. Apakah hanya menunggu dan menunggu tanpa berbuat sesuatu? Jawabnya tentu tidak. Ibarat seorang nelayan yang sedang melaut ditengah samudra lepas, mengharap kembali dengan perahu penuh ikan, namun tak kunjung melepaskan umpan dan kail.
Bagaimana mungkin ikan-ikan lompat masuk ke dalam perahu sang nelayan kalau tidak ada usaha darinya untuk mengundang ikan-ikan itu masuk perahu. Seperti itu pula lah hidup kita, tanpa usaha apapun yang kita harapkan tidak mungkin akan terwujud. Tuhan menghendaki kita berusaha dalam setiap detik kehidupan kita. Berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, apakah itu pekerjaan, materi, atau seseorang yang kelak akan menjadi pasangan hidup kita atau apapun yang kita inginkan dalam hidup. Agar berbuah sempurna, usaha itu harus pula di iringi doa-doa kecil yang selalu kita panjatkan dalam setiap hembusan nafas yang kita tarik dan hirup. Tak lupa ucapkan syukur. Panjatkan rasa syukur kita pada Sang Pemberi Kehidupan. Katakan padaNYA bahwa sungguh suatu anugerah dan berkat yang begitu besar yang DIA berikan bagi kita setiap hari. Refleksikanlah diri kita setiap hari, pekalah terhadap sekelilingmu.
Lihatlah mereka yang membutuhkan bantuan mu..apakah mereka yang membutuhkan perhatianmu, kasih sayang darimu ataupun sekedar bantuan materi dari mu. Berikanlah apa yang ada padamu pada sesamamu…ikhlaslah dan jangan biarkan hatimu menggerutu dengan pemberian mu itu. Namun, hal terbesar yang dapat kau berikan kepada sesamamu adalah Cinta Kasih. Itu mahal nilainya, tidak dapat dibeli dengan apapun. Perhatikanlah rekan-rekanmu, dan kasihilah mereka senantiasa. Selayaknya kau mengasihi dirimu. Karena tidak ada satu orangpun yang tidak butuh kasih. Kasih itu menyejukkan. Bila amarah ada padamu dikarenakan oleh perbuatan rekan atau pun saudaramu, sejukkanlah hati dan perasaanmu dengan kasih. Jadikanlah kasih penawar dari setiap kebimbangan dan kegalauan hatimu..karena Kasih sejati itu tidak datang dari manusia namun dari Sang Empunya kehidupan. Maka dari itulah, sebagaimana Allah SWT mengasihimu, begitu pulalah hendaknya kau perbuat terhadap sesamamu.
Note :
Jalani kehidupan dengan bijaksana, tentukan tujuan hidup yang akan dicapai hari ini dan masa mendatang serta bersyukurlah selalu pada Sang Khalik.
Jika kita amati, dewasa ini banyak orang yang menderita. Apakah itu karena tingginya tingkat kebutuhan hidup secara materi, apakah itu karena adanya isu dan sejumlah permasalahan di Negara saat ini ataukah permasalahan intern dalam masyarakat dan keluarga. Memang masalah tidak akan pernah luput dari kehidupan kita, ia akan selalu ada, berjalan beriiringan dan selalu mengusik ketenangan hidup kita. Pasalnya sekarang, apakah kita bisa menghadapi tiap hal yang mengusik ketentraman hidup kita ini? Tidak setiap orang mampu bertahan dalam setiap masalah yang ia gumuli. Seseorang yang ingin cepat kaya, rela mengambil jalan pintas dengan cara korupsi. Suami yang tidak bekerja, dengan mudah mencuri demi untuk menghidupi keluarganya. Sebuah keluarga harus tinggal terpisah hanya karena masalah ekonomi yang mereka hadapi. Seorang lulusan smu mengorbankan dirinya jatuh dalam “dunia gelap” hanya karena ingin sekedar mendapatkan rupiah. Apakah ini sebenarnya hidup yang merupakan anugerah besar dari Sang Khalik?
Apakah hal-hal demikian dianggap sebagai sebuah kehidupan umat manusia masa kini? Disadari atau tidak emang inilah fakta yang kalau kita perhatikan banyak sekali terjadi dalam masyarakat kita. Begitu banyak manusia di luar sana yang harus menjalani hidup sangat memprihatinkan. Sebagai contoh, keluarga yang harus hidup terpisah. Mereka tidak lagi bisa merasakan kehangatan kumpul bersama keluarga. Anak merindukan perhatian dan cinta kasih orang tua nya yang selama masih bersama dapat ia rasakan setiap waktu, sang istri/suami tidak bisa lagi saling memperhatikan dan berbagi cerita setiap saat. Karena jarak yang terlalu jauh memisahkan mereka. Terkadang sempat terbersit, “sampai kapan kita harus seperti ini? Tidah kah kau ingin melihat anak-anak ini tumbuh?” tidak jarang para istri mengeluh demikian. Dan tidak sedikit pula suami-suami yang berbisik “aku ingin berada didekat anak dan istriku”
Adapula anak yang harus berjauhan dari orang tua karena ingin mengejar cita-cita. Dia sanggup melakukan apasaja asalkan keinginan untuk melanjutkan sekolah terwujud. Dilemma anak-anak jalanan yang harus bekerja siang dan malam,dari menjual Koran, asongan, bahkan mengemis. Keberadaan mereka terkadang mengganggu tetapi ini juga suatu tuntuan hidup buat mereka. Diusia belia, mereka harus bekerja, bermandikan terik matahari dan dinginnya malam. Sepintas tersirat dibenak kita, dimanakah orang tua mereka? Mengapa begitu tega membiarkan anak-anak ini bertungkus lumus siang dan malam?
Apakah ini sudah menjadi jalan hidup mereka? Yah begitulah hidup. Kita dituntut untuk melakukannya, kita dipaksa untuk mengikuti alurnya. Bahkan mau tidak mau, jalan kehidupan itu memang sudah seharusnya dilalui. Tapi apakah kita hanya menyerah begitu saja pada hidup? Tidak adakah jalan lain yang dapat kita lakukan untuk mengubahnya? Tetapi adapula yang berkata” ini sudah takdir saya, jadi mau apalagi yah..harus dijalani”. Hidup manusia berasal dari Yang Maha Kuasa. Kita adalah milikNYA. Apapun yang IA ingin perbuat terhadap kita pasti akan DIA lakukan. Namun, sesungguhnya tidak ada yang buruk yang pernah DIA berikan pada kita,hanya yang terbaik dan selalu yang terbaik. Terkadang kita yang tidak pernah mengerti SANG PENCIPTA. Sebagi contoh, seorang karyawan pada sebuah perusahaan swasta katakanlah sebuah bank, sanggup menggelapkan uang perusahaan hanya karena alasan ingin menjadi orang terpandang dilingkungannya. Padahal semula ia hidup tenang bersama keluarganya disebuah rumah sederhana yang ia beli dari hasil usahanya yang halal. Hanya sekejap saja, buah perbuatan jahatnya dapat ia petik, selanjutnya sisa hidupnya ia habiskan dengan merenungi nasibnya di balik jeruji tahanan sambil bergumam” yah, sudah takdir saya masuk penjara
Dari ilustrasi tersebut dapat dilihat bahwa SANG KUASA tidak pernah mengabaikan kita, DIA tahu mana yang terbaik untuk kita. Tapi tetap saja manusia ciptaanNYA menghujat DIA bila problema mendekat. Tidak adakah kata-kata manis yang seharusnya kita panjatkan kepadaNYA selain daripada hujatan dan caci maki atas setiap penderitaan yang kita alami, yang sudah jelas kitalah pelaku untuk setiap derita yang ada pada kita saat ini?
Maka jalanilah hidup ini dengan apa adanya, apa yang kita miliki yang merupakan pemberian dari Sang Pencipta. Tidak perlu terlalu mengejar hal yang sifatnya sementara, karena hanya sesaat kita menikmatinya. Materi yang kita miliki saat ini merupakan pinjaman dari Sang Pemberi. Untuk apa terlalu mencintai sesuatu yang tidak memiliki nilai keabadian yang absolute. Carilah kasih dan damai sejahtera dalam hidup, kelak apa pun yang kita perbuat akan senantiasa terberkati dan berkat itu pasti akan selalu tercurah tanpa kita minta. Sesuatu yang sudah Tuhan rencanakan akan terjadi untuk kita, kelak akan terlaksana. Tinggal lagi kita harus membekali diri dengan kesabaran ekstra untuk menunggu waktuNYA tiba. Kapan? Kita juga tidak tahu, tidak mampu untuk memprediksikannya. Tidak pula sanggup untuk mengetahui alur cerita yang telah DIA berikan buat kita. Lantas apa yang seharusnya kita lakukan. Apakah hanya menunggu dan menunggu tanpa berbuat sesuatu? Jawabnya tentu tidak. Ibarat seorang nelayan yang sedang melaut ditengah samudra lepas, mengharap kembali dengan perahu penuh ikan, namun tak kunjung melepaskan umpan dan kail.
Bagaimana mungkin ikan-ikan lompat masuk ke dalam perahu sang nelayan kalau tidak ada usaha darinya untuk mengundang ikan-ikan itu masuk perahu. Seperti itu pula lah hidup kita, tanpa usaha apapun yang kita harapkan tidak mungkin akan terwujud. Tuhan menghendaki kita berusaha dalam setiap detik kehidupan kita. Berusaha untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, apakah itu pekerjaan, materi, atau seseorang yang kelak akan menjadi pasangan hidup kita atau apapun yang kita inginkan dalam hidup. Agar berbuah sempurna, usaha itu harus pula di iringi doa-doa kecil yang selalu kita panjatkan dalam setiap hembusan nafas yang kita tarik dan hirup. Tak lupa ucapkan syukur. Panjatkan rasa syukur kita pada Sang Pemberi Kehidupan. Katakan padaNYA bahwa sungguh suatu anugerah dan berkat yang begitu besar yang DIA berikan bagi kita setiap hari. Refleksikanlah diri kita setiap hari, pekalah terhadap sekelilingmu.
Lihatlah mereka yang membutuhkan bantuan mu..apakah mereka yang membutuhkan perhatianmu, kasih sayang darimu ataupun sekedar bantuan materi dari mu. Berikanlah apa yang ada padamu pada sesamamu…ikhlaslah dan jangan biarkan hatimu menggerutu dengan pemberian mu itu. Namun, hal terbesar yang dapat kau berikan kepada sesamamu adalah Cinta Kasih. Itu mahal nilainya, tidak dapat dibeli dengan apapun. Perhatikanlah rekan-rekanmu, dan kasihilah mereka senantiasa. Selayaknya kau mengasihi dirimu. Karena tidak ada satu orangpun yang tidak butuh kasih. Kasih itu menyejukkan. Bila amarah ada padamu dikarenakan oleh perbuatan rekan atau pun saudaramu, sejukkanlah hati dan perasaanmu dengan kasih. Jadikanlah kasih penawar dari setiap kebimbangan dan kegalauan hatimu..karena Kasih sejati itu tidak datang dari manusia namun dari Sang Empunya kehidupan. Maka dari itulah, sebagaimana Allah SWT mengasihimu, begitu pulalah hendaknya kau perbuat terhadap sesamamu.
Note :
Jalani kehidupan dengan bijaksana, tentukan tujuan hidup yang akan dicapai hari ini dan masa mendatang serta bersyukurlah selalu pada Sang Khalik.
Cinta dan kehidupan
Plato bertanya akan cinta dankehidupan …
Suatu hari, Plato bertanya padagurunya, “Apa itu cinta? Bagaimanasaya menemukannya? Gurunyamenjawab, “Ada ladang gandum yang luasdidepan sana. Berjalanlah kamu dantanpa boleh mundur kembali, kemudianambillah satu saja ranting. Jika kamumenemukan ranting yang kamu anggappaling menakjubkan, artinya kamu telahmenemukan cinta” .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapalama, dia kembali dengan tangankosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidakmembawa satupun ranting?” Platomenjawab, “Aku hanya boleh membawasatu saja,dan saat berjalan tidakboleh mundur kembali (berbalik)”.Sebenarnya aku telah menemukan yangpaling menakjubkan, tapi aku tak tahuapakah ada yang lebih menakjubkan lagidi depan sana, jadi tak kuambilranting tersebut. Saat kumelanjutkanberjalan lebih jauh lagi, barukusadari bahwa ranting-ranting yangkutemukan kemudian tak sebagus rantingyang tadi, jadi tak kuambilsebatangpun pada akhirnya”
Gurunya kemudian menjawab ” Jadi yaitulah cinta”
Di hari yang lain, Plato bertanya lagipada gurunya,”Apa itu perkawinan?Bagaiman a saya bisa menemukannya?”
Gurunya pun menjawab “Ada hutan yangsubur didepan sana. Berjalanlah tanpaboleh mundur kembali (menoleh) dankamu hanya boleh menebang satu pohonsaja. Dan tebanglah jika kamumenemukan pohon yang paling tinggi,karena artinya kamu telah menemukanapa itu perkawinan”
Plato pun berjalan, dan tidak seberapalama, dia kembali dengan membawapohon. Pohon tersebut bukanlah pohonyang segar/subur, dan tidak jugaterlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasasaja.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamumemotong pohon yang seperti itu?”Plato pun menjawab, “sebab berdasarkanpengalamanku sebelumnya, setelahmenjelajah hampir setengah hutan,ternyata aku kembali dengan tangankosong. Jadi dikesempatan ini, akulihat pohon ini, dan kurasa tidaklahburuk-buruk amat, jadi kuputuskanuntuk menebangnya dan membawanyakesini. Aku tidak mau menghilangkankesempatan untuk mendapatkannya”
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan yaitulah perkawinan”
NOTECinta itu semakin dicari, maka semakintidak ditemukan. Cinta adanya di dalamlubuk hati, ketika dapat menahankeinginan dan harapan yang lebih.Ketika pengharapan dan keinginan yangberlebih akan cinta, maka yang didapatadalah kehampaan… tiada sesuatupunyang didapat, dan tidak dapatdimundurkan kembali. Waktu dan masatidak dapat diputar mundur. Terimalahcinta apa adanya.
Pernikahan adalah kelanjutan dariCinta. Adalah proses mendapatkankesempatan, ketika kita mencari yangterbaik diantara pilihan yang ada,maka akan mengurangi kesempatan untukmendapatkannya, Ketika kesempurnaaningin kita dapatkan, maka sia2lahwaktumu dalam mendapatkan pernikahanitu, karena, sebenarnya kesempurnaanitu hampa adanya
Suatu hari, Plato bertanya padagurunya, “Apa itu cinta? Bagaimanasaya menemukannya? Gurunyamenjawab, “Ada ladang gandum yang luasdidepan sana. Berjalanlah kamu dantanpa boleh mundur kembali, kemudianambillah satu saja ranting. Jika kamumenemukan ranting yang kamu anggappaling menakjubkan, artinya kamu telahmenemukan cinta” .
Plato pun berjalan, dan tidak seberapalama, dia kembali dengan tangankosong, tanpa membawa apapun.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamu tidakmembawa satupun ranting?” Platomenjawab, “Aku hanya boleh membawasatu saja,dan saat berjalan tidakboleh mundur kembali (berbalik)”.Sebenarnya aku telah menemukan yangpaling menakjubkan, tapi aku tak tahuapakah ada yang lebih menakjubkan lagidi depan sana, jadi tak kuambilranting tersebut. Saat kumelanjutkanberjalan lebih jauh lagi, barukusadari bahwa ranting-ranting yangkutemukan kemudian tak sebagus rantingyang tadi, jadi tak kuambilsebatangpun pada akhirnya”
Gurunya kemudian menjawab ” Jadi yaitulah cinta”
Di hari yang lain, Plato bertanya lagipada gurunya,”Apa itu perkawinan?Bagaiman a saya bisa menemukannya?”
Gurunya pun menjawab “Ada hutan yangsubur didepan sana. Berjalanlah tanpaboleh mundur kembali (menoleh) dankamu hanya boleh menebang satu pohonsaja. Dan tebanglah jika kamumenemukan pohon yang paling tinggi,karena artinya kamu telah menemukanapa itu perkawinan”
Plato pun berjalan, dan tidak seberapalama, dia kembali dengan membawapohon. Pohon tersebut bukanlah pohonyang segar/subur, dan tidak jugaterlalu tinggi. Pohon itu biasa-biasasaja.
Gurunya bertanya, “Mengapa kamumemotong pohon yang seperti itu?”Plato pun menjawab, “sebab berdasarkanpengalamanku sebelumnya, setelahmenjelajah hampir setengah hutan,ternyata aku kembali dengan tangankosong. Jadi dikesempatan ini, akulihat pohon ini, dan kurasa tidaklahburuk-buruk amat, jadi kuputuskanuntuk menebangnya dan membawanyakesini. Aku tidak mau menghilangkankesempatan untuk mendapatkannya”
Gurunya pun kemudian menjawab, “Dan yaitulah perkawinan”
NOTECinta itu semakin dicari, maka semakintidak ditemukan. Cinta adanya di dalamlubuk hati, ketika dapat menahankeinginan dan harapan yang lebih.Ketika pengharapan dan keinginan yangberlebih akan cinta, maka yang didapatadalah kehampaan… tiada sesuatupunyang didapat, dan tidak dapatdimundurkan kembali. Waktu dan masatidak dapat diputar mundur. Terimalahcinta apa adanya.
Pernikahan adalah kelanjutan dariCinta. Adalah proses mendapatkankesempatan, ketika kita mencari yangterbaik diantara pilihan yang ada,maka akan mengurangi kesempatan untukmendapatkannya, Ketika kesempurnaaningin kita dapatkan, maka sia2lahwaktumu dalam mendapatkan pernikahanitu, karena, sebenarnya kesempurnaanitu hampa adanya
MENIKMATI KESULITAN DAN TANTANGAN
Kekuatan tidak didapat dari duduk santai dan pekerjaan gampangan. Kita bisa menanyakannya kepada para olahragawan, atlet binaraga misalnya. Segalanya datang dari kesulitan dan tantangan. Para atlet binaraga tahu bahwa mereka harus menempa semua otot mereka agar bertumbuh. Dan sama dengan hal itu, karakter kita akan ditempa dengan kesulitan yang kita temui.
Tanpa kesulitan, kita tidak akan mengenal kenikmatan, apalagi menikmatinya. Kesulitan dalam hidup, hanyalah agar kita lebih mengenali kenikmatan hidup. Setiap rintangan yang berhasil diatasi, akan membuat kita menjadi lebih kuat. Setiap tantangan yang kita lewati, menghasilkan kegembiraan yang lebih sempurna.
Tantangan memberi kita tugas untuk dikerjakan.
Bayangkan betapa keringnya hidup bila segala sesuatu muncul begitu saja saat kita inginkan. Hargailah masa susah, karena masa itu berlimpah kesempatan. Bangkitlah menghadapi tantangan pahit, dan hidup kita akan terasa manis.
Tahukah Kita.??
Nelayan-nelayan Jepang menggunakan bantuan burung Kormoran hidup untuk menangkap ikan. Kormoran adalah jenis burung laut pemakan ikan dengan kaki berselaput dan memiliki paruh berkantung seperti pelikan. Para nelayan Jepang kerap menjepit sayap Kormoran dan membawa kira-kira 10 hingga 12 ekor Kormoran dalam sebuah perahu kecil, selain diikat dengan tali, leher Kormoran dipasangi cincin kecil terbuat dari logam yang pas dengan ukuran leher Kormoran.
Kormoran selanjutnya dilepas untuk menangkap ikan. Saat ikan didapat, Kormoran tidak bisa menelannya karena ikan yang didapat tidak bisa melewati lehernya yang dijepit cincin logam. Saat itulah nelayan menarik Kormoran, lalu membuka mulutnya dan mengambil ikan di dalamnya, untuk selanjutnya melepas Kormoran kembali menangkap ikan. Kormoran akan terus menyelam dan menangkap ikan walau akhirnya ikan itu akan selalu diambil oleh nelayan.
Note :
Kata-kata Bijak Hari ini :Agar dapat membahagiakan seseorang,………… isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan laparnya dengan makanan.!!(Frederick E. Crane)
Tanpa kesulitan, kita tidak akan mengenal kenikmatan, apalagi menikmatinya. Kesulitan dalam hidup, hanyalah agar kita lebih mengenali kenikmatan hidup. Setiap rintangan yang berhasil diatasi, akan membuat kita menjadi lebih kuat. Setiap tantangan yang kita lewati, menghasilkan kegembiraan yang lebih sempurna.
Tantangan memberi kita tugas untuk dikerjakan.
Bayangkan betapa keringnya hidup bila segala sesuatu muncul begitu saja saat kita inginkan. Hargailah masa susah, karena masa itu berlimpah kesempatan. Bangkitlah menghadapi tantangan pahit, dan hidup kita akan terasa manis.
Tahukah Kita.??
Nelayan-nelayan Jepang menggunakan bantuan burung Kormoran hidup untuk menangkap ikan. Kormoran adalah jenis burung laut pemakan ikan dengan kaki berselaput dan memiliki paruh berkantung seperti pelikan. Para nelayan Jepang kerap menjepit sayap Kormoran dan membawa kira-kira 10 hingga 12 ekor Kormoran dalam sebuah perahu kecil, selain diikat dengan tali, leher Kormoran dipasangi cincin kecil terbuat dari logam yang pas dengan ukuran leher Kormoran.
Kormoran selanjutnya dilepas untuk menangkap ikan. Saat ikan didapat, Kormoran tidak bisa menelannya karena ikan yang didapat tidak bisa melewati lehernya yang dijepit cincin logam. Saat itulah nelayan menarik Kormoran, lalu membuka mulutnya dan mengambil ikan di dalamnya, untuk selanjutnya melepas Kormoran kembali menangkap ikan. Kormoran akan terus menyelam dan menangkap ikan walau akhirnya ikan itu akan selalu diambil oleh nelayan.
Note :
Kata-kata Bijak Hari ini :Agar dapat membahagiakan seseorang,………… isilah tangannya dengan kerja, hatinya dengan kasih sayang, pikirannya dengan tujuan, ingatannya dengan ilmu yang bermanfaat, masa depannya dengan harapan, dan laparnya dengan makanan.!!(Frederick E. Crane)
KISAH POHON APEL
Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senangbermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari.Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya,tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki itu sangatmencintai pohon apel itu. Demikian pula pohon apel sangat mencintai anakkecil itu. Waktu terus berlalu. Anak lelaki itu kini telah tumbuh besar dantidak lagi bermain-main dengan pohon apel itu setiap harinya.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sinibermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecilyang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku inginsekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kauboleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uanguntuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalumemetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita.Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itukembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnyadatang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punyawaktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kamimembutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maafaku pun tak memiliki rumah.
Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” katapohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohonapel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihatanak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohonapel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasasangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” katapohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hiduptenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuahkapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku danmenggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar danbersenang-senanglah.”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapalyang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemuipohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maafanakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagiuntukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buahapelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohonapel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Akubenar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yangtersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohonapel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelahsekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akarpohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
NOTE :Pohon apel itu adalah orang tua kita.Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketikakita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kitamemerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kitaakan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untukmembuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telahbertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kitamemperlakukan orang tua kita.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; danberterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya padakita.
Suatu hari ia mendatangi pohon apel. Wajahnya tampak sedih. “Ayo ke sinibermain-main lagi denganku,” pinta pohon apel itu. “Aku bukan anak kecilyang bermain-main dengan pohon lagi,” jawab anak lelaki itu.”Aku inginsekali memiliki mainan, tapi aku tak punya uang untuk membelinya.”
Pohon apel itu menyahut, “Duh, maaf aku pun tak punya uang… tetapi kauboleh mengambil semua buah apelku dan menjualnya. Kau bisa mendapatkan uanguntuk membeli mainan kegemaranmu.” Anak lelaki itu sangat senang. Ia lalumemetik semua buah apel yang ada di pohon dan pergi dengan penuh suka cita.Namun, setelah itu anak lelaki tak pernah datang lagi. Pohon apel itukembali sedih.
Suatu hari anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel sangat senang melihatnyadatang. “Ayo bermain-main denganku lagi,” kata pohon apel. “Aku tak punyawaktu,” jawab anak lelaki itu. “Aku harus bekerja untuk keluargaku. Kamimembutuhkan rumah untuk tempat tinggal. Maukah kau menolongku?” Duh, maafaku pun tak memiliki rumah.
Tapi kau boleh menebang semua dahan rantingku untuk membangun rumahmu,” katapohon apel. Kemudian anak lelaki itu menebang semua dahan dan ranting pohonapel itu dan pergi dengan gembira.Pohon apel itu juga merasa bahagia melihatanak lelaki itu senang, tapi anak lelaki itu tak pernah kembali lagi. Pohonapel itu merasa kesepian dan sedih.
Pada suatu musim panas, anak lelaki itu datang lagi. Pohon apel merasasangat bersuka cita menyambutnya.”Ayo bermain-main lagi denganku,” katapohon apel.”Aku sedih,” kata anak lelaki itu.”Aku sudah tua dan ingin hiduptenang. Aku ingin pergi berlibur dan berlayar. Maukah kau memberi aku sebuahkapal untuk pesiar?”
“Duh, maaf aku tak punya kapal, tapi kau boleh memotong batang tubuhku danmenggunakannya untuk membuat kapal yang kau mau. Pergilah berlayar danbersenang-senanglah.”
Kemudian, anak lelaki itu memotong batang pohon apel itu dan membuat kapalyang diidamkannya. Ia lalu pergi berlayar dan tak pernah lagi datang menemuipohon apel itu.
Akhirnya, anak lelaki itu datang lagi setelah bertahun-tahun kemudian. “Maafanakku,” kata pohon apel itu. “Aku sudah tak memiliki buah apel lagiuntukmu.” “Tak apa. Aku pun sudah tak memiliki gigi untuk mengigit buahapelmu,” jawab anak lelaki itu.
“Aku juga tak memiliki batang dan dahan yang bisa kau panjat,” kata pohonapel.”Sekarang, aku sudah terlalu tua untuk itu,” jawab anak lelaki itu.”Akubenar-benar tak memiliki apa-apa lagi yang bisa aku berikan padamu. Yangtersisa hanyalah akar-akarku yang sudah tua dan sekarat ini,” kata pohonapel itu sambil menitikkan air mata.
“Aku tak memerlukan apa-apa lagi sekarang,” kata anak lelaki.“Aku hanya membutuhkan tempat untuk beristirahat. Aku sangat lelah setelahsekian lama meninggalkanmu.” “Oooh, bagus sekali. Tahukah kau, akar-akarpohon tua adalah tempat terbaik untuk berbaring dan beristirahat. Mari,marilah berbaring di pelukan akar-akarku dan beristirahatlah dengan tenang.”Anak lelaki itu berbaring di pelukan akar-akar pohon.
Pohon apel itu sangat gembira dan tersenyum sambil meneteskan air matanya.
NOTE :Pohon apel itu adalah orang tua kita.Ketika kita muda, kita senang bermain-main dengan ayah dan ibu kita. Ketikakita tumbuh besar, kita meninggalkan mereka, dan hanya datang ketika kitamemerlukan sesuatu atau dalam kesulitan. Tak peduli apa pun, orang tua kitaakan selalu ada di sana untuk memberikan apa yang bisa mereka berikan untukmembuat kita bahagia. Anda mungkin berpikir bahwa anak lelaki itu telahbertindak sangat kasar pada pohon itu, tetapi begitulah cara kitamemperlakukan orang tua kita.
Dan, yang terpenting: cintailah orang tua kita.Sampaikan pada orang tua kita sekarang, betapa kita mencintainya; danberterima kasih atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya padakita.
tim3 to ch4n93
Berhasil mengatasi masalah akan mengantarkan kitapada posisi yang bagus untuk mengatasi masalah berikutnya.Kesuksesan kita akan menjadi bekal yang sangat baik untuk mencapai kesuksesan2 berikutnya.
Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karenaharta yang dimilikinya, namun karena arah yangbenar dalam usaha dan kehidupannya;tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya,sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!
Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi.Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kayaatau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah.Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kitatetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinankita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, makamelangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar.
Jika kita cenderung mengalami kemerosotandalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarangberbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.Kita telah melakukan kesalahan!
Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kitaubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harusdiubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalamberpikir harus kita ubah dengan kreativitasyang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengankewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisipenuh dengan aktivitas, detik demi detik.Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.
Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingatmaka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kitatidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah.Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!
Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudahmulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebihkencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktisdan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuatkehidupan kita menuju arah yang benar.
Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena diamemiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudahberada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capaitelah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!
Orang yang kaya menjadi lebih kaya bukan karenaharta yang dimilikinya, namun karena arah yangbenar dalam usaha dan kehidupannya;tindakan yang benar dalam langkah-langkahnya,sehingga kesuksesan itu akan muncul ber-ulang2!
Kalau dalam kehidupan, kita melihat yang kaya makin kaya,yang miskin makin miskin. Memang itu yang terjadi.Sekarang lihatlah kehidupan kita. Apakah kita makin kayaatau makin miskin? Jika kita makin miskin, maka segeralah berbalik arah.Kita pasti melakukan kesalahan yang mungkin tidak kita sadari. Jika kitatetap menjalani apa yang kita lakukan sekarang ini, maka kemungkinankita akan semakin terpuruk. Namun jika kita merasa makin kaya, makamelangkahlah makin cepat. Berlarilah! Karena arah Kita sudah benar.
Jika kita cenderung mengalami kemerosotandalam taraf kehidupan, maka saatnya sekarangberbalik arah! Ubah arah kita karena itu tidak bisa ditawar-tawar lagi.Kita telah melakukan kesalahan!
Sekaranglah saatnya KITA berubah! Kemalasan kitaubah menjadi ketekunan. Kesombongan kita harusdiubah menjadi keramahan. Kesederhanaan kita dalamberpikir harus kita ubah dengan kreativitasyang genius. Kelalain Kita harus kita ubah dengankewaspadaan yang tajam. Waktu kita harus diisipenuh dengan aktivitas, detik demi detik.Pikiran negatif kita harus diubah dengan pikiran positif.
Apakah mudah? Jangan bertanya lagi! Begitu kita ingatmaka lakukan perubahan itu, terus menerus, hingga kitatidak akan merasakan itu, dan kita sudah berbalik arah.Ya, sekaranglah saatnya kita banting setir!
Rasakan perubahan itu. Bila kehidupan kita sudahmulai membaik, maka semangati untuk melakukan lebihkencang, bergerak lebih cepat, berpikir lebih taktisdan lakukan terus hal-hal baik yang sudah membuatkehidupan kita menuju arah yang benar.
Ingat! Orang yang kaya semakin kaya, bukan karena diamemiliki harta lebih banyak, namun karena dia sudahberada diarah yang benar. Kesuksesan yang dia capaitelah membuat efek domino untuk kesuksesan berikutnya!
you're my inspiration
having you in my life
revived my sleeping devotion
You are indeed a special someone
Loving you gives me hope
to free this misery that I coped
in those times I gave up
You came and I stood up
Never will I forget
how you always cheer me up
every time I’m sad
and for that I’m glad
Whenever I’m lonely
You were there for me
keeping my heart alive
with your every smile
I dedicate this poem to you
to show how much you meant
to me I love you
My special someone (defa)
revived my sleeping devotion
You are indeed a special someone
Loving you gives me hope
to free this misery that I coped
in those times I gave up
You came and I stood up
Never will I forget
how you always cheer me up
every time I’m sad
and for that I’m glad
Whenever I’m lonely
You were there for me
keeping my heart alive
with your every smile
I dedicate this poem to you
to show how much you meant
to me I love you
My special someone (defa)
Mangkuk Cantik
Rasulullah SAW, Abu Bakar, Umar, dan Utsman datang bertamu ke rumah
Ali. Di sana mereka dijamu oleh Fathimah, putri Rasulullah SAW sekaligus
istri Ali bin Abi Thalib. Fathimah menghidangkan untuk mereka semangkuk
madu. Ketika mangkuk itu diletakkan, sehelai rambut jatuh melayang
dekat mereka. Rasulullah SAW segera meminta para sahabatnya untuk membuat
perbandingan terhadap ketiga benda tersebut, yaitu mangkuk yang cantik,
madu, dan sehelai rambut.
Abu Bakar yang mendapat giliran pertama segera berkata, “Iman itu
lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Orang yang beriman itu lebih
manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti
sehelai rambut.”
Rasulullah SAW tersenyum, lalu beliau menyuruh Umar untuk mengungkapkan
kata-katanya. Umar segera berkata, “Kerajaan itu lebih cantik dari
mangkuk yang cantik ini. Rajanya lebih manis dari madu, dan memerintah
dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.”
Rasulullah SAW kembali tersenyum, lalu berpaling kepada Utsman seraya
mempersilakannya untuk membuat perbandingan tiga benda di hadapan
mereka. Utsman berkata, “Ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik
ini. Orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan beramal
dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.”
Seperti semula, Rasulullah SAW kembali tersenyum kagum mendengar
perumpamaan yang disebutkan para sahabatnya. Beliau pun segera mempersilakan
Ali bin Abi Thalib untuk mengungkapkan kata-katanya. Ali berkata,
“Tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Menjamu tamu itu
lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke
rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut.”
Rasulullah SAW segera mempersilakan Fathimah untuk membuat perbandingan
tiga benda di hadapan mereka. Fathimah berkata, “Seorang wanita itu
lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik. Wanita yang mengenakan
purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak
pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti
sehelai rambut.”
Setelah mendengarkan perumpamaan dari para sahabatnya, Rasulullah SAW
segera berkata, “Seorang yang mendapat taufiq untuk beramal lebih
cantik dari mangkuk yang cantik ini. Beramal dengan perbuatan baik itu
lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas, lebih sulit dari
meniti sehelai rambut.”
Malaikat Jibril yang hadir bersama mereka, turut membuat perumpamaan,
“Menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk
yang cantik. Menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk agama lebih manis
dari madu, dan mempertahankan agama sampai akhir hayat lebih sulit dari
meniti sehelai rambut.”
Allah SWT pun membuat perumpamaan dengan firman-Nya dalam hadits Qudsi,
“Surga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu. Nikmat
surga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju surga-Ku lebih sulit
dari meniti sehelai rambut.”
Ali. Di sana mereka dijamu oleh Fathimah, putri Rasulullah SAW sekaligus
istri Ali bin Abi Thalib. Fathimah menghidangkan untuk mereka semangkuk
madu. Ketika mangkuk itu diletakkan, sehelai rambut jatuh melayang
dekat mereka. Rasulullah SAW segera meminta para sahabatnya untuk membuat
perbandingan terhadap ketiga benda tersebut, yaitu mangkuk yang cantik,
madu, dan sehelai rambut.
Abu Bakar yang mendapat giliran pertama segera berkata, “Iman itu
lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Orang yang beriman itu lebih
manis dari madu, dan mempertahankan iman itu lebih susah dari meniti
sehelai rambut.”
Rasulullah SAW tersenyum, lalu beliau menyuruh Umar untuk mengungkapkan
kata-katanya. Umar segera berkata, “Kerajaan itu lebih cantik dari
mangkuk yang cantik ini. Rajanya lebih manis dari madu, dan memerintah
dengan adil itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.”
Rasulullah SAW kembali tersenyum, lalu berpaling kepada Utsman seraya
mempersilakannya untuk membuat perbandingan tiga benda di hadapan
mereka. Utsman berkata, “Ilmu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik
ini. Orang yang menuntut ilmu itu lebih manis dari madu, dan beramal
dengan ilmu yang dimiliki itu lebih sulit dari meniti sehelai rambut.”
Seperti semula, Rasulullah SAW kembali tersenyum kagum mendengar
perumpamaan yang disebutkan para sahabatnya. Beliau pun segera mempersilakan
Ali bin Abi Thalib untuk mengungkapkan kata-katanya. Ali berkata,
“Tamu itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik ini. Menjamu tamu itu
lebih manis dari madu, dan membuat tamu senang sampai kembali pulang ke
rumahnya adalah lebih sulit dari meniti sehelai rambut.”
Rasulullah SAW segera mempersilakan Fathimah untuk membuat perbandingan
tiga benda di hadapan mereka. Fathimah berkata, “Seorang wanita itu
lebih cantik dari sebuah mangkuk yang cantik. Wanita yang mengenakan
purdah itu lebih manis dari madu, dan mendapatkan seorang wanita yang tak
pernah dilihat orang lain kecuali muhrimnya lebih sulit dari meniti
sehelai rambut.”
Setelah mendengarkan perumpamaan dari para sahabatnya, Rasulullah SAW
segera berkata, “Seorang yang mendapat taufiq untuk beramal lebih
cantik dari mangkuk yang cantik ini. Beramal dengan perbuatan baik itu
lebih manis dari madu, dan berbuat amal dengan ikhlas, lebih sulit dari
meniti sehelai rambut.”
Malaikat Jibril yang hadir bersama mereka, turut membuat perumpamaan,
“Menegakkan pilar-pilar agama itu lebih cantik dari sebuah mangkuk
yang cantik. Menyerahkan diri, harta, dan waktu untuk agama lebih manis
dari madu, dan mempertahankan agama sampai akhir hayat lebih sulit dari
meniti sehelai rambut.”
Allah SWT pun membuat perumpamaan dengan firman-Nya dalam hadits Qudsi,
“Surga-Ku itu lebih cantik dari mangkuk yang cantik itu. Nikmat
surga-Ku itu lebih manis dari madu, dan jalan menuju surga-Ku lebih sulit
dari meniti sehelai rambut.”
Sunday, January 10, 2010
Bila Cinta Berbicara
Suatu ketika, seorang wanita kelihatan amat sedih. Wajahnya kusut masai. Air mukanya letih menahan tangis. Rupanya, dia baru saja kehilangan anak tercintanya untuk selama- lamanya.
Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.
Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”
Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.
Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”
Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.
Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.
“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.
Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”
Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.
Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”
Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.
Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”
Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.
Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.Note :Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.
Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.
Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!
Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.
Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.
Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.
Atas nasihat orang di desa, ia menemui seorang tua bijak di pinggir hutan. Mereka berkata, siapa tahu orang bijak itu dapat membantu menyelesaikan masalahnya. Kerana merasa amat cinta kepada anaknya yang telah mati itu, ia amat berharap agar dapat bertemu dengan orang bijak itu. Ditempuhlah perjalanan yang jauh dengan cepatnya.
Sesampainya disana, dia bertanya, “Guru, apakah Anda memiliki ramuan ajaib untuk mengembalikan anakku?”
Sang Guru tidak berusaha untuk berbalah atau menghalau wanita itu kerana permintaannya yang tidak masuk akal.
Dia cuma berkata, “Carilah bunga merah dari rumah yang tidak mengenal “kesedihan”. Setelah kamu bertemu bunga itu, kita akan bersama-sama membuat ramuan ajaib untuk menghidupkan kembali puteramu.”
Selesai mendengar itu, wanita tersebut segera berangkat mencari kemahuan sang guru.
Dalam perjalanan, dia nampak bingung. Tak ada satu petunjuk pun tentang di mana dan bagaimana bentuk rumah itu. Hinggalah, dia tiba di depan rumah mewah.
“Mungkin, penghuni rumah itu tak pernah mengenal kesedihan,”ucap wanita itu dalam hati.
Setelah mengetuk pintu, dia berkata, “saya mencari rumah yang tidak pernah mengalami kesedihan. Inikah tempatnya ?”
Wajah sang wanita masih memperlihatkan raut bersedih. Dari dalam rumah, terlihat wajah yang tak kalah sedih.
Pemilik rumah itu menjawab, “Kamu datang ke rumah yang salah.”
Pemilik rumah itu bercerita tentang tragedi yang dialami keluarganya . Ia tak hanya kehilangan seorang anak, tapi juga suami dan kedua orangtuanya kerana kemalangan. Si wanita berasa amat kecewa.
Namun, dia menjadi terharu dengan cerita tuan rumah. Ia berfikir, “Siapa yang boleh membantu orang yang nasibnya lebih malang dari saya ini?”
Dia memutuskan untuk tinggal di sana dan menghiburkan pemilik rumah itu. Beberapa hari lamanya, dia bersama wanita pemilik rumah itu, saling bantu-membantu untuk menjalani hidup.
Beberapa minggu berlalu, wanita itu pun berasa si tuan rumah sudah kelihatan lebih baik. Lalu, ia berangkat lagi mencari rumah berikutnya. Tetapi, ke mana pun dia pergi, selalu bertemu kesedihan orang lain. Akhirnya, dia berasa bertanggungjawab untuk menghiburkan semua orang yang dikunjunginya. Hingga akhirnya, dia pun melupakan misinya.Note :Kita belajar makna cinta dari seorang ibu yang menyusui anaknya dalam dukungan. Kedua belah tangannya sibuk membetulkan selimut si bayi. Dalam dadanya tiada sesuatu selain ketulusan memberi atas nama cinta.
Kita belajar makna cinta dari seorang ayah yang membawa pulang sekarung padi dan sejag air setelah seharian berpenat-lelah di sawah. Dalam dadanya, tiada sesuatu selain kegembiraan memberi atas nama cinta.
Kerana cinta bukan hanya sekadar pelukan hangat, belaian lembut, atau kata-kata penuh romantis. Kita belajar apa itu cinta dari apa pun yang ada di muka bumi. Dari cahaya matahari, dari sepasang merpati, dari sujud dan tengadah doa. Dari apapun!
Pada semua kelahiran yang bersambut dengan cinta, hingga kematian dalam cinta, kita dalam hidup ini, tiada lain selain mewujudkan cinta.
Kerana itu, tiada yang boleh kita lakukan selain atas nama cinta kita yang teragung: cinta buat Yang Maha Agung, Allah SWT.
Apapun keputusan-NYA buat kita, Allah yang berbicara, yang menentukan untung-nasib kita, kerana setiap sesuatu yang menyedihkan itu ada hikmah-Nya.
Perjalanan Hidup
Dalam suatu perjalanan hidup, cita-cita terbesar adalah menuju kesempurnaan. Ada kalanya kita mesti berjuang, serta belajar menyingkap segala rahasia kehidupan.
Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.
Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam menentukan sikapnya. Ada yang berjuang untuk melaluinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang dia ada.
Apa rahsia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
Jean-Francois Champollion dicatat dalam sejarah dunia sebagai orang pertama yang berhasil membaca huruf Mesir kuno yang telah dilupakan ribuan tahun. Ternyata kemampuannya ini didukung oleh pengetahuan bahasa yang telah dikembangkannya sejak kecil ketika berusia 11 tahun, Champollion telah menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani. Dua tahun kemudian ia juga mempelajari bahasa Arab, Syria, Chaldea, dan Koptik.
Di tahun 1822, pada usia 32 tahun, Champollion selesai menterjemahkan batu Rosetta yang menjadi kunci pembacaan naskah Hieroglif Mesir kuno.
Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Allah SWT berikan buat manusia di dunia ini.
Note :
Rahasia terbesar dalam hidup: Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
Perjalanan menuju kesempurnaan adalah proses yang menentukan setiap tapak langkah kita. Setiap hembusan nafas, detik jantung, dari siang menuju malam. Semua menuju titik yang sama, kesempurnaan.
Setiap insan mempunyai hak yang sama atas waktu. Tidak ada seorangpun melebihi dari yang lain. Namun tak jarang setiap kita berbeda dalam menentukan sikapnya. Ada yang berjuang untuk melaluinya dengan membunuh waktu. Tidak pula sedikit yang merasakan sempitnya kesempatan yang dia ada.
Apa rahsia terbesar dalam hidup ini? Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
Jean-Francois Champollion dicatat dalam sejarah dunia sebagai orang pertama yang berhasil membaca huruf Mesir kuno yang telah dilupakan ribuan tahun. Ternyata kemampuannya ini didukung oleh pengetahuan bahasa yang telah dikembangkannya sejak kecil ketika berusia 11 tahun, Champollion telah menguasai bahasa Latin, Yunani, dan Ibrani. Dua tahun kemudian ia juga mempelajari bahasa Arab, Syria, Chaldea, dan Koptik.
Di tahun 1822, pada usia 32 tahun, Champollion selesai menterjemahkan batu Rosetta yang menjadi kunci pembacaan naskah Hieroglif Mesir kuno.
Hidup ini merupakan proses pembelajaran menuju lebih baik dan memahami akan cinta yang Allah SWT berikan buat manusia di dunia ini.
Note :
Rahasia terbesar dalam hidup: Melewati hari ini dengan penuh makna. Makna tentang cinta, ilmu, dan iman. Dengan cinta hidup menjadi indah. Dengan ilmu hidup menjadi mudah. Dan dengan iman hidup menjadi terarah.
Menghadapi Masalah
Saya tahu bahwa tidak ada seorang pun di dunia ini yang akan menolak jika dia dilahirkan tanpa masalah dan selalu bahagia tanpa ada sedikit kesedihan. Tapi apakah itu mungkin ? Bahkan mereka, anda dan saya bahkan mau membayar berapa dollar pun kalo seandainya ada orang yang bisa membuat kita lahir di dunia ini dan hidup di dunia ini tanpa ada masalah dan kesedihan sama sekali. Bahagia selalu bahkan selalu ceria. Ini saya ada sedikit cerita inspirasi yang saya kutip dari sebuah buku yang selayaknya pantas untuk saya tuliskan disini. Buku ini judulnya adalah “Bila anda pikir bisa, Anda pasti bisa melaksanakan dan meraih apa yang anda inginkan”. Mari kita simak cuplikan cerita dari buku ini bersama-sama.
“Bung Norman,” kawan saya menyapa. “Tolong bebaskan saya dari masalah yang menindih hidupku ini, maka saya akan berikan anda seribu dollar uang kontan atas kebaikan jasa anda itu.”Tentu saja saya bukanlah seorang yang suka menampik permintaan semacam itu”. Maka saya pun merenungkan dan mempertimbangkan usul kawan saya itu dan muncul dengan satu pemecahan masalah yang lumayan juga. Sekurang-kurangnya cukup realistis sifatnya. Tetapi George nampaknya agak segan rupanya, sebab ia telah terlanjur menjanjikan 1000 dolar sebagai hadiah.
” Tidak apa george, ” norman berkata. “Saya tetap saja mau bantu kamu. Oleh sebab itu mari kita pecahkan bersama masalahnya. Kalau tidak salah anda ingin bebas dari segala masalah anda itu, bukan ? Sampai habis dan tuntas ?
“Ya Betul,” Jawab George. “Saya ingin lepas dari segala masalah yang saya hadapi dalam hidup ini. Saya sudah bosan dan kapok dalam menghadapi cobaan, ujian dan kemelut dalam hidup ini. Saya ingin bebas untuk selama-lamanya.”
”Baiklah George, saya sudah punya jawabannya”, kata norman. Akan tetapi saya sangsi apakah kau mau menerima jawaban saya atau tidak. Dengarkan ! Beberapa waktu lalu saya sedang melakukan tugas profesionalku, dimana saya harus berhadapan dengan pemimpin kelompok orang-orang yang yang lebih dari puluhan ribu jumlahnya. Dan tak seorang pun dari mereka memiliki masalah kehidupan.”
Wajah george langsung cerah, matanya berbinar-binar kegirangan karena keingin tahuannya.” Nah itulah tempat yang cocok bagi saya. Antarkanlah saya ke tempat itu teman”. Ujar si george girang.
“Baiklah,” jawab si norman.” Tetapi tempat yang saya maksud adalah perkuburan.”
” Dan memang itulah kenyataannya George. Bahwa di perkuburan itu tak ada seorang pun yang menghadapi masalah hidup. Bagi orang yang sudah menjadi penghuni di kuburan tidak akan pernah merasa cemas karena hidup yang penuh masalah itu telah berlalu bagi mereka. Mereka telah istirahat dari tugas dan pekerjaannya tiap hari. Mereka tidak peduli dengan apa yang kita baca dalam koran atau surat kabar atau bahkan apa yang kita lihat ditelevisi mereka sudah tidak peduli. Mereka tak punya masalah lagi dengan kehidupan, mereka beralih masalah pada hidup mereka di alam kubur. Karena memang mereka bukanlah orang hidup dan mereka adalah orang yang sudah mati.” Tegas Norman kepada George.
Dikutip dari Buku Bila Anda Fikir Bisa Anda Pasti Bisa Melaksanakan dan Anda Pasti Bisa Meraih yang Anda Inginkan
Dari cerita diatas sudah jelas sekali bagaimana bahwa secara logis bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia itu adalah alamat dari kehidupan. Logikanya adalah bagi anda bahwa semakin banyak masalah yang anda hadapi dalam hidup ini maka semakin luas pulalah peluang anda untuk hidup yang terbuka bagi anda. Seseorang misalnya menghadapi 10 masalah yang pelik akan nampak lebih hidup dibandingkan dengan seorang yang bersikap apatis dan hanya memiliki 5 masalah.
Note :
Masalah bukan menjadi alasan kita untuk menghindarinya, namun dengan masalah kita menjadi lebih dewasa dan lebih terbuka menghadapi hidup ini.
“Bung Norman,” kawan saya menyapa. “Tolong bebaskan saya dari masalah yang menindih hidupku ini, maka saya akan berikan anda seribu dollar uang kontan atas kebaikan jasa anda itu.”Tentu saja saya bukanlah seorang yang suka menampik permintaan semacam itu”. Maka saya pun merenungkan dan mempertimbangkan usul kawan saya itu dan muncul dengan satu pemecahan masalah yang lumayan juga. Sekurang-kurangnya cukup realistis sifatnya. Tetapi George nampaknya agak segan rupanya, sebab ia telah terlanjur menjanjikan 1000 dolar sebagai hadiah.
” Tidak apa george, ” norman berkata. “Saya tetap saja mau bantu kamu. Oleh sebab itu mari kita pecahkan bersama masalahnya. Kalau tidak salah anda ingin bebas dari segala masalah anda itu, bukan ? Sampai habis dan tuntas ?
“Ya Betul,” Jawab George. “Saya ingin lepas dari segala masalah yang saya hadapi dalam hidup ini. Saya sudah bosan dan kapok dalam menghadapi cobaan, ujian dan kemelut dalam hidup ini. Saya ingin bebas untuk selama-lamanya.”
”Baiklah George, saya sudah punya jawabannya”, kata norman. Akan tetapi saya sangsi apakah kau mau menerima jawaban saya atau tidak. Dengarkan ! Beberapa waktu lalu saya sedang melakukan tugas profesionalku, dimana saya harus berhadapan dengan pemimpin kelompok orang-orang yang yang lebih dari puluhan ribu jumlahnya. Dan tak seorang pun dari mereka memiliki masalah kehidupan.”
Wajah george langsung cerah, matanya berbinar-binar kegirangan karena keingin tahuannya.” Nah itulah tempat yang cocok bagi saya. Antarkanlah saya ke tempat itu teman”. Ujar si george girang.
“Baiklah,” jawab si norman.” Tetapi tempat yang saya maksud adalah perkuburan.”
” Dan memang itulah kenyataannya George. Bahwa di perkuburan itu tak ada seorang pun yang menghadapi masalah hidup. Bagi orang yang sudah menjadi penghuni di kuburan tidak akan pernah merasa cemas karena hidup yang penuh masalah itu telah berlalu bagi mereka. Mereka telah istirahat dari tugas dan pekerjaannya tiap hari. Mereka tidak peduli dengan apa yang kita baca dalam koran atau surat kabar atau bahkan apa yang kita lihat ditelevisi mereka sudah tidak peduli. Mereka tak punya masalah lagi dengan kehidupan, mereka beralih masalah pada hidup mereka di alam kubur. Karena memang mereka bukanlah orang hidup dan mereka adalah orang yang sudah mati.” Tegas Norman kepada George.
Dikutip dari Buku Bila Anda Fikir Bisa Anda Pasti Bisa Melaksanakan dan Anda Pasti Bisa Meraih yang Anda Inginkan
Dari cerita diatas sudah jelas sekali bagaimana bahwa secara logis bahwa kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh manusia itu adalah alamat dari kehidupan. Logikanya adalah bagi anda bahwa semakin banyak masalah yang anda hadapi dalam hidup ini maka semakin luas pulalah peluang anda untuk hidup yang terbuka bagi anda. Seseorang misalnya menghadapi 10 masalah yang pelik akan nampak lebih hidup dibandingkan dengan seorang yang bersikap apatis dan hanya memiliki 5 masalah.
Note :
Masalah bukan menjadi alasan kita untuk menghindarinya, namun dengan masalah kita menjadi lebih dewasa dan lebih terbuka menghadapi hidup ini.
Kisah Pri Dan Wanita
Ada sebuah kisah tentang penciptaan pria & wanita. Pada saat Sang Penciptatelah selesai menciptakan pria. Ia baru menyadari bahwa Ia juga harusmenciptakan wanita.
Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untukmenciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Iamengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyangrumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah,sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.
Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madudan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifanbicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dariburung bangau dan kesetiaan dari induk singa.
Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanitadan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnyatidak merana dan kesepian seorang diri.
Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan,ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selaluuntuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datanguntuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidupdengannya’.
‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggukemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak akumemberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.
Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalumemikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidakenak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian,kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari danmenyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manjakepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untukdisentuh. Aku suka akan senyumannya.
Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.
Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembalikepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan danberkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyaklagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidaktahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.
Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.
Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.
Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apayang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku jugatidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa artihidup ini?’.
‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerimaperbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadikebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.
Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan
Padahal semua bahan untuk menciptakan manusia sudah habis dipakai untukmenciptakan pria. Kemudian Sang Pencipta merenung sejenak, dan kemudian Iamengambil lingkaran bulan purnama, kelenturan ranting pohon anggur, goyangrumput yang tertiup angin, mekarnya bunga, kelangsingan dari buluh galah,sinar dari matahari, tetes embun dan tiupan angin.
Ia juga mengambil rasa takut dari kelinci dan rasa sombong dari merak,kelembutan dari dada burung dan kekerasan dari intan, rasa manis dari madudan kekejaman dari harimau, panas dari api dan dingin dari salju, keaktifanbicara dari burung kutilang dan nyanyian dari burung bul-bul, kepalsuan dariburung bangau dan kesetiaan dari induk singa.
Dengan mencampurkannya bahan semua itu, maka Sang Pencipta membentuk wanitadan memberikannya kepada pria. Pria itu merasa senang sekali karena hidupnyatidak merana dan kesepian seorang diri.
Setelah satu minggu, pria itu datang kepada Tuhan, katanya: ‘Tuhan,ciptaan-Mu yang telah Engkau berikan kepadaku membuat hidupku tidak bahagia.Ia bicara tiada henti sehingga aku tidak dapat beristirahat. Ia minta selaluuntuk diperhatikan. Ia mudah menangis karena hal-hal sepele. Aku datanguntuk mengembalikan wanita itu kepada-Mu, karena aku tidak bisa hidupdengannya’.
‘Baiklah’, kata Sang Pencipta. Dan Ia mengambilnya kembali. Beberapa minggukemudian, pria itu datang lagi kepada Tuhan, dan berkata, ‘Tuhan, sejak akumemberikan kembali wanita ciptaan-Mu, kini aku merana kesepian.
Tiada lagi yang memperhatikanku, tiada lagi yang menyayangiku. Aku selalumemikirkan dia, ke mana pun aku pergi, aku selalu ingat dia. Makan tidakenak, tidur tidak nyenyak. Aku rindu kepadanya. Di kala aku sendirian,kubayangkan wajahnya yang cantik, kubayangkan bagaimana ia menari danmenyanyi. Bagaimana ia melirik aku. Bagaimana ia bercakap-cakap dan manjakepadaku. Ia sangat cantik untuk dipandang, dan sedemikian lembut untukdisentuh. Aku suka akan senyumannya.
Tuhan, kembalikan lagi wanita itu kepadaku!’.
Sang Pencipta berkata, ‘Baiklah’. Ia memberikan wanita itu kembalikepadanya. Tetapi, tiga hari kemudian pria itu datang lagi kepada Tuhan danberkata, ‘Tuhan, aku tidak mengerti. Mengapa dia memberikan lebih banyaklagi kesusahan dari pada kegembiraan. Dia semakin menyebalkan. Aku tidaktahan lagi dengan sikap dan tingkah lakunya. Aku berdoa kepada-Mu.
Ambillah kembali wanita itu. Aku tidak dapat lagi hidup dengannya’.
Sang Pencipta balik bertanya, ‘Kamu tidak dapat hidup lagi dengannya?’.
Pria itu tertunduk malu, ia merasa putus asa. Dalam hatinya ia berkata, ‘Apayang harus aku perbuat? Aku tidak dapat hidup dengannya, tetapi aku jugatidak dapat hidup tanpa dia. Tuhan, ajarilah aku untuk mengerti apa artihidup ini?’.
‘Belajarlah untuk memahami perbedaan dan belajarlah untuk berani menerimaperbedaan dalam hidupmu! Pahamilah dan usahakanlah apa yang menjadikebutuhan mendasar dari pasangan hidupmu!’, jawab Tuhan.
Dan inilah enam kebutuhan mendasar pria dan wanita:1. Wanita membutuhkan perhatian, dan pria membutuhkan kepercayaan.2. Wanita membutuhkan pengertian, dan pria membutuhkan penerimaan.3. Wanita membutuhkan rasa hormat, dan pria membutuhkan penghargaan.4. Wanita membutuhkan kesetiaan, dan pria membutuhkan kekaguman.5. Wanita membutuhkan penegasan, dan pria membutuhkan persetujuan.6. Wanita membutuhkan jaminan, dan pria membutuhkan dorongan
M454l4h itu Tantangan untuk Maju
Tetaplah bergerak maju, sekalipun lambat. Karena dalam, keadaan tetap bergerak, anda menciptakan kemajuan. Adalah jauh lebih baik bergerak maju, sekalipun pelan, daripada tidak bergerak sama sekali.
MASALAH adalah TANTANGAN tuk Maju
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Mutiara Kata :
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!
Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.
Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.
Seorang bijak berujar. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.
MASALAH adalah TANTANGAN tuk Maju
Bila anda menganggap masalah sebagai beban, anda mungkin akan menghindarinya. Bila anda menganggap masalah sebagai tantangan, anda mungkin akan menghadapinya. Namun, masalah dalah hadiah yang dapat anda terima dengan suka cita. Dengan pandangan tajam, anda melihat keberhasilan dibalik setiap masalah.
Masalah adalah anak tangga menuju kekuatan yang lebih tinggi. Maka, hadapilah dan ubahlah menjadi kekuatan untuk sukses anda. Tanpa masalah, anda tak layak memasuki jalur keberhasilan. Bahkan hidup ini pun masalah, karena itu terimalah sebagai hadiah.
Hadiah terbesar yang dapat diberikan oleh induk elang pada anak-anaknya bukanlah serpihan-serpihan makanan pagi. Bukan pula, eraman hangat di malam-malam yang dingin. Namun, ketika mereka melempar anak-anak itu dari tebing yang tinggi. Detik pertama anak-anak elang itu menganggap induk mereka sungguh keterlaluan, menjerit ketakutan, matilah aku! Sesaat kemudian, bukan kematian yang kita terima, namun kesejatian diri sebagai elang, yaitu terbang. Bila anda tak berani mengatasi masalah, anda tak akan menjadi seseorang yang sejati.
Mutiara Kata :
Keberhasilan tidak diukur dengan apa yang telah anda raih, namun kegagalan yang telah anda hadapi, dan keberanian yang membuat anda tetap berjuang melawan rintangan yang bertubi-tubi.
Apa yang anda raih sekarang adalah hasil dari usaha-usaha kecil yang anda lakukan terus menerus. Keberhasilan bukan sesuatu yang turun begitu saja. Bila anda yakin pada tujuan dan jalan anda, maka anda harus memiliki ketekunan untuk berusaha. Ketekunan adalah kemampuan anda untuk bertahan di tengah tekanan yang dan kesulitan. Jangan hanya berhenti pada langkah pertama!
Yang memisahkan perahu dengan pantai harapan adalah topan badai, gelombang dan batu karang. Yang memisahkan anda dengan keberhasilan adalah msalah yang menantang. Disitulah tanda kesejatian teruji. Hakikatnya perahu adalah berlayar menembus segala rintangan. Hakikat diri anda adalah berkarya menemukan kebahagiaan.
Jangan terkecoh dengan keberhasilan seseorang. Di balik kejayaan selalu ada jalan panjang yang berisikan catatan perjauangan dan pengorbanan. Keringat dan kepayahan. Tak ada jalan pintas untuk sebuah kesuksesan. Bila anda terpesona pada kenyamanan yang diberikan oleh kesuksesan, anda bisa lupa dari keharusan untuk berupaya. Namun bila anda terkagum pada ketegaran seseoarang dalam berusaha, anda akan menyerap energi kekuatan, keberanian dan kesabaran. Tak ada harga diskon untuk sebuah keberhasilan. Ada harga yang harus dibayar untuk meraih keberhasilan itu. Berusahalah terus!
Mulailah dengan hal kecil, dan jangan berhenti. Bertumbuhlah, belajarlah, dan kembangkan pencapaian anda. Sukses bukan dicapai oleh orang yang memulai dengan hal yang besar, tetapi oleh orang yang memelihara momentumnya dalam waktu yang cukup panjang, hingga pekerjaannya menjadi karya besar.
Apapun yang anda lakukan, lakukanlah dengan kebaikan hati. Keberhasilan bukan semata-mata karena kekuatan otot dan ketajaman pikiran. Anda perlu bertindak dengan kelembutan hati. Sukses tidak selalu dibangun di atas upaya sendiri. Di balik semua pencapaian terselip pengorbanan orang lain. Hanya bila anda melakukannya dengan kebaikan hati, siapapun rela berkorban untuk keberhasilan anda.
Seorang bijak berujar. “Bila busur anda patah dan anak panah penghabisan telah dilontarkan, tetaplah membidik. Bidiklah dengan seluruh hatimu.” Semua tindakan anda bagaikan bumerang yang akan kembali pada anda. Bila anda melempar dengan baik, ia akan kembali dalam tangkapan anda. Namun, bila anda ceroboh melemparkannya, ia akan datang untuk melukai anda. Renungkan bagaimana tindakan anda sekarang ini. Lakukan segala semuanya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Tiada yang lebih manis daripada memetik buah atas kebaikan yang anda lakukan.
Kisah Penuh Hikmah : Berbagi cinta ? mengapa tidak?
Sahabatku rahimakumullah, apabila ada ajakan untuk berbagi, apa yang ada di pikiran anda? Boleh jadi anda akan berpikir tentang berbagi dana, pakaian layak pakai, sembako, susu, makanan atau bentuk material lainnya.Jawaban itu boleh jadi karena pengaruh ide-ide materilistik yang telah mengglobal. Mengukur segala sesuatunya dengan ukuran yang bersifat material dan kasat mata. Pengalaman nyata dari ayah angkat saya mungkin bisa menjadi pelajaran bahwa berbagi tidaklah mesti berbentuk material.Setiap tahun, ayah angkat saya punya kebiasan berkeliling ke berbagai panti asuhan dan rumah anak yatim. Kunjungan biasanya dilakukan dua kali. Awal bulan Ramadhan dan akhir bulan Ramadhan.Kunjungan pertama adalah survey untuk mengetahui kebutuhan panti asuhan atau rumah yatim.Kunjungan kedua membawa bantuan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.Ketika berkunjung ke salah satu rumah yatim, ayah angkat saya bertemu dengan seorang bocah bernama Nina. "Nina, apa yang anakku mau sayang" begitu ayah saya membuka percakapan. "Nina mau baju baru?, sepatu baru?, tas baru? Atau apa nak? tambah ayah saya. "Nggak ah… ntar om marah" jawab Nina. "nggak sayang, om tidak akan marah" ayah saya menimpali. "Nggak ah... ntar om marah" Nina mengulang jawabannya.Ayah saya berpikir, pasti yang diminta Nina adalah sesuatu yang mahal. Rasa keingintahuan orang tua saya semakin menjadi.Maka dia dekati lagi Nina sambil berkata, "ayo nak katakan apa yang kamu minta sayang" "Tapi janji ya om tidak marah" jawab Nina manja. "Om janji tidak akan marah sayang" tegas ayah saya. "Bener om tidak akan marah" sahut Nina agak ragu. Ayah saya menganggukkan kepala pertanda bahwa ia setuju untuk tidak marah.Nina menatap tajam wajah ayah saya. Sementara ayah saya berpikir, apa gerangan yang diminta oleh Nina. "Seberapa mahal sich yang bocah kecil ini minta sampai dia harus meyakinkan bahwa saya tidak akan marah' pikir ayah saya. Sambil tersenyum orang tua saya mengatakan "ayo nak, katakan, jangan takut, om tidak akan marah nak."Dengan terus menatap wajah ayah saya, Nina berkata; "bener ya om tidak marah." Sekali lagi ayah saya mengganggukan kepala. Dengan wajah berharap-harap cemas, Nina mengajukan permintaanya "om, boleh nggak saya memanggil ayah"Mendengar jawaban itu, tak kuasa ayah saya membendung air matanya. Segera dia peluk Nina dan mengatakan " tentu anakku.. tentu anakku...mulai hari ini Nina boleh memanggil ayah, bukan om"Sambil memeluk erat ayah saya, dengan terisak Nina berkata "terima kasih ayah... terima kasih ayah...Hari itu, adalah hari yang tak akan terlupakan buat ayah saya. Dia habiskan waktu beberapa saat untuk bermain dan bercengkrama dengan Nina. Karena merasa belum memberikan sesuatu yang berbentuk material kepada Nina maka sebelum pulang, ayah saya berkata kepada Nina :"anakku, sebelum lebaran nanti ayah akan datang lagi kemari bersama ibu, apa yang kamu minta nak?""Khan udah tadi, Nina sudah boleh memanggil ayah" sergah Nina."Nina masih boleh minta lagi sama ayah. Nina boleh minta sepeda, otoped atau yang lain, pasti akan ayah kasih."Sambil memegang tangan ayah saya, Nina memohon "nanti kalau ayah datang sama ibu ke sini, saya minta kita foto bareng ayah, ibu dan kakak-kakak, boleh khan ayah?"Tiba-tiba kaki orang tua saya lunglai, dia terduduk, bersimpuh di depan Nina.Dia peluk lagi Nina sambil bertanya; "buat apa foto itu nak?"Tanpa ragu Nina menjawab "Nina ingin tunjukkan sama temen-temen Nina di sekolah, ini foto ayah Nina, ini ibu Nina, ini kakak-kakak Nina."Ayah saya memeluk Nina semakin erat, seolah ia tak mau berpisah dengan seorang bocah yang menjadi guru kehidupan di hari itu.Terima kasih Nina, walau usiamu masih belia kau telah mengajarkan kepada kami tentang makna berbagi cinta.Berbagilah cinta, karena itu lebih bermakna dibandingkan dengan sesuatu yang kasat mata.Berbagilah cinta, maka kehidupan anda akan lebih bermakna.Berbagilah cinta agar orang lain merasakan keberadaanmu di dunia ini.Apabila anda tersentuh dengan kisah ini, Mengapa anda tidak berbagi cinta?
cerita shbt..:-)
cerita shbt..:-)
Air 5umur kehidup4n..:-)
Kehidupan memang penuh dengan perjuangan untuk mencapai suatu cita cita, angan dan harapan. Sehingga kita kadang menjadi manusia yang buas dengan harta, kita menjaga bagai harimau menjaga santapan dikala kelaparan. Itu bukanlah munafik, tapi suatu realita sifat manusia yang lebih buas akan harta dan kemewahan.
Kita tidak tau mana batasan sukses, mana batasan berhasil, mana tingkat kaya, mana tingkat miskin, bahkan untuk menentukan level miskin saja dunia kebingungan. Semua dibatasi dengan benang semu. Kalau benang merah kita masih bisa melihat jelas, tapi disini kita tak dapat melihat lagi mana batasan benang tersebut, benangnya saja kita tidak dapat lihat, apalagi batasannya.
Namun kita tidak bisa memungkiri bahwa manusia butuh kebersamaan untuk berhasil, tidak ada satu orangpun di dunia ini dapat hidup tanpa bantuan orang lain, apalagi untuk mencapai tingkat sukses, atau bahagia, ataupun berhasil. Dengan kata lain manusia adalah makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi satu sama lain, saling kerja sama, saling bantu, saling menolong, atau saling apapun itu namanya adalah untuk kepentingan bersama atau kepentingan orang lain ataupun untuk kepentingan diri sendiri, yang mana ketiganya saling keterkaitan atau saling ketergantungan.
Saling tolong menolong untuk kepentingan diri sendiri, sudah pasti semua orang mau, walau memang masih ada orang nyentrik tidak mau ditolong dengan alasan mandiri, hingga kewalahan sendiri. Dan tipe ini sangat sulit untuk maju, dan biasanya kurang senang dengan kesuksesan orang lain.
Saling tolong untuk kepentingan bersama, nah disini sudah mulai muncul watak watak asli manusia, yang mempunyai sejuta alasan untuk menghindar, tapi kita tetap percaya masih banyak orang yang sangat ikhlas hingga ke level ini. Dimana sangat sulit sekali untuk merealisasikan suatu kegiatan bersama dalam mencapai tingkat keberhasilan sukses. Kecuali kalau digabung dengan saling tolong untuk bersama terutama untuk sendiri.
Nah ini dia nih, Saling tolong untuk kepentingan orang lain, waduh gimana ya manusia sebagai makhluk sosial kadang menganggap ini menjadi hal sial, misalnya untuk bantu orang lain kebanyakan diantara kita akan keberatan dan kadang merasa menjadi terganggu. Yah katanya sih hal itu lumrah, sehingga kita tak siap untuk bantu orang lain. Sebagai contoh kita lihat saja di acara acara televisi sebagai reality show, dimana untuk memperoleh suatu bantuan pertolongan akan sangat sulit di dapat.
Untuk itu aku ingin menyampaikan suatu makna kehidupan, yang mungkin anda sepakat, atau mungkin ragu, atau mungkin no comment, atau bahkan tak sepakat, Nah agar tidak sulit untuk beragumentasi, pandangan ini tidak saya tujukan bagi yang tidak sepakat, saya hanya menyampaikan bagi yang tidak sepakat, atau ragu atau no comment, agar direnungkan saja.
Makna kehidupan bagaikan air sumur, yang saya sebut AIR SUMUR KEHIDUPAN, dimana setiap orang sudah mempunyai sumur masing masing, dimana besar sumur setiap orang adalah berbeda beda, dan bahkan besar mata airnya juga pasti tidak sama ada yang menetes dan bahkan ada yang mumbul mumbul, kita tahu bahwa sumur itu mempunyai level tertentu, dimana dia mempunyai batas tertinggi dan juga batas terendah. Hal ini akan silih berganti antara musim hujan dan musim kemarau.
AIR SUMUR apabila dipakai oleh satu orang, air nya tidak akan meluber sampai ke atas, dan apabila tidak dipakai juga dia akan tetap segitu. Dan apabila dipakai oleh satu kampung, mungkin dia akan menurun tetapi pada pagi hari dia telah kembali seperti semula, seperti tidak pernah dipakai, demikian juga dengan AIR SUMUR KEHIDUPAN, apabila kita memakai sendiri kekayaan kita akan tetap segitu, tidak akan mungkin sampai meluber, kecuali yang mempunyai sumber air umbul, yang sudah pasti mengalir seperti sungai, dimana darma sosialnya mengalir kemana mana tanpa terbendung, ini tidak masalah.
Nah kembali pada yang mempunyai sumber sumur, perlu kita ingat bahwa apabila kita bersosial dengan royal, yakinlah bahwa kekayaan Anda tidak akan terkuras, dia akan kembali kelevel mana kita telah dipersiapkanNya, tapi ingat sumur Anda jangan Anda jebol untuk bantu orang lain sehingga sumur Anda jadi rusak dan tak berfungsi lagi. Contohnya, Anda membantu orang yang tidak mau bekerja, sehingga apapun bentuk pertolongan Anda akan sia sia adanya. Tapi bantulah yang pantas dibantu.
Jadi sebagai seorang dermawan tidak akan jatuh miskin karena ke dermawanannya, karena begitu banyak yang mendoakan kesuksesannya. Atau tidak ada orang yang kaya raya karena kekikirannya, tapi karena kegigihannya. Mungkin ini tidak dapat dimaklumi bila Anda tidak merenungkan, sekali lagi menjadi bersifat sosial bukan berarti memberikan sumur Anda pada orang lain ataupun menjebol sumur Anda. Tapi berikanlah porsi sesuai dengan mata air dalam sumur kehidupan Anda
Note :
Mari sikapi kehidupan ini, syukuri apa yang diperoleh sehingga kita dapat memahami dan menjalankannya
Kita tidak tau mana batasan sukses, mana batasan berhasil, mana tingkat kaya, mana tingkat miskin, bahkan untuk menentukan level miskin saja dunia kebingungan. Semua dibatasi dengan benang semu. Kalau benang merah kita masih bisa melihat jelas, tapi disini kita tak dapat melihat lagi mana batasan benang tersebut, benangnya saja kita tidak dapat lihat, apalagi batasannya.
Namun kita tidak bisa memungkiri bahwa manusia butuh kebersamaan untuk berhasil, tidak ada satu orangpun di dunia ini dapat hidup tanpa bantuan orang lain, apalagi untuk mencapai tingkat sukses, atau bahagia, ataupun berhasil. Dengan kata lain manusia adalah makhluk sosial.
Sebagai makhluk sosial, manusia pasti berinteraksi satu sama lain, saling kerja sama, saling bantu, saling menolong, atau saling apapun itu namanya adalah untuk kepentingan bersama atau kepentingan orang lain ataupun untuk kepentingan diri sendiri, yang mana ketiganya saling keterkaitan atau saling ketergantungan.
Saling tolong menolong untuk kepentingan diri sendiri, sudah pasti semua orang mau, walau memang masih ada orang nyentrik tidak mau ditolong dengan alasan mandiri, hingga kewalahan sendiri. Dan tipe ini sangat sulit untuk maju, dan biasanya kurang senang dengan kesuksesan orang lain.
Saling tolong untuk kepentingan bersama, nah disini sudah mulai muncul watak watak asli manusia, yang mempunyai sejuta alasan untuk menghindar, tapi kita tetap percaya masih banyak orang yang sangat ikhlas hingga ke level ini. Dimana sangat sulit sekali untuk merealisasikan suatu kegiatan bersama dalam mencapai tingkat keberhasilan sukses. Kecuali kalau digabung dengan saling tolong untuk bersama terutama untuk sendiri.
Nah ini dia nih, Saling tolong untuk kepentingan orang lain, waduh gimana ya manusia sebagai makhluk sosial kadang menganggap ini menjadi hal sial, misalnya untuk bantu orang lain kebanyakan diantara kita akan keberatan dan kadang merasa menjadi terganggu. Yah katanya sih hal itu lumrah, sehingga kita tak siap untuk bantu orang lain. Sebagai contoh kita lihat saja di acara acara televisi sebagai reality show, dimana untuk memperoleh suatu bantuan pertolongan akan sangat sulit di dapat.
Untuk itu aku ingin menyampaikan suatu makna kehidupan, yang mungkin anda sepakat, atau mungkin ragu, atau mungkin no comment, atau bahkan tak sepakat, Nah agar tidak sulit untuk beragumentasi, pandangan ini tidak saya tujukan bagi yang tidak sepakat, saya hanya menyampaikan bagi yang tidak sepakat, atau ragu atau no comment, agar direnungkan saja.
Makna kehidupan bagaikan air sumur, yang saya sebut AIR SUMUR KEHIDUPAN, dimana setiap orang sudah mempunyai sumur masing masing, dimana besar sumur setiap orang adalah berbeda beda, dan bahkan besar mata airnya juga pasti tidak sama ada yang menetes dan bahkan ada yang mumbul mumbul, kita tahu bahwa sumur itu mempunyai level tertentu, dimana dia mempunyai batas tertinggi dan juga batas terendah. Hal ini akan silih berganti antara musim hujan dan musim kemarau.
AIR SUMUR apabila dipakai oleh satu orang, air nya tidak akan meluber sampai ke atas, dan apabila tidak dipakai juga dia akan tetap segitu. Dan apabila dipakai oleh satu kampung, mungkin dia akan menurun tetapi pada pagi hari dia telah kembali seperti semula, seperti tidak pernah dipakai, demikian juga dengan AIR SUMUR KEHIDUPAN, apabila kita memakai sendiri kekayaan kita akan tetap segitu, tidak akan mungkin sampai meluber, kecuali yang mempunyai sumber air umbul, yang sudah pasti mengalir seperti sungai, dimana darma sosialnya mengalir kemana mana tanpa terbendung, ini tidak masalah.
Nah kembali pada yang mempunyai sumber sumur, perlu kita ingat bahwa apabila kita bersosial dengan royal, yakinlah bahwa kekayaan Anda tidak akan terkuras, dia akan kembali kelevel mana kita telah dipersiapkanNya, tapi ingat sumur Anda jangan Anda jebol untuk bantu orang lain sehingga sumur Anda jadi rusak dan tak berfungsi lagi. Contohnya, Anda membantu orang yang tidak mau bekerja, sehingga apapun bentuk pertolongan Anda akan sia sia adanya. Tapi bantulah yang pantas dibantu.
Jadi sebagai seorang dermawan tidak akan jatuh miskin karena ke dermawanannya, karena begitu banyak yang mendoakan kesuksesannya. Atau tidak ada orang yang kaya raya karena kekikirannya, tapi karena kegigihannya. Mungkin ini tidak dapat dimaklumi bila Anda tidak merenungkan, sekali lagi menjadi bersifat sosial bukan berarti memberikan sumur Anda pada orang lain ataupun menjebol sumur Anda. Tapi berikanlah porsi sesuai dengan mata air dalam sumur kehidupan Anda
Note :
Mari sikapi kehidupan ini, syukuri apa yang diperoleh sehingga kita dapat memahami dan menjalankannya
Subscribe to:
Posts (Atom)